Arsip Tag: prosedur visum

apa itu visum dokter

Apa Itu Visum Dokter? Ini Pengertian dan Prosedur Pemeriksaannya

Apa Itu Visum Dokter – Upaya penegakan keadilan saat terjadinya tindak kekerasan biasanya akan melalui proses visum. Tapi sebenarnya apa itu visum? Yang pasti, pihak penegak hukum akan membutuhkan bantuan tenaga medis yakni dokter untuk pemeriksaan. Pemeriksaan ini tentunya bisa menjadi bukti yang bisa digunakan dalam proses pengadilan. Jadi sebenarnya apa visum itu? Bagaimana prosesnya?

Mengenal Apa Itu Visum Dokter

Visum merupakan proses pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter terkait dengan kasus kekerasan fisik, mental maupun skesual yang dialami seseorang. Tujuan dilakukannya visum ini adalah sebagai penilaian kebutuhan perawatan korban, baik fisik maupun mentalnya.

Pemeriksaan ini juga menjadi salah satu langkah kepolisian untuk menegakkan hukum, yakni dengan mengumpulkan bukti-bukti yang bisa digunakan untuk menempuh jalur hukum. Jadi hasilnya bisa dijadikan bukti yang sah selama proses penyelidikan dan penuntutan. Namun proses visum ini sebelumnya hanya bisa dilakukan berdasarkan adanya permintaan resmi dari penyidik atau pihak kepolisian dan bahkan hakim.

Baca juga: Selain Kedokteran, Ini 5 Jurusan Bidang Kesehatan yang Banyak Dibutuhkan

Prosedur Pemeriksaan Visum

Pemeriksaan visum umumnya dilakukan di rumah sakit atau di klinik kesehatan yang sudah ditunjuk oleh pihak berwenang atau kepolisian. Nah untuk lamanya waktu pemeriksaan akan berbeda-beda pada setiap korban tergantung pada tingkat keparahan kasus, dan rata-rata akan berlangsung selama 1,5 jam sampai dengan 4 jam.

Karena visum ini adalah pemeriksaan tubuh, maka tubuh menjadi salah satu bukti penting yang sangat perlu dijaga supaya hasil pemeriksaannya sesuai. Pemeriksaan juga harus dilakukan segera dengan waktu maksimal 72 jam setelah tindakan kekerasan dialami. Sebaiknya pasien yang akan divisum tidak melakukan beberapa hal ini yang berpotensi merusak barang bukti, seperti:

  • Mandi.
  • Berendam.
  • Mengganti pakaian.
  • Menyisir rambut.
  • Membersihkan area yang mengalami kekerasan.

Visum bukanlah tindakan yang bisa dilakukan sembarangan, begitu juga dengan langkah-langkah pemeriksaannya yang juga memiliki prosedur tertentu, seperti:

1.    Pemeriksaan Kondisi Kesehatan Korban Secara Umum

Saat pertama kali datang ke lokasi pelayanan kesehatan, dokter akan melakukan pemeriksaan secara keseluruhan, termasuk juga pada kondisi mental korban, contohnya ketika korban datang dalam keadaan sadar namun takut dan gelisah.

Jika korban mengalami kondisi yang terluka parah serta kondisi psikisnya tidak terkendali, maka petugas medis akan memberikan penanganan terlebih dahulu supaya visum bisa berjalan lancar sampai akhir.

2.    Pemeriksaan Kondisi Fisik Korban

Selanjutnya, dokter akan memeriksa tubuh korban dengan mengecek beberapa hal berikut:

  • Tekanan darah.
  • Denyut nadi.
  • Laju pernapasan.
  • Bekas tindak kekerasan.
  • Tanda-tanda dari infeksi atau penyakit menular seksual.
  • Luka yang tampak pada bagian tubuh manapun (contohnya di mulut, payudara, paha, perineum, selaput dara, vulva, vagina, atau anus).
  • Benda asing pada tubuh, seperti noda, rambut, kotoran, cairan, dan lain-lain.

Korban juga akan diminta untuk menceritakan kronologi kejadian, supaya bisa membantu dokter dalam pemeriksaan dan membuat laporan akan kesaksian korban. Laporan visum akan mencakup ukuran, sifat dan derajat keparahan luka pada tubuh korban. Pastinya setiap luka akan ada keterangan mengenai analisisnya.

3.    Pemeriksaan Internal

Setelah pemeriksaan fisik, dokter juga akan mengecek bagian dalam tubuh untuk mengecek apakah ada luka dalam. Dengan begini, dokter bisa memastikan apakah korban mengalami cedera internal atau tidak, contohnya patah tulang atau kehamilan dengan melakukan pemeriksaan USG atau rontgen.

4.    Analisis Forensik

Prosedur selanjutnya, dokter akan melakukan analisis forensik untuk mengidentifikasi pelaku tindak kekerasan. Dokter akan melakukan prosedur ini jika masih ada jejak DNA pelaku di tubuh korban, contohnya darah, helai rambut bahkan cairan ejakulasi.

Untuk pemeriksaan DNA akan dilakukan di laboratorium untuk mengidentifikasi identitas pelaku tindak kekerasan. Dengan begitu hasil pemeriksaannya bisa dijadikan bahan bukti di pengadilan.

5.    Pemeriksaan Psikiatri

Terakhir, dokter spesialis kejiwaan akan mengambil peran untuk memeriksa kondisi psikis korban. Hal ini ditujukan untuk mengidentifikasi gejala gangguan kesehatan mental akibat kejadian yang sudah dialami. Biasanya banyak korban yang mengalami depresi, trauma atau juga PTSD.

Setelah semua prosedur sudah lengkap, hasil visum akan disimpulkan dan diserahkan pada penyidik atau juga pihak berwenang untuk dijadikan bukti sah di pengadilan.

Demikianlah pembahasan mengenai apa itu visum dokter, beserta prosedur melakukan visum. Bagaimana, sudah bisa dipahami? Semoga informasinya bermanfaat!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.