Arsip Kategori: Kedokteran

Biaya Kuliah Kedokteran UI

Berapa Biaya Kuliah Kedokteran UI? Ini Rinciannya!

Biaya kuliah kedokteran UI – Sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, Universitas Indonesia (UI) juga punya jurusan-jurusan terbaik, salah satunya kedokterann. Bahkan, jurusan kedokteran UI sudah lama menjadi impian bagi tiap calon mahasiswa untuk mendalami ilmu kedokteran. Kamu pun mungkin salah satunya, bukan?

Namun, kuliah kedokteran identik dengan biaya kuliah yang katanya selangit dan akhirnya menyurutkan niat banyak orang. Lalu, bagaimana dengan biaya kuliah kedokteran di UI? Untuk mengetahuinya, cek informasi berikut ini, yuk!

Mengenal kedokteran UI

Fakultas Kedokteran UI
Fakultas Kedokteran UI

Ketenaran Fakultas Kedokteran UI bukan semata-mata hadir dalam waktu singkat karena FK UI juga menjadi sejarah dalam pendidikan medis di Indonesia. Cikal bakal FK UI sendiri sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dengan berdirinya sekolah kedokteran bernama STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen) pada tahun 1989. Dengan sejarah yang panjang, Fakultas Kedokteran UI akhirnya resmi berdiri pada 2 Februari 1950.

Baca juga: Mari Mengenal Fakultas Kedokteran Gigi UI

Selain menjadi salah satu pioneer pendidikan dokter di Indonesia, Fakultas Kedokteran UI juga menawarkan pendidikan dokter yang lengkap mulai dari tingkat sarjana, profesi, spesialis, subspesialis, magister, hingga doktor. Ada juga pilihan kelas khusus internasional (KKI) dengan kesempatan untuk double degree di universitas lainnya di luar negeri. 

Seleksi untuk bisa jadi mahasiswa kedokteran UI dibuka melalui berbagai jalur, mulai dari jalur seleksi nasional oleh SNPMB (SNBP dan SNBT) hingga jalur seleksi yang dilaksanakan oleh UI (PPKB, SJP, SIMAK UII, dan SIMAK KKI UI). Setiap jalur memiliki ketentuan dan materi seleksi yang berbeda-beda dengan biaya kuliah yang berbeda pula. 

Biaya kuliah kedokteran UI

Jalur seleksi nasional dan mandiri

Mahasiswa FK UI yang berhasil diterima melalui jalur seleksi nasional yaitu SNBP, SNBT, PPKB, atau SIMAK UI akan dibebankan biaya kuliah berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan setiap semester. Besaran UKT ini juga menyesuaikan kemampuan ekonomi tiap mahasiswa.

UKT di Universitas Indonesia dikelompokkan berdasarkan 2 rumpun keilmuan, yaitu Rumpun Sains Teknologi dan Kesehatan serta Rumpun Sosial dan Humaniora. Fakultas Kedokteran sendiri masuk ke dalam Rumpun Sains Teknologi dan Kesehatan dengan kelompok UKT, yakni:

Kelas 1

Rp0 – Rp500.000

Kelas 2

> Rp500.000 – Rp1.000.000

Kelas 3

> Rp1.000.000 – Rp2.000.000

Kelas 4

> Rp2.000.000 – Rp4.000.000

Kelas 5

> Rp4.000.000 – Rp6.000.000

Kelas 6

> Rp6.000.000 – Rp7.500.000

Kelas 7

> Rp7.500.000 – Rp10.000.000

Kelas 8

> Rp10.000.000 – Rp12.500.000

Kelas 9

> Rp12.500.000 – Rp15.000.000

Kelas 10

> Rp15.000.000 – Rp17.500.000

Kelas 11

> Rp17.500.000 – Rp20.000.000

Jalur seleksi kelas khusus internasional (KKI)

Sementara itu, untuk mahasiwa FK UI yang berhasil lulus melalui jalur seleksi SIMAK KKI UI akan mendapatkan biaya pendidikan berupa UKT (Tuition fee) yang dibayarkan per semester dan IPI (Admission fee) yang dibayarkan sekali pada awal masuk dengan nominal:

