Arsip Tag: dokter kulit

dokter kulit

Proses Menjadi Dokter Kulit, Bisa Menangani Penyakit Apa Saja?

Dokter Kulit – Dokter spesialis kulit merupakan kedokteran ahli yang memiliki gelar SpKK (Spesialis Kulit dan Kelamin). Selama ini perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran kulit sudah semakin maju. Jadi hal ini mendasari adanya dokter kulit, untuk menangani masalah-masalah kulit yang tentunya tidak bisa disepelekan.

Proses menjadi Dokter Spesialis Kulit

Untuk menjadi dokter kulit, kamu butuh menjalani pendidikan kedokteran dalam waktu yang cukup lama. Prosesnya pun harus dilakukan bertahap, supaya bisa menjadi dokter spesialis yang resmi dan mengantongi izin praktik. Berikut beberapa tahapan untuk bisa menjadi dokter spesialis kulit:

1.    Ikuti Pendidikan Kedokteran Umum

Pertama, kamu harus menempuh pendidikan kedokteran umum di perguruan tinggi pilihan kamu. Pendidikan ini bisa berjalan rata-rata 4 tahun, namun belum termasuk kuliah profesi atau yang biasa dikenal koas.

2.    Kuliah Profesi

Setelah menjalani pendidikan kedokteran umum, kamu harus menjalani kuliah profesi atau koas yang dilakukan di rumah sakit guna bisa mendapatkan gelar dokter. Istilah lain dari koas ini adalah magang dengan menjadi asisten dokter, sebelum kamu bisa menjadi dokter secara resmi.

Baca juga: Membantu Proses Persalinan, Kebidanan Belajar Apa Saja?

3.    Ujian Sertifikasi

Setelah selesai koas yang butuh waktu 1,5 tahun sampai 2 tahun. Kamu bisa mengikuti ujian sertifikasi bernama Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPDD) dengan tahapan: ujian CBT (computer based test) dan OSCE (Objective-structured clinical examination).

4.    Internship

Sebelum seorang dokter umum bisa membuka praktik sendiri, mereka harus mengantongi 3 hal, seperti: Gelar profesi dokter dari perguruan tinggi, Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsili Kedokteran Indonesia dan Surat Izin Praktik (SIP) dari Ikatan Dokter Indonesia cabang setempat. Dengan mengikuti internship 1 tahun kamu bisa mendapatkan STR paten. Jadi setelah itu kamu bisa menjadi dokter resmi.

5.    Praktik Mandiri

Setelah mendapatkan STR Paten, kamu bisa memulai praktik mandiri sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011. Namun karena nantinya kamu akan melanjutkan kedokteran spesialis, maka STR menjadi tidak paten dan akan didapatkan setelah selesai.

6.    Lanjut Pendidikan Spesialis

Lalu untuk selanjutnya, kamu harus melanjutkan pendidikan magister atau pendidikan spesialis. Untuk dokter kulit ini akan masuk ke program studi kedokteran kulit dan kelamin.

Contoh Penyakit yang Bisa Ditangani Dokter Kulit

Banyak kondisi yang bisa ditangani oleh dokter kulit. Nantinya dokter bisa mendiagnosa dan memberikan penanganan langsung dan meresepkan obat pada pasien. Kondisi-kondisi tersebut seperti:

  • Kelainan Kulit Akibat Alergi atau Imunitas Tubuh

Contoh penyakitnya seperti: psoriasis, infeksi virus seperti herpes, infeksi bakteri seperti kusta dan impetigo, infeksi jamur seperti panu dan kurap, infeksi parasit seperti kudis, serta kanker kulit dan gangguan lain akibat sistem imun.

  • Kelainan Pigmentasi Kulit

Contoh penyakitnya seperti vitiligo, melasma, dan hiperpigmentasi.

  • Kelainan Kelenjar Minyak dan Keringat

Contoh penyakitnya seperti hiperhidrosis, biang keringat dan juga jerawat yang parah baik di wajah ataupun bagian tubuh.

  • Kelainan Kulit Karena Zat Kimia

Contoh penyakitnya seperti eksim, kanker kulit, dermatitis kontak, dan kondisi dimana kulit yang terbakar.

  • Kelainan Kulit Karena Gangguan Saraf dan Mental

Contoh penyakitnya adalah neurodermatitis dimana awalnya ada bercak-bercak merah yang terasa gatal, dan akan semakin menyebar jika digaruk.

  • Infeksi Menular Seksual

Selain untuk masalah kulit, dengan gelar SpKK ini dokter juga akan menangani masalah kelamin. Contohnya seperti IMS ini. Beberapa kondisi penyakitnya seperti Sifilis, Gorore, Infeksi HPV, Klamidia dan lainnya.

