perbedaan koas dan residen

Ini 7 Perbedaan Koas dan Residen di Pendidikan Kedokteran

Perbedaan koas dan residen – Sebelum akhirnya bisa sah menjadi seorang dokter, mahasiswa kedokteran harus melewati beberapa tahap pendidikan. Pertama, mahasiswa harus menempuh studi sarjana pendidikan dokter selama 3,5-4 tahun yang juga dikenal dengan pendidikan pra klinis. Setelah lulus, mahasiswa akan mendapat gelar S.Ked. yang bisa melanjutkan ke profesi dokter atau pendidikan klinis. 

Mahasiswa kedokteran yang mengambil program profesi akan ditugaskan di rumah sakit dan menangani pasien secara langsung sebagai koas (co-assistant). Selain ada mahasiswa koas, di rumah sakit biasanya juga sering dijumpai  residen yang juga sedang menempuh pendidikan. Lalu, apa bedanya koas dengan residen? 

Agar tidak salah kaprah, berikut beberapa hal yang membedakan antara koas dan residen. Yuk, coba cermati dengan baik

Perbedaan antara koas dan residen

1. Jenjang pendidikan

Koas: Mahasiswa pendidikan profesi dokter yang baru lulus dari S1 kedokteran dan sedang menjalani tahap pendidikan klinis di rumah sakit. Mahasiswa koas juga dikenal sebagai dokter muda karena belum mendapatkan gelar dr.

Residen: Dokter umum yang sudah lulus profesi kedokteran dan mendapat gelar dr. yang sedang menjalani program pendidikan dokter spesialis (PPDS). 

2. Lama pendidikan

Koas: 1,5-2 tahun dengan rotasi ke beberapa departemen atau stase selama masing-masing 2-8 minggu. 

Residen: 2-5 tahun dengan praktik utama di departemen sesuai dengan spesialisasi yang diambil

Baca juga: 18 Stase Koas Kedokteran, Wajib Dilewati untuk Jadi Dokter!

3. Pembimbing atau supervisor

Koas: dibimbing dan diawasi oleh dokter konsulen/spesialis dengan bantuan dokter residen

Residen: dibimbing dan diawasi oleh dokter konsulen/spesialis

4. Tanggung jawab dan beban kerja

Koas: hanya melakukan kegiatan atau tindakan sesuai arahan dari dokter konsulen atau supervisor yang bertugas dan tidak bertanggung jawab secara perdata jika terjadi kesalahan tindakan

Residen: melakukan kegiatan klinis rutin mulai dari memeriksa dan visite pasien, mendiagnosis dan melakukan tindakan yang berkaitan dengan diagnosis, melakukan penelitian dan case report, hingga mengkonsultasikan kegiatan dengan dokter senior

5. Ujian

Koas: mengikuti ujian kompetensi program profesi dokter (UKMPPD) yang diselenggarakan 4 kali dalam setahun oleh Kemendikbud pada bulan  Februari, Mei, Agustus, dan November. Materi ujian terdiri dari ujian CBT dan ujian OSCE.

Residen: mengikuti ujian kompetensi nasional yang diselenggarakan oleh masing-masing kolegium dokter spesialis mengikuti ketentuan masing-masing kolegium. Materi ujian terdiri dari ujian tulis secara daring dan ujian OSCE. 

6. Tahapan pendidikan selanjutnya

Koas: mengikuti internship untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) untuk bisa praktik sebagai dokter umum. Setelah itu, bisa melanjutkan pendidikan menjadi dokter spesialis atau mengambil studi magister (S2). 

Residen: bisa mengikuti pendidikan lanjutan pada program sub spesialis atau mengambil studi magister (S2). 

7. Gelar yang diperoleh

Koas: gelar dr. yang ditulis di depan nama. Contoh, dr. Budi

Residen: gelar Sp. diikuti dengan singkatan spesialisasi sesuai program yang diikuti. Contoh, dr. Budi, Sp.A. (dokter spesialis anak).

Nah, itulah beberapa hal yang membedakan mahasiswa koas dan dokter residen. Setelah menyimak perbedaan tadi, semoga kamu tidak salah membedakan keduanya lagi, ya.


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.