UKT

  • WNI: Rp51.700.000
  • WNA: Rp59.400.000

IPI

  • WNI: Rp111.100.000
  • WNA: Rp148.500.000

Khusus program KKI, Fakultas Kedokteran UI juga menyediakan pilihan program double degree di beberapa kampus mitra dengan biaya tambahan. Biaya pendidikan di universitas mitra juga beragam, seperti:

  • University of Newcastle Upon Tyne: £25.200/year
  • Monash University: $68.000 AUD/year
  • Melbourne University: $55.328 AUD/year

Setelah mengintip biaya kuliah kedokteran UI di atas, apakah kamu jadi semakin tertarik untuk menjadi calon mahasiswa FK UI? Selain belajar dengan tekun, pastikan kamu juga menyiapkan kebutuhan finansial terkait biaya kuliah ini, ya!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

fakultas kedokteran unjani

Fakultas Kedokteran Unjani – Sejarah, Biaya Kuliah, hingga Jalur Masuknya

Fakultas kedokteran Unjani – Halo para calon dokter! Apakah kamu sedang mencari pilihan kampus untuk mengambil kuliah jurusan kedokteran, khususnya di Bandung dan sekitarnya? Kota Cimahi yang bertetangga dengan Kota Bandung punya kampus yang menawarkan jurusan kedokteran yang bertempat di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani). 

Agar lebih dengan Fakultas Kedokteran Unjani, yuk simak beberapa informasi penting berikut!

Sejarah Fakultas Kedokteran Unjani

kedokteran Unjani
kedokteran Unjani

Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) yang diresmikan pada 2 Maret 1992 ini ternyata sudah lebih dulu merintis pendirian Sekolah Tinggi Kedokteran bersama Universitas Padjadjaran (Unpad). Fakultas Kedokteran Unjani sudah mulai menerima mahasiswa angkatan pertama sejak Oktober 1992, namun baru diresmikan pendiriannya pada 20 April 2023. 

Pada awalnya, FK Unjani hanya membuka program studi pendidikan dokter untuk jenjang S1. Kini, sudah ada beberapa program studi di Fakultas Kedokteran Unjani, yaitu:

  1. Sarjana Kedokteran 
  2. Sarjana Administrasi Rumah Sakit
  3. Profesi Dokter
  4. Magister Penuaan Kulit dan Estetika

Prodi S1 Kedokteran Unjani saat ini sudah mengantongi akreditasi A dari LAM-PTKes. FK Unjani juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Tingkat II DUSTIRA sebagai rumah sakit pendidikan utama untuk mahasiswanya. Alamat FK Unjani sendiri terletak di Gedung Hindarto Joesman, Jl. Terusan Jend. Sudirman, Cimahi, Jawa Barat

Baca juga: Kenalan dengan Fakultas Kedokteran UNESA – Kelebihan, Biaya, dan Pendaftarannya

Biaya kuliah FK Unjani

Unjani memiliki ketentuan terkait pembiayaan kuliah yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

  1. Biaya Pengembangan Universitas (BPU) yang dibayarkan satu kali
  2. Sumbangan Pendidikan (SP) yang dibayarkan satu kali (khusus FK, FKG, F. Farmasi, dan F. Psikologi)
  3. Sumbangan Pendidikan Tambahan (SPT) yang dibayarkan satu kali (khusus FK, FKG, F. Farmasi, dan F. Psikologi)
  4. Biaya Pendukung (BP) yang dibayarkan satu kali
  5. Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) yang dibayarkan setiap awal semester
  6. Biaya Operasional Kuliah (BOK) yang dibayar setiap awal semester dan dihitung berdasarkan jumlah SKS mata kuliah dan praktikum

Dari ketentuan di atas, setiap mahasiswa prodi S1 Kedokteran Unjani akan membayarkan komponen biaya kuliah yang terdiri dari SP + SPT + BPU + BPP + (SKS x BOK) + BP dengan nominal sebagai berikut:

  1. SP Rp45.000.000
  2. SPT: minimal Rp5.000.000 dan berlaku kelipatannya
  3. BPU: Rp145.000.000
  4. BPP: Rp11.000.000
  5. BOK: Rp1.000.000 per SKS
  6. BP: Rp3.661.000

Jalur masuk Fakultas Kedokteran Unjani

Kamu tertarik untuk berkuliah di kampus satu ini? Berikut adalah beberapa jalur yang bisa kamu ikuti untuk menjadi mahasiswa kedokteran di Unjani

1. Jalur PMDK

Jalur ini dibuka untuk lulusan SMA/MA/SMK yang lulus di tahun pendaftaran dan diprioritaskan berdasarkan nilai rapor. Penilain untuk jalur PMDK terdiri dari nilai rapor, kualitas sekolah, dan pertimbangan terhadap KBAD dan KBU.