Demikian rangkaian proses menjadi dokter kulit beserta kondisi yang bisa ditanganinya. Jadi makin mantap untuk menjadi dokter spesialis kulit, kan?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Kedokteran estetik

Apa Itu Kedokteran Estetika? Apakah Merupakan Dokter Spesialis?

Kedokteran estetika – Sekarang ini kamu pasti sudah tidak asing dengan profesi dokter estetika. Sebenarnya dokter estetika itu apa sih? Apakah ada pendidikan khusus untuk menjadi dokter estetika?

Jadi dokter estetika sendiri merupakan profesi kedokteran yang bekerja di bidang kecantikan. Biasanya mereka akan membuka praktik di klinik kecantikan untuk melakukan treatment kecantikan pada pasiennya yang memiliki masalah kulit. Contohnya seperti masalah kulit berjerawat, kulit kusam atau warna kulit yang tidak merata dan banyak lagi lainnya.

Cara Menjadi Dokter Estetika

Apakah untuk menjadi dokter estetika ini harus menempuh pendidikan yang sama seperti profesi dokter-dokter lainnya? Bagaimana cara menjadi dokter estetika?

1.    Lulus Pendidikan Kedokteran

Untuk bisa menjadi dokter estetika, kamu diwajibkan menjalani pendidikan kedokteran seperti proses menjadi dokter umum. Karena untuk menjadi dokter estetika, kamu harus memiliki kemampuan anatomi tubuh manusia dan mengerti cara untuk menginjeksi atau melakukan suntikan di kulit.

2.    Mengikuti dan Lulus Pelatihan Estetika

Nantinya untuk menjadi dokter estetika kamu juga harus mengikuti pelatihan untuk bisa melakukan injeksi, dan juga untuk bisa melakukan perawatan kecantikan seperti laser wajah, filler wajah, suntik botox, PRP, threadlift dan juga microneedling.

Nantinya pasien bisa menanyakan sertifikat kelulusan pelatihan. Karena pasien akan membutuhkan jaminan keamanan sebelum melakukan perawatan kecantikan.

3.    Mendapat Surat Izin Mendirikan Klinik Kecantikan

Kalau kamu ingin mendirikan klinik kecantikan sendiri, maka kamu diharuskan memiliki surat izin pendirian klinik. Ini juga untuk menjamin layaknya surat izin buka praktik untuk dokter untuk menandakan bahwa bisnis yang kamu lakukan adalah legal.

Namun untuk lebih baiknya, kamu bisa mencoba bekerja di klinik kecantikan terlebih dahulu untuk menjadi bekal dan mengetahui tata caranya. Sedangkan untuk mendapatkan surat izin pendirian, kamu bisa mengurus ke pemerintah.

Apakah Dokter Estetika Sama dengan Dokter Kulit?

Pertanyaan yang sering sekali ditanyakan oleh banyak orang adalah, apakah dokter estetika sama dengan dokter kulit? Karena dokter estetika lebih sering menangani masalah kecantikan kulit.

Untuk dokter kulit sendiri harus menjalani pendidikan profesi. Sedangkan untuk menjadi dokter estetika hanya perlu mengikuti pelatihan. Dokter estetika hanya akan mengatasi masalah kulit permukaannya saja dengan memperbaiki penampilan kulit agar menjadi lebih sehat dan cantik. Sayangnya seorang dokter estetika tidak bisa meresepkan obat untuk pasien yang memiliki masalah kulit serius.

Sedangkan untuk dokter kulit bisa mendiagnosis penyakit-penyakit kulit tertentu, kemudian juga bisa meresepkan obat, baik obat luar maupun obat yang harus dikonsumsi. Dokter kulit juga bisa saja melakukan biopsi atau operasi bedah untuk mengatasi masalah pasien.

Baca juga: Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

Dokter kulit juga sebenarnya bisa menjadi dokter estetika, karena mereka bisa meresepkan obat apa yang diperlukan untuk mengobati masalah pasien. Contohnya obat untuk jerawat, kulit yang gatal-gatal dan masalah lainnya.

Tindakan yang Bisa Dilakukan Dokter Estetika

Dokter estetika bisa menangani masalah-masalah kulit pasien namun tanpa melakukan pembedahan. Karena mereka tidak diperkenankan untuk melakukan hal tersebut kecuali merupakan lulusan spesialis dokter kulit.

Untuk tindakan-tindakan yang biasa ditangai oleh dokter estetika sendiri adalah seperti:

  • Facial
  • Suntik Botox
  • Perawatan IPL (Intense Pulsed Light)
  • Dermabrasi
  • Mikrodermabrasi
  • Suntik Filler
  • Perawatan Laser

Jadi kesimpulan dari pembahasan kedokteran estetika ini, bahwa dokter estetika adalah dokter kecantikan yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan. Berbeda dengan dokter kulit, dokter estetika tidak bisa memberikan resep dan juga pembedahan.  



Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.