Arsip Kategori: Kedokteran

apa itu cadaver

Mengenal Apa Itu Cadaver, Objek Belajar Mahasiswa Kedokteran dari Mayat Manusia!

Apa Itu Cadaver – Sebagai mahasiswa kedokteran, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan cadaver. Tapi untuk kamu yang baru mau masuk sekolah kedokteran, kamu wajib tahu apa itu cadaver.

Cadaver sendiri menjadi guru besar mahasiswa kedokteran karena patut dihargai dan dihormati atas pengorbanannya. Semua mahasiswa kedokteran diwajibkan untuk mempelajarinya supaya bisa melihat secara langsung bagian-bagian tubuh manusia yang selama ini sudah dipelajarinya.

Apa Itu Cadaver?

Cadaver kalau diartikan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia sendiri berarti mayat atau bangkai. Betul, itulah yang akan digunakan sebagai objek pembelajaran mahasiswa kedokteran nanti yaitu menggunakan mayat manusia.

Tapi mayat manusia yang digunakan tidak sembarangan. Karena jenazah yang sudah meninggal akan membusuk, jadi ketika mau digunakan sebagai objek praktikum harus diawetkan terlebih dahulu, baru bisa dianatomi.

Penggunaan cadaver ini juga lebih dikhususkan untuk mahasiswa kedokteran bedah yang harus tahu bagaimana proses pembedahan, serta di mana saja peletakannya. Jadi nantinya saat praktik dengan pasien tidak akan terjadi kesalahan.

Baca juga: Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

Mayat Siapa yang Jadi Cadaver?

Untuk mayat yang menjadi bahan praktik kedokteran rata-rata menggunakan mayat tanpa identitas yang berasal dari Forensik RS. Jadi, pihak forensik sudah memastikan bahwa mayat tersebut tidak ada yang mengklaim baru akan diantarkan ke laboratorium anatomi. Biasanya mahasiswa kedokteran menyebutnya Mr/Mrs X (tanpa identitas).

Ada juga yang berasal dari pendonor, jadi saat masih hidup mereka sudah mengajukan diri menjadi pendonor dan sudah diedukasi bagaimana tubuh mereka nanti akan dilakukan dan bagaimana setelahnya. Kondisi tubuh cadaver juga tidak ada ketentuan khusus. Termasuk mereka yang memiliki penyakit seperti kanker dan semacamnya, dan juga rentang usianya.

Cadaver akan diawetkan minimal 6 bulan sebelum digunakan sebagai objek praktik mahasiswa kedokteran nanti. Saat digunakan nanti, cadaver akan dibagi menjadi per organ supaya lebih efisien. Biasanya bagian-bagian tubuhnya akan dipotong oleh dosen dan diletakkan pada wadah untuk bisa tetap awet dan dipelajari satu persatu.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Cadaver

Penggunaan cadaver tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan saat menjadi objek pembelajaran mahasiswa. Untuk kelebihannya sendiri sampai saat ini masih sangat unggul jika dibandingkan dengan objek pembelajaran lain, contohnya dengan menggunakan objek buatan atau video visual.

Dengan penggunaan cadaver, mahasiswa jadi bisa melihat secara langsung, menyentuh dan juga memahami bahkan menghafal karena menjadi gambaran nyata mengenai susunan tubuh manusia dan juga letaknya. Berbeda dengan mempelajarinya melalui buku yang tidak semua orang bisa mengira-ngira, apalagi kalau kamu tipikal orang yang lebih manjur dengan tipe belajar visual.

Untuk kekurangannya sendiri, karena berasal dari manusia asli yang sudah meninggal walaupun sudah diawetkan tapi itu semua memiliki batas waktu. Tidak jarang saat diharuskan untuk mempelajari suatu organ, organ tersebut sudah menghitam karena pembusukan. Jadi mahasiswa kedokteran jadi kesulitan untuk mengidentifikasi dan bahkan jadi kesalahan dalam mengenali organ.

Untuk saat ini sendiri penggunaan cadaver dari Mr/Mrs X (tanpa identitas) sudah semakin sulit didapatkan dari tim forensik. Sekarang ini jenazah tanpa identitas sudah harus dimakamkan dan membuat persediaannya saat ini semakin langka.

Hal ini mulai disiasati dengan menggunakan media pengganti seperti menggunakan manekin atau virtual anatomy dengan video. Praktik ini sekarang dinamai sebagai praktik kering, yang keuntungannya membuat mahasiswa kedokteran tidak perlu lagi merasa mual dan gelisah.

Jadi itu dia pembahasan mengenai apa itu cadaver, yang merupakan objek belajar mahasiswa kedokteran dari mayat manusia. Semoga bermanfaat.


