Arsip Tag: koas kedokteran

tugas koas di rumah sakit

Masih Bingung Sama Koas Kedokteran? Ini Tugas Koas di Rumah Sakit

Tugas Koas di Rumah Sakit – Pasti kamu sudah pernah dengar bahwa ada istilah dokter koas. Dokter koas sendiri adalah dokter yang masih harus menjalani praktik di bawah pendampingan dokter senior dan masih dalam tahap pengawasan. Koas ini akan dilaksanakan setelah lulus dari studi kedokteran. Tapi karena mereka masih dalam pengawasan, sebenarnya apa sih yang dilakukan dokter koas di rumah sakit?

Mengenal Koas atau Co-Ass

Pendidikan Formal kedokteran ada 3 macam, yakni kedokteran umum, kedokteran hewan dan juga kedokteran gigi.

1.    Kedokteran Umum

Kedokteran umum akan mendapatkan general practitioner yang akan berfokus pada kesehatan manusia. Mulai dari pencegahan, diagnosis, dan juga pengobatan umum untuk berbagai kondisi medis yang dialami pasien. Beberapa kondisi yang bisa ditangani dokter umum adalah dengan merawat pasien yang mengalami kondisi flu, pilek, infeksi dan juga masalah lain yang tidak memerlukan perawatan spesialis.

Baca juga: Tidak Cuma Merawat Pasien! Ini Jenis-Jenis Tugas Kuliah Kedokteran

2.    Kedokteran Hewan

Selanjutnya kedokteran hewan (veterinary medicine) merupakan ilmu kedokteran yang akan berkaitan dengan perawatan dan pengobatan hewan. Berbagai macam hewan bisa ditangani, mulai dari hewan peliharaan, hewan ternak sampai dengan hewan liar. Yang biasa dilakukan sendiri adalah mulai dari pemeriksaan kesehatan, pemberian vaksinasi, operasi, sampai dengan pemberian nasihat pemeliharaan kesehatan hewan bagi pemilik hewan.

3.    Kedokteran Gigi

Kedokteran gigi (dentistry) merupakan ilmu kedokteran yang akan menangani masalah kesehatan gigi, mulut dan juga rahang. Beberapa kondisi medis yang biasa ditangani antara lain mulai dari karies gigi, penyakit gusi, infeksi, sampai dengan trauma pada gigi dan rahang.

Nah ketiga macam pendidikan kedokteran tadi akan butuh melakukan koas yang merupakan bagian dari pendidikan kedokteran sebelum dilantik sebagai dokter. Seperti yang kita tau, pendidikan kedokteran membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding jurusan lainnya. Jadi bukan berarti sudah menyelesaikan pendidikan, bisa langsung dilantik menjadi dokter.

Apa Tugas Koas di Rumah Sakit?

Koas merupakan kerja praktik dokter spesialis atau program residensi yang menjadi program pelatihan lanjutan untuk dokter setelah lulus dari sekolah kedokteran dan mendapatkan gelar dokter. Program koas ini ditujukan untuk menjadi pelatihan klinis dan membentuk pengetahuan lebih mendalam di bidang spesialisasi tertentu.

Contohnya di bidang onkologi, bedah, kardiologi atau yang lainnya. Selama mengikuti program koas, calon dokter akan berada di bawah supervisi atau pengawasan dokter spesialis yang sudah berpengalaman di bidang tersebut.

Beberapa tugas yang diberikan adalah sebagai berikut:

  • Melakukan pemeriksaan fisik dan mendiagnosis penyakit pasien
  • Menyusun rencana pengobatan dan memberikan perawatan medis pada pasien
  • Ikut melakukan tindakan medis seperti operasi atau prosedur diagnostik tertentu
  • Memegang tanggung jawab atas pasien dengan kondisi medis yang kompleks dan memerlukan perawatan intensif
  • Melakukan tugas administratif seperti merekam catatan medis, membuat laporan dan termasuk juga mengkoordinasikan perawatan pasien dengan tim medis lainnya.
  • Berpartisipasi dalam penelitian medis atau proyek pengembangan klinis dalam bidang spesialisasi tertentu
  • Mempelajari serta mengikuti perkembangan terbaru di bidang spesialisasi dengan melalui pelatihan dan partisipasi dalam konferensi, seminar atau diskusi lainnya

Selain berinteraksi dengan pasien, calon dokter juga mendapat tugas berupa analisis penyakit. Setelah itu, hasilnya dipresentasikan di hadapan dokter senior. Jadi bisa dibilang koas ini adalah ujian praktik secara langsung.