2. Jalur USM

Jalur USM merupakan penerimaan melalui ujian masuk yang diadakan secara daring dan luring oleh Unjani. Materi ujian jalur USM untuk prodi kedokteran terdiri dari kemampuan IPA (matematika, B. Indonesia, B. Inggris, Fisika, Kimia, Biologi) dan Tes Potensi Akademik (TPA). 

3. Jalur Raport

Seleksi jalur rapor dilaksanakan dengan penilaian nilai rapor yang dibuka berdasarkan kebijakan Universitas tanpa ujian tulis. Persyaratan nilai rata-rata rapor semua mata pelajaran 4 semester untuk prodi kedokteran sebesar >80. 

4. Jalur Nilai UTBK

Bagi calon mahasiswa yang gagal pada seleksi UTBK, Unjani juga membuka jalur masuk dengan nilai UTBk untuk semua program studi (selama kuota masih tersedia). Pendaftaran jalur nilai UTBK juga tidak memerlukan ujian atau tes tulis. 

5. Jalur Undangan

Khusus untuk prodi kedokteran, kedokteran gigi, dan farmasi, ada jalur undangan yang juga bisa diikuti oleh calon mahasiswa. Jalur undangan dibuka untuk peserta yang belum berhasil di jalur PMDK, USM, Rapor, UTBK, Profesi, dan Lanjutan yang memenuhi syarat dan ketentuan yang diputuskan di pantukhir. 

Setelah menyimak info seputar Fakultas Kedokteran Unjani tadi, apakah kamu akan memutuskan untuk mengambil studi kedokteran di kampus ini?


Ikuti bimbingan intensif khusus Kedokteran dari Indonesia College. Kamu bisa memilih program bimbel Kedokteran Terpadu 1 tahunUTBK KedokteranKKI UI Kedokteran, atau IUP Medicine UGM.

Cek informasi terbaru tentang perkuliahan Kedokteran di blog bimbelkedokteran.id. Kunjungi juga laman kami lainnya di indonesia-college.com dan indonesiacollege.co.id – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

10 jurusan kuliah tersulit

10 Jurusan Kuliah Tersulit Namun Punya Masa Depan Cerah: Ada Jurusan Kedokteran!

10 Jurusan Kuliah Tersulit – Sejak masa sekolah menengah atas, kamu sudah disuguhkan dengan pilihan jurusan. Begitu juga dengan masa perkuliahan, setelah lulus nanti kalau kamu berniat untuk melanjutkan, kamu akan menemukan lebih banyak pilihan jurusan. Pilihan jurusan ini bisa kamu pilih untuk memfokuskan pengetahuan dan keterampilan kamu sebagai bekal di dunia kerja nantinya.

Nah dari banyaknya pilihan, ada 10 jurusan kuliah tersulit yang diungkapkan oleh banyak orang. Sulit dikarenakan proses pendidikannya, sampai dengan proses evaluasinya. Kira-kira jurusan apa saja ya?

Baca juga: Mengenal Dokter Spesialis Paru, Menangani Penyakit Apa Saja?

Daftar 10 Jurusan Kuliah Tersulit dengan Masa Depan Cerah

Jurusan-jurusan ini dikatakan sulit, namun juga memiliki masa depan atau prospek kerja yang cerah nantinya.

1.    Teknik Sipil

Pertama ada jurusan teknik sipil, yang berurusan langsung dengan dunia konstruksi. Jurusan ini akan mempelajari teknik perancangan bangunan beserta perhitungannya, dan akan merealisasikan desain yang didapatkan dari arsitektur. Mahasiswa teknik sipil akan mempelajari banyak ilmu, seperti matematika, biologi, geologi, fisika, ilmu lingkungan dan juga komputer.

2.    Teknik Elektro

Sama seperti namanya, teknik elektro akan berfokus pada kelistrikan dan tentunya ini tidak bisa dikatakan gampang dan bahkan beresiko besar. Mereka akan selalu berkutik dengan rangkaian listrik, dan jika ditekuni justru prospek kerjanya sangat menjanjikan nantinya.

