stase koas kedokteran

18 Stase Koas Kedokteran, Wajib Dilewati untuk Jadi Dokter!

Stase koas kedokteran – Sudah bukan rahasia bahwa butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa menjadi seorang dokter. Setelah lulus sarjana atau pendidikan pra klinik selama 3,5 tahun dan mendapat gelar S.Ked., calon dokter harus melewati masa pendidikan klinik dengan koas selama 1,5-2 tahun. Setelah itu, calon dokter barulah bisa ikut ujian kompetensi (UKMPPD) dan bisa dilantik menjadi seorang dokter setelah lulus.

Dengan tanggung jawab yang besar pada nyawa manusia, banyak tahapan belajar yang harus dilewati seorang dokter dengan bidang ilmu kedokteran yang sangat luas pula. Seluruh bidang ilmu kedokteran ini akan dipelajari calon dokter secara langsung selama masa koas di rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya. 

Apa itu koas?

Bagi yang belum tahu, koas atau co-assistant merupakan program profesi yang harus diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus sarjana kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter (dr.). Program koas juga dikenal dengan masa klinik dimana mahasiswa akan belajar dan melaksanakan praktik langsung di rumah sakit. 

Pada masa koas, mahasiswa akan dibimbing oleh dokter senior, baik dokter spesialis (konsulen) atau dokter yang sedang menjalani residensi. Para calon dokter juga akan mengikuti koas di berbagai bidang ilmu kedokteran atau yang dikenal juga sebagai stase kedokteran. Stase kedokteran umumnya dibagi menjadi stase mayor/besar dan stase minor/kecil dengan waktu dan cakupan ilmu spesialisasi yang berbeda-beda. 

Pembagian stase pada masa koas juga dapat berbeda-beda di setiap perguruan tinggi. Sebagai contoh, ada stase sedang yang juga wajib diikuti oleh para koas di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS). Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rincian stase koas yang berlaku di UNS sebagai gambaran untukmu.

Stase mayor/besar

Kelompok ini dikatakan sebagai stase besar karena butuh waktu paling lama yaitu sekitar 6-8 minggu per stase sebelum berlanjut ke stase selanjutnya. 

1. Ilmu Penyakit Dalam

Stase ini dikenal sebagai salah satu bagian yang tidak pernah sepi oleh pasien, loh! Pada stase ini, calon dokter akan belajar bersama dokter spesialis penyakit dalam yang juga berasal dari berbagai bidang seperti dokter spesialis jantung (Sp.JP.), spesialis paru (Sp.P.) dan spesialis penyakit dalam (Sp.Pd.). 

2. Bedah

Saat ada di stase bedah, mungkin kamu energimu akan lebih banyak terkuras karena harus mengikuti banyak tindakan dan operasi yang memakan waktu dan tenaga di ruang operasi. Di stase bedah, kamu tidak hanya bertemu dokter spesialis bedah (Sp.B.), ada juga dokter sub-spesialis lainnya seperti spesialis bedah anak (Sp.BA.), spesialis bedah urologi (Sp.U.), hingga spesialis bedah plastik (Sp.BP.). 

Baca juga: Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

3. Kesehatan Anak

Berada di stase kesehatan anak akan memberikan kamu pengalaman yang berbeda karena harus belajar berhadapan dengan pasien anak. Tidak seperti orang dewasa, menangani pasien anak butuh taktik khusus yang bisa kalian pelajari langsung dari ahlinya, yaitu dokter spesialis kesehatan anak atau pediatri (Sp.A.). 

4. Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Obgyn)

Bersama dengan dokter spesialis obgyn (Sp.OG.), para koas akan menangani ibu hamil dan melahirkan yang juga tidak pernah sepi jadwalnya. Tidak hanya itu, di stase obgyn kamu juga akan belajar dan menangani berbagai masalah kesehatan atau penyakit kandungan yang dialami kaum hawa. 

5. Ilmu Kesehatan Masyarakat

Jika stase sebelumnya banyak dilakukan di rumah sakit, untuk stase satu ini kamu akan berhadapan langsung dengan masyarakat di puskesmas setempat. Selain mendiagnosa dan menangani keluhan masyarakat, kamu juga akan ikut memberikan penyuluhan atau program promosi kesehatan lainnya. Di stase ini, kemampuanmu untuk bersosialisasi dan mengabdi langsung ke masyarakat akan terlatih, nih!

Stase sedang

Untuk stase sedang, mahasiswa koas akan ikut selama 3-4 minggu di setiap stase berikut

1. Penyakit Kulit dan Kelamin

Pada stase ini, kamu akan belajar mencermati kondisi kelainan dan penyakit kulit bersama dengan dokter spesialis kulit (Sp.KK atau SpDV). Mendiagnosis penyakit kulit juga tak semudah yang dibayangkan karena terkadang sulit untuk dibedakan. Meski begitu, stase ini dikenal lebih santai. 

2. Psikiatri atau Kedokteran Jiwa

Kalau sebelumnya kamu banyak menangani penyakit fisik, di stase ini kamu akan banyak belajar mengenai berbagai gangguan mental dari aspek kedokteran di rumah sakit jiwa. Bagi beberapa orang, mungkin stase ini terbilang sulit dan melelahkan, tapi dijamin akan banyak pengalaman seru dan unik yang akan kalian temukan di sini!

3. Penyakit Mata

Di stase mata, kamu akan belajar ilmu kedokteran yang terbilang spesifik dan hanya fokus pada satu organ saja. Terlihat mudah? Tentunya banyak hal tricky dan pengalaman yang bisa kamu dapatkan langsung dari dokter spesialis mata (Sp.M) di stase satu ini. 

4. Penyakit Saraf

Stase saraf juga dikenal sebagai salah satu stase terberat bagi para koas. Bukan hanya karena ilmunya yang memang sulit dan butuh pemahaman lebih, di stase saraf kamu juga biasanya akan mendapat jadwal jaga malam. Bersama dengan dokter spesialis saraf (Sp.S), kamu akan banyak menangani pasien dengan penurunan kesadaran hingga stroke. 

5. Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT)

Selain stase bedah, kamu juga akan banyak masuk ke ruang operasi saat ada di stase THT. Di stase ini, kamu akan belajar dan menangani langsung berbagai kondisi medis terkait telinga, hidung, tenggorokan, hingga bedah kepala dan leher bersama dengan dokter spesialis THT (Sp.THT-KL). 

Baca juga: Jenis Dokter Spesialis dan Supspesialis yang Ada di Indonesia

Stase minor/kecil

Selain stase besar dan sedang, calon dokter masih harus melanjutkan petualangan di beberapa stase minor atau kecil selama sekitar 2 minggu untuk tiap stase. Ada beberapa bagian yang akan dikunjungi oleh para koas yang mencakup:

  1. Radiologi
  2. Farmasi Kedokteran
  3. Anestesi
  4. Penyakit Gigi dan Mulut
  5. Kedokteran Kehakiman
  6. Penyakit Paru
  7. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
  8. Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler

Ternyata, perjalanan untuk menjadi seorang dokter tidak hanya lama. Ada banyak tahap, bidang, dan kompetensi yang wajib dipelajari. Untuk kamu yang bercita-cita menjadi dokter, semoga perjalananmu dimudahkan hingga akhirnya bisa menyandang gelar dr. di depan nama kamu, ya!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.