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Kedokteran estetik

Apa Itu Kedokteran Estetika? Apakah Merupakan Dokter Spesialis?

Kedokteran estetika – Sekarang ini kamu pasti sudah tidak asing dengan profesi dokter estetika. Sebenarnya dokter estetika itu apa sih? Apakah ada pendidikan khusus untuk menjadi dokter estetika?

Jadi dokter estetika sendiri merupakan profesi kedokteran yang bekerja di bidang kecantikan. Biasanya mereka akan membuka praktik di klinik kecantikan untuk melakukan treatment kecantikan pada pasiennya yang memiliki masalah kulit. Contohnya seperti masalah kulit berjerawat, kulit kusam atau warna kulit yang tidak merata dan banyak lagi lainnya.

Cara Menjadi Dokter Estetika

Apakah untuk menjadi dokter estetika ini harus menempuh pendidikan yang sama seperti profesi dokter-dokter lainnya? Bagaimana cara menjadi dokter estetika?

1.    Lulus Pendidikan Kedokteran

Untuk bisa menjadi dokter estetika, kamu diwajibkan menjalani pendidikan kedokteran seperti proses menjadi dokter umum. Karena untuk menjadi dokter estetika, kamu harus memiliki kemampuan anatomi tubuh manusia dan mengerti cara untuk menginjeksi atau melakukan suntikan di kulit.

2.    Mengikuti dan Lulus Pelatihan Estetika

Nantinya untuk menjadi dokter estetika kamu juga harus mengikuti pelatihan untuk bisa melakukan injeksi, dan juga untuk bisa melakukan perawatan kecantikan seperti laser wajah, filler wajah, suntik botox, PRP, threadlift dan juga microneedling.

Nantinya pasien bisa menanyakan sertifikat kelulusan pelatihan. Karena pasien akan membutuhkan jaminan keamanan sebelum melakukan perawatan kecantikan.

3.    Mendapat Surat Izin Mendirikan Klinik Kecantikan

Kalau kamu ingin mendirikan klinik kecantikan sendiri, maka kamu diharuskan memiliki surat izin pendirian klinik. Ini juga untuk menjamin layaknya surat izin buka praktik untuk dokter untuk menandakan bahwa bisnis yang kamu lakukan adalah legal.

Namun untuk lebih baiknya, kamu bisa mencoba bekerja di klinik kecantikan terlebih dahulu untuk menjadi bekal dan mengetahui tata caranya. Sedangkan untuk mendapatkan surat izin pendirian, kamu bisa mengurus ke pemerintah.

Apakah Dokter Estetika Sama dengan Dokter Kulit?

Pertanyaan yang sering sekali ditanyakan oleh banyak orang adalah, apakah dokter estetika sama dengan dokter kulit? Karena dokter estetika lebih sering menangani masalah kecantikan kulit.

Untuk dokter kulit sendiri harus menjalani pendidikan profesi. Sedangkan untuk menjadi dokter estetika hanya perlu mengikuti pelatihan. Dokter estetika hanya akan mengatasi masalah kulit permukaannya saja dengan memperbaiki penampilan kulit agar menjadi lebih sehat dan cantik. Sayangnya seorang dokter estetika tidak bisa meresepkan obat untuk pasien yang memiliki masalah kulit serius.

Sedangkan untuk dokter kulit bisa mendiagnosis penyakit-penyakit kulit tertentu, kemudian juga bisa meresepkan obat, baik obat luar maupun obat yang harus dikonsumsi. Dokter kulit juga bisa saja melakukan biopsi atau operasi bedah untuk mengatasi masalah pasien.

Baca juga: Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

Dokter kulit juga sebenarnya bisa menjadi dokter estetika, karena mereka bisa meresepkan obat apa yang diperlukan untuk mengobati masalah pasien. Contohnya obat untuk jerawat, kulit yang gatal-gatal dan masalah lainnya.

Tindakan yang Bisa Dilakukan Dokter Estetika

Dokter estetika bisa menangani masalah-masalah kulit pasien namun tanpa melakukan pembedahan. Karena mereka tidak diperkenankan untuk melakukan hal tersebut kecuali merupakan lulusan spesialis dokter kulit.

Untuk tindakan-tindakan yang biasa ditangai oleh dokter estetika sendiri adalah seperti:

  • Facial
  • Suntik Botox
  • Perawatan IPL (Intense Pulsed Light)
  • Dermabrasi
  • Mikrodermabrasi
  • Suntik Filler
  • Perawatan Laser

Jadi kesimpulan dari pembahasan kedokteran estetika ini, bahwa dokter estetika adalah dokter kecantikan yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan. Berbeda dengan dokter kulit, dokter estetika tidak bisa memberikan resep dan juga pembedahan.  



Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.