3.    Statistika

Kalau kamu sudah capek dengan hitung-menghitung semasa sekolah, jurusan ini sebisa mungkin harus kamu hindari! Dalam jurusan ini, hampir setiap harinya akan selalu menerapkan hitung-hitungan karena merupakan cabang ilmu matematika. Hanya, jurusan ini akan berfokus pada perencanaan, pengumpulan, analisis dan interpretasi data.

4.    Farmasi

Kalau kamu mendengar jurusan ini, mungkin yang terbayang adalah bahwa mereka hanya akan membuat obat saja. Memang benar, tapi nyatanya ada banyak ilmu yang harus mereka terapkan, dan harus mempelajari mengenai kimia, fisika, matematika, biologi sel, dan banyak lagi lainnya.

Selama pendidikan dan juga di waktu kerja nanti, kamu akan banyak melakukan praktikum dan juga membuat laporan. Untuk prospek kerja nantinya pun sangat bagus, bisa jadi apoteker atau bahkan ahli kecantikan. Dosen, ahli informasi medis dan profesi lainnya juga banyak membutuhkan lulusan farmasi.

5.    Kedokteran dan Bedah

Selanjutnya tentu ada jurusan kedokteran dan juga bedah. Mulai dari proses seleksi masuknya, pendidikannya sampai dengan kelulusannya bisa dinilai sulit. Namun jangan ditanyakan lagi untuk prospek kerjanya, sudah pasti bagus.

Selama pendidikannya, calon dokter akan mempelajari banyak sekali ilmu pengetahuan, mulai dari anatomi tubuh manusia, kardiovaskular, sampai dengan ilmu khusus untuk organ dalam seperti paru-paru, pencernaan dan lainnya. Begitu juga dokter bedah, mereka harus belajar tata cara melakukan operasi dengan tetap harus memperhitungkan keselamatan pasien.

Baca juga: 3 Pilihan Jurusan di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS

6.    Matematika

Sejak awal, ilmu matematika ini sudah banyak dinilai sulit mulai dari masa sekolah. Untuk di perkuliahannya sendiri, jurusan matematika akan mengulik mengenai pemecahan permasalahan di kehidupan sehari-hari dengan cara matematika. Seringkali dalam satu nomor soal membutuhkan berlembar-lembar uraian jawaban, lho.

7.    Teknik Informatika

Selanjutnya jurusan Teknik Informatika, yang mana akan mempelajari teknologi terkini mulai dari kecerdasan buatan, virtual & augmented reality, blockchain, big data dan machine learning. Jurusan ini bagus dan sangat prospek untuk berkarir nantinya. Selama perkuliahan, kamu akan mempelajari dan memperdalam kemampuan programming yang tentunya tidak mudah.

8.    Astronomi

Lalu ada jurusan yang akan mempelajari objek-objek yang ada di luar angkasa. Jurusan ini juga hanya ada satu di Indonesia, yakni di ITB. Pembelajaran yang akan difokuskan nantinya akan seputar benda-benda luar angkasa seperti teori astronomi, instrumen astronomi sampai dengan observasi astronomi. Mahasiswanya juga harus menguasai pemrograman, software, sampai dengan statistika.

9.    Teknik Penerbangan

Jurusan ini sedikit berbeda dengan pilot yang akan menerbangkan pesawat. Untuk jurusan teknik penerbangan ini akan mempelajari perancangan mesin, konversi energi, teknik produksi mesin, desain, perawatan pesawat terbang dan banyak lagi lainnya. Untuk prospek kerjanya pastinya akan berada di lingkungan kedirgantaraan.

10. Teknik Biokimia

Terakhir ada teknik biokimia yang akan banyak melakukan penelitian. Jurusan ini akan mempelajari mengenai makhluk hidup, mengenai molekul, reaksi dan terjadinya proses kimia dalam makhluk hidup. Untuk prospek kerjanya sendiri bisa menjadi ahli kimia/biologi, teknisi ilmu forensik, analisis kontrol kualitas, ahli biostatistik dan banyak lagi lainnya.