Untuk secara umumnya, dokter koas akan mewawancara pasien, membaca hasil rontgen, mengikuti operasi dan juga memeriksa bangsal. Setelah selesai masa koas, mereka akan menjalani uji kompetensi.

Durasi mengikuti program koas sendiri bervariasi, tergantung pada spesialisasinya. Rata-rata durasinya antara 1,5 tahun sampai dengan 2 tahun. Nantinya setelah menyelesaikan program koas, dokter akan memperoleh sertifikasi.

Demikianlah tugas koas di rumah sakit yang harus dijalani oleh calon dokter untuk mendapatkan sertifikasi. Jadi sudah paham kan mengenai koas ini? Semoga informasinya bermanfaat!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

stase koas kedokteran

18 Stase Koas Kedokteran, Wajib Dilewati untuk Jadi Dokter!

Stase koas kedokteran – Sudah bukan rahasia bahwa butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa menjadi seorang dokter. Setelah lulus sarjana atau pendidikan pra klinik selama 3,5 tahun dan mendapat gelar S.Ked., calon dokter harus melewati masa pendidikan klinik dengan koas selama 1,5-2 tahun. Setelah itu, calon dokter barulah bisa ikut ujian kompetensi (UKMPPD) dan bisa dilantik menjadi seorang dokter setelah lulus.

Dengan tanggung jawab yang besar pada nyawa manusia, banyak tahapan belajar yang harus dilewati seorang dokter dengan bidang ilmu kedokteran yang sangat luas pula. Seluruh bidang ilmu kedokteran ini akan dipelajari calon dokter secara langsung selama masa koas di rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya. 

Apa itu koas?

Bagi yang belum tahu, koas atau co-assistant merupakan program profesi yang harus diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus sarjana kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter (dr.). Program koas juga dikenal dengan masa klinik dimana mahasiswa akan belajar dan melaksanakan praktik langsung di rumah sakit. 

Pada masa koas, mahasiswa akan dibimbing oleh dokter senior, baik dokter spesialis (konsulen) atau dokter yang sedang menjalani residensi. Para calon dokter juga akan mengikuti koas di berbagai bidang ilmu kedokteran atau yang dikenal juga sebagai stase kedokteran. Stase kedokteran umumnya dibagi menjadi stase mayor/besar dan stase minor/kecil dengan waktu dan cakupan ilmu spesialisasi yang berbeda-beda. 

Pembagian stase pada masa koas juga dapat berbeda-beda di setiap perguruan tinggi. Sebagai contoh, ada stase sedang yang juga wajib diikuti oleh para koas di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS). Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rincian stase koas yang berlaku di UNS sebagai gambaran untukmu.

Stase mayor/besar

Kelompok ini dikatakan sebagai stase besar karena butuh waktu paling lama yaitu sekitar 6-8 minggu per stase sebelum berlanjut ke stase selanjutnya. 

1. Ilmu Penyakit Dalam

Stase ini dikenal sebagai salah satu bagian yang tidak pernah sepi oleh pasien, loh! Pada stase ini, calon dokter akan belajar bersama dokter spesialis penyakit dalam yang juga berasal dari berbagai bidang seperti dokter spesialis jantung (Sp.JP.), spesialis paru (Sp.P.) dan spesialis penyakit dalam (Sp.Pd.). 

2. Bedah

Saat ada di stase bedah, mungkin kamu energimu akan lebih banyak terkuras karena harus mengikuti banyak tindakan dan operasi yang memakan waktu dan tenaga di ruang operasi. Di stase bedah, kamu tidak hanya bertemu dokter spesialis bedah (Sp.B.), ada juga dokter sub-spesialis lainnya seperti spesialis bedah anak (Sp.BA.), spesialis bedah urologi (Sp.U.), hingga spesialis bedah plastik (Sp.BP.). 