Nah, dari 10 jurusan kuliah tersulit yang sudah disebutkan tadi kira-kira apakah ada jurusan yang kamu mau?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

istilah kedokteran

Mau Jadi Dokter? Pahami dulu 15 Istilah Kedokteran Berikut

Istilah kedokteran – Tidak bisa dipungkiri, menjadi dokter adalah salah satu cita-cita idaman banyak dari kita sejak kecil. Perjuangan untuk menjadi dokter pun bukanlah hal yang mudah karena profesi satu ini memiliki tanggung jawab yang besar pada nyawa manusia. Apakah kamu salah satunya yang ingin menjadi seorang dokter?

Kamu wajib mengikuti beberapa tahapan belajar sebagai mahasiswa kedokteran dengan proses yang panjang di Fakultas Kedokteran. Nah, sebelum menjadi mahasiswa kedokteran, coba kenalan dulu dengan beberapa istilah yang sering dijumpai saat studi kedokteran nantinya di sini. 

Daftar istilah dalam dunia pendidikan kedokteran

Yuk, para calon dokter coba catat dan pahami penjelasan di bawah ini dengan baik

1. Preklinik

Preklinik adalah tahap pendidikan dasar bagi calon dokter melalui program studi sarjana pendidikan dokter/kedokteran. Tahap preklinik biasanya berlangsung selama 3,5-4 tahun.

2. Klinik

Klinik adalah tahap pendidikan lanjutan bagi sarjana kedokteran melalui program profesi pendidikan dokter dengan belajar langsung di rumah sakit sebagai koas. Tahap klinik ini biasanya berlangsung selama 1,5-2 tahun. 

3. Koas atau co-ass

 Serupa dengan tahap klinik, koas atau co-assistant adalah program profesi pendidikan dokter sebelum bisa mendapatkan gelar dr. Koas dilaksanakan dengan rotasi pada beberapa stase atau departemen di rumah sakit. 

4. OSCE

Objective Structured Clinical Examination atau OSCE adalah jenis ujian atau penilaian keterampilan klinis di pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan. Pada ujian OSCE, mahasiswa akan berkeliling ke beberapa station untuk menjawab atau mendemonstrasikan pertanyaan yang ada. 

5. Sistem blok

Sistem blok adalah pengelompokan materi pembelajaran dalam satuan waktu tertentu dengan pembelajaran yang lebih komprehensif melalui teori hingga praktikum. Untuk setiap blok, biasanya akan ada ujian blok yang wajib diikuti.

6. UKMPPD

UKMPPD merupakan singkatan dari ujian kompetensi pendidikan profesi dokter yang wajib diikuti oleh calon dokter yang telah menyelesaikan seluruh tahapan koas. UKMPPD terdiri dari ujian CBT/Computer Based Test (150 soal) dan ujian OSCE (12 station) yang terdiri dari beragam materi yang sudah dipelajari sebelumnya. 

7. PPDS

PPDS atau program pendidikan dokter spesialis adalah tahap pendidikan lanjutan bagi seorang dokter umum yang telah lulus UKMPPD dan internship. Program PPDS biasanya berlangsung selama 2-6 tahun bergantung pada program spesialisasi yang diambil.

8. Residen

Residen adalah dokter yang sedang mengambil pendidikan dokter spesialis yang sedang bekerja di rumah sakit untuk mendapatkan gelar dokter spesialis di bidang kedokteran tertentu. 

9. Konsulen

Konsulen atau konsultan adalah sebutan bagi dokter yang mendalami bidang ilmu atau memiliki spesialisasi di bidang ilmu kedokteran tertentu. Dokter konsulen biasanya menjadi supervisor atau dokter senior yang mengawasi dan membimbing dokter residen.

10. STR

Surat Tanda Registrasi atau STR adalah dokumen tertulis yang wajib dimiliki seorang tenaga kesehatan termasuk dokter sebagai sertifikat kompetensinya untuk bisa berpraktik. Untuk mendapat STR, dokter yang telah lulus UKMPPD perlu menjalani internship di rumah sakit selama 1 tahun. 

11. Internship

Internship adalah program pemantapan bagi dokter yang telah mendapat gelar dr. dengan bekerja dan menangani pasien secara langsung di rumah sakit. 

12. Stase

Stase  adalah pengelompokan bidang ilmu kedokteran yang harus diikuti oleh mahasiswa program profesi dokter atau koas yang terdiri dari stase mayor/besar dan stase minor/kecil, Setiap stase biasanya membutuhkan waktu 2-8 minggu untuk bisa rotasi atau berlanjut ke stase selanjutnya. 

Baca juga: 18 Stase Koas Kedokteran, Wajib Dilewati untuk Jadi Dokter!

13. Skills lab

Skills lab atau keterampilan klinis merupakan kegiatan atau praktik yang diberikan pada mahasiswa kedokteran untuk meningkatkan keterampilan klinisnya di berbagai situasi dan kondisi pasien. 

14. MCQ

Multiple choice question atau MCQ adalah salah satu instrumen evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai pengetahuan mahasiswa. Soal MCQ juga biasanya dijumpai pada ujian CBT pada UKMPPD. 

15. Kolegium

Kolegium merupakan organisasi profesi kedokteran yang diisi oleh kumpulan ahli di setiap bidang ilmu kedokteran. Setiap kolegium kedokteran bertugas untuk menetapkan standar pendidikan, menguji kompetensi, hingga menerbitkan sertifikat kompetensi bagi lulusan pendidikan spesialis dan subspesialis. 

Beberapa istilah di atas akan sering kamu jumpai jika kamu mengikuti pendidikan dan menjadi mahasiswa kedokteran. Mulai sekarang, kamu tidak perlu bingung lagi jika menemukan istilah ini di perjalananmu menjadi dokter nantinya.


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

fakultas kedokteran ugm

Berapa Biaya Kuliah Kedokteran UGM 2023? Berikut Rinciannya!

Biaya kuliah kedokteran UGM 2023 – Sebelum mengambil studi kedokteran, salah satu pertimbangan yang cukup penting adalah biaya kuliah atau biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Hal ini dikarenakan kedokteran adalah jurusan kuliah yang terkenal mahal dan membutuhkan banyak biaya dari awal masuk hingga bisa mendapat gelar dokter. Biaya kuliah kedokteran juga beragam dan bergantung pada perguruan tinggi, jalur masuk, hingga program yang diambil. 

Sebagai salah satu PTN yang buka jurusan kedokteran paling diminati, UGM sudah tentu jadi incaran banyak calon mahasiswa kedokteran di Indonesia. UGM juga dikenal sebagai kampus kerakyatan dengan biaya kuliah yang juga masih terjangkau dengan berbagai keringanan atau subsidinya, termasuk untuk jurusan kedokteran. 

Untuk kamu yang tertarik berkuliah di jurusan kedokteran UGM, jangan lewatkan info berikut ini, ya!

Keunggulan Fakultas Kedokteran UGM

UGM merupakan salah satu pioneer pendidikan tinggi di Indonesia yang telah berdiri sejak jaman penjajahan Belanda. Fakultas kedokteran juga menjadi salah satu fakultas pertama yang dibuka dan akhirnya diresmikan pada tahun 1949. Sebagai salah satu fakultas kedokteran tertua di Indonesia, pengalaman dan kualitas pendidikan dokter di UGM tentu tidak bisa diragukan lagi. 

Hingga tahun 2021, FK UGM sudah memiliki 32 departemen yang mencakup berbagai bidang ilmu kedokteran dengan 22 program pendidikan dokter spesialis (PPDS 1) dan 5 program pendidikan dokter subspesialis (PPDS 2). FK UGM juga bekerja sama dengan 5 Rumah Sakit Pendidikan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk mewadahi pendidikan klinis mahasiswanyaLengkap banget, bukan? 

Ada juga berbagai kegiatan di luar pembelajaran akademik yang difasilitasi oleh FK UGM untuk para mahasiswanya. Mahasiswa FK UGM bisa mengikuti penelitian, kompetisi mahasiswa, pertukaran pelajar (student exchange), double degree hingga summer/winter course, khususnya bagi mahasiswa kedokteran yang mengambil program IUP. 

Biaya Kuliah Kedokteran UGM – Program Reguler

Program reguler untuk prodi kedokteran UGM bisa diikuti melalui beberapa jalur yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), atau Ujian Mandiri (UM-UGM). Jika lulus melalui salah satu jalur tersebut, mahasiswa kedokteran UGM akan dibebankan dengan biaya kuliah berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebagai berikut: 

  1. UKT Pendidikan Unggul: Rp24.700.000
  2. UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 25%: Rp18.525.000
  3. UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 50%: Rp12.350.000
  4. UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 75%: Rp6.175.000
  5. UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%: Rp0

Besaran UKT ditetapkan sesuai kemampuan ekonomi setiap mahasiswa yang berlaku untuk seluruh mahasiswa, baik dari jalur SNBT, SNBP, maupun Mandiri dan dibayarkan setiap semester. Namun, bagi mahasiswa yang diterima di jalur mandiri dan mendapat UKT Pendidikan Unggul, akan ada  Sumbangan Solidaritas Pendidikan Unggul (SSPU) sebesar Rp30.000.000 untuk bidang Ilmu Sains, Teknologi, dan Kesehatan yang dibayarkan sekali pada awal masuk. 