Baca juga: Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

3. Kesehatan Anak

Berada di stase kesehatan anak akan memberikan kamu pengalaman yang berbeda karena harus belajar berhadapan dengan pasien anak. Tidak seperti orang dewasa, menangani pasien anak butuh taktik khusus yang bisa kalian pelajari langsung dari ahlinya, yaitu dokter spesialis kesehatan anak atau pediatri (Sp.A.). 

4. Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Obgyn)

Bersama dengan dokter spesialis obgyn (Sp.OG.), para koas akan menangani ibu hamil dan melahirkan yang juga tidak pernah sepi jadwalnya. Tidak hanya itu, di stase obgyn kamu juga akan belajar dan menangani berbagai masalah kesehatan atau penyakit kandungan yang dialami kaum hawa. 

5. Ilmu Kesehatan Masyarakat

Jika stase sebelumnya banyak dilakukan di rumah sakit, untuk stase satu ini kamu akan berhadapan langsung dengan masyarakat di puskesmas setempat. Selain mendiagnosa dan menangani keluhan masyarakat, kamu juga akan ikut memberikan penyuluhan atau program promosi kesehatan lainnya. Di stase ini, kemampuanmu untuk bersosialisasi dan mengabdi langsung ke masyarakat akan terlatih, nih!

Stase sedang

Untuk stase sedang, mahasiswa koas akan ikut selama 3-4 minggu di setiap stase berikut

1. Penyakit Kulit dan Kelamin

Pada stase ini, kamu akan belajar mencermati kondisi kelainan dan penyakit kulit bersama dengan dokter spesialis kulit (Sp.KK atau SpDV). Mendiagnosis penyakit kulit juga tak semudah yang dibayangkan karena terkadang sulit untuk dibedakan. Meski begitu, stase ini dikenal lebih santai. 

2. Psikiatri atau Kedokteran Jiwa

Kalau sebelumnya kamu banyak menangani penyakit fisik, di stase ini kamu akan banyak belajar mengenai berbagai gangguan mental dari aspek kedokteran di rumah sakit jiwa. Bagi beberapa orang, mungkin stase ini terbilang sulit dan melelahkan, tapi dijamin akan banyak pengalaman seru dan unik yang akan kalian temukan di sini!

3. Penyakit Mata

Di stase mata, kamu akan belajar ilmu kedokteran yang terbilang spesifik dan hanya fokus pada satu organ saja. Terlihat mudah? Tentunya banyak hal tricky dan pengalaman yang bisa kamu dapatkan langsung dari dokter spesialis mata (Sp.M) di stase satu ini. 

4. Penyakit Saraf

Stase saraf juga dikenal sebagai salah satu stase terberat bagi para koas. Bukan hanya karena ilmunya yang memang sulit dan butuh pemahaman lebih, di stase saraf kamu juga biasanya akan mendapat jadwal jaga malam. Bersama dengan dokter spesialis saraf (Sp.S), kamu akan banyak menangani pasien dengan penurunan kesadaran hingga stroke. 

5. Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT)

Selain stase bedah, kamu juga akan banyak masuk ke ruang operasi saat ada di stase THT. Di stase ini, kamu akan belajar dan menangani langsung berbagai kondisi medis terkait telinga, hidung, tenggorokan, hingga bedah kepala dan leher bersama dengan dokter spesialis THT (Sp.THT-KL). 

Baca juga: Jenis Dokter Spesialis dan Supspesialis yang Ada di Indonesia

Stase minor/kecil

Selain stase besar dan sedang, calon dokter masih harus melanjutkan petualangan di beberapa stase minor atau kecil selama sekitar 2 minggu untuk tiap stase. Ada beberapa bagian yang akan dikunjungi oleh para koas yang mencakup:

  1. Radiologi
  2. Farmasi Kedokteran
  3. Anestesi
  4. Penyakit Gigi dan Mulut
  5. Kedokteran Kehakiman
  6. Penyakit Paru
  7. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
  8. Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler

Ternyata, perjalanan untuk menjadi seorang dokter tidak hanya lama. Ada banyak tahap, bidang, dan kompetensi yang wajib dipelajari. Untuk kamu yang bercita-cita menjadi dokter, semoga perjalananmu dimudahkan hingga akhirnya bisa menyandang gelar dr. di depan nama kamu, ya!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.