Baca juga: Mari Mengenal Fakultas Kedokteran Gigi UI

Biaya Kuliah Kedokteran UGM – Program IUP 

FK UGM juga membuka program International Undergraduate Program (IUP) untuk program studi kedokteran yang menawarkan pembelajaran berstandar internasional bagi mahasiswanya. Seleksi program IUP berbeda dengan program reguler dengan persyaratan dan materi tes yang berbeda pula. 

Biaya kuliah mahasiswa IUP UGM juga berbeda dengan mahasiswa kedokteran program reguler dan tidak menggunakan skema UKT serta SSPU. Berikut rincian biaya kuliah IUP Kedokteran UGM:

Mahasiswa berkebangsaan Indonesia (WNI)

  • Biaya pendaftaran (Application fee): Rp2.250.000
  • Biaya pendidikan (Tuition fee): Rp45.000.000 per semester

Mahasiswa berkebangsaan non-Indonesia (WNA)

  • Biaya pendaftaran (Application fee): USD $225 
  • Biaya pendidikan (Tuition fee): Rp65.000.000 per semester

Nah, itulah biaya kuliah yang perlu dikeluarkan untuk kuliah di kedokteran UGM per tahun 2023. Kamu butuh info biaya kuliah kedokteran dari kampus mana lagi, nih? Coba komen di bawah, ya!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter-spesialis-paru

Mengenal Dokter Spesialis Paru, Menangani Penyakit Apa Saja?

Dokter Spesialis Paru – Dokter spesialis paru atau pulmonologi adalah dokter yang ahli dan khusus menangani gangguan pada saluran pernapasan dikenal sebagai dokter spesialis paru. Gangguan pernapasan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi patogen, kebiasaan merokok, kelainan genetik, kanker, hingga pekerjaan yang dilakukan. 

Jika mengalami sesak napas atau gangguan pernapasan lainnya, berkunjung dan konsultasi ke dokter spesialis paru adalah langkah yang tepat. Tidak hanya mengetahui diagnosis dan penyakitnya, kamu juga akan mendapatkan penanganan dan perawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut. 

Penyakit yang ditangani dokter spesialis paru

Lebih jelasnya, berikut daftar penyakit yang ditangani oleh dokter spesialis paru. Yuk, coba simak!

1. Asma

Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak napas akibat dari peradangan dan penyempitan saluran napas. Saat penderita asma terpapar hal yang memicu asma, otot-otot di saluran pernapasan akan menjadi kaku sehingga saluran pernapasan menyempit. 

2. Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tidak hanya paru-paru, bakteri ini juga bisa menyerang otak, sistem saraf pusat, jantung, tulang belakang, hingga kelenjar getah bening. 

3. Bronkitis

Bronkitis merupakan iritasi atau peradangan yang terjadi di bagian saluran pernapasan, yaitu bronkus. Biasanya, gejala bronkitis diawali dengan batuk dengan lendir atau dahak yang juga bisa memicu sesak napas pada penderita. 

4. Kanker Paru

Kanker paru disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan tidak terkendali di paru-paru. Kanker paru utamanya disebabkan oleh kebiasaan merokok yang memicu kerusakan pada sel paru-paru. 

5. Sleep apnea

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan sering berhenti saat tidur. Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya asupan oksigen pada otak dan membuat kualitas tidur menjadi terganggu. 

6. PPOK

Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh peradangan paru-paru dalam waktu lama. PPOK juga meliputi penyakit pernapasan seperti bronkitis kronis dan emfisema. 

7. Fibrosis Kistik

Cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah kelainan genetik yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi lengket dan kental yang dapat menyumbat saluran-saluran di dalam tubuh, termasuk saluran pernapasan. 

8. Pneumonia

Pneumonia merupakan kondisi inflamasi atau peradangan yang disebabkan karena infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Infeksi penyebab pneumonia bisa berasal dari bakteri, jamur, hingga virus seperti COVID-19. 

Baca juga: Proses Menjadi Dokter Kulit, Bisa Menangani Penyakit Apa Saja?

Cara menjadi dokter spesialis paru

Dokter spesialis paru merupakan salah satu bidang kedokteran yang menjanjikan dan masih banyak dibutuhkan di Indonesia. Jika tertarik menjadi seorang pulmonologist, kamu perlu melewati beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Menempuh studi sarjana kedokteran

Pertama-tama, kamu perlu mendaftar dan menempuh pendidikan jenjang sarjana di jurusan kedokteran selama 3,5-4 tahun. Setelah lulus, kamu akan mendapatkan gelar S.Ked.

2. Mengikuti koas atau profesi dokter

Langkah selanjutnya, kamu bisa melanjutkan pendidikan profesi dokter dengan pendidikan klinik atau koas di rumah sakit selama kurang lebih 2 tahun.

3. Mengikuti ujian kompetensi

Setelah selesai koas, kamu diwajibkan mengikuti ujian kompetensi program pendidikan dokter (UKMPPD) untuk bisa disumpah dan meraih gelar dr. di depan namamu. 

4. Mengikuti internship

Tak sampai di situ, kamu masih perlu mengikuti program intenship di rumah sakit selama kurang lebih satu tahun agar bisa mendapat Surat Tanda Registrasi (STR) agar bisa berpraktik menjadi dokter umum. 

5. Menempuh studi pendidikan dokter spesialis paru

Langkah terakhir, kamu bisa mendaftarkan diri untuk ikut program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dan mengambil spesialisasi pulmonologi atau paru-paru selama 4-5 tahun. 

Daftar kampus pendidikan spesialis paru

Ada beberapa pilihan kampus yang bisa kamu tuju untuk mengambil program spesialis paru atau pulmonologi di Indonesia, yaitu:

  1. Universitas Indonesia
  2. Universitas Gadjah Mada
  3. Universitas Sumatera Utara
  4. Universitas Lambung Mangkurat
  5. Universitas Airlangga
  6. Universitas Sebelas Maret
  7. Universitas Lampung

Itulah informasi  mengenai dokter spesialis paru, lengkap dengan penyakit yang ditangani hingga daftar kampus untuk bisa menjadi dokter spesialis paru. Apakah kamu tertarik mengambil spesialisasi di bidang ini?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Fakultas Kedokteran ITS

3 Pilihan Jurusan di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS

Kedokteran ITS – Meskipun dulunya dikenal sebagai sebagai salah satu kampus teknik terkemuka di Indonesia, kini Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga turut membuka program studi bidang kesehatan. Saat ini, sudah ada 3 program studi yang dibuka di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS dengan keunggulan di bidang teknologi medis. 

Dengan keunggulan tersebut, prodi yang ada di FKK ITS tentu memiliki nilai plus tersendiri dibandingkan dengan kampus lainnya. Buat kamu yang melirik jurusan di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS, jangan lewatkan informasi mengenai jurusannya di bawah ini, ya!

Sejarah Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS

jurusan kedokteran ITS
Fakultas kedokteran ITS

Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH), ITS ikut serta untuk memenuhi kebutuhan dokter di Indonesia dengan mencetuskan pendirian Fakultas Kedokteran dan Kesehatan. Pendirian ini terinspirasi dari perguruan tinggi ternama seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang bekerja sama dengan Harvard Medical School hingga Nanyang Technological University (NTU) yang berkontribusi di bidang ilmu kedokteran dan teknologi kesehatan. 

Selain itu, kiprah dan capaian ITS di bidang teknologi kedokteran juga sudah banyak tidak bisa diremehkan. Robot Raisa, Sistem Monitoring Pasien,  i-nose, dan masih banyak lagi inovasi yang dikembangkan oleh ITS dan lembaga pemerintah menjadi bukti kontribusi ITS dalam dunia kedokteran. 

Daftar Jurusan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS

1. Teknologi Kedokteran

Program studi teknologi kedokteran mengawali perjalanan FKK ITS sebagai program studi pertama di fakultas ini. Prodi teknologi kedokteran disahkan pada 9 Juni 2022 sebagai prodi multidisiplin yang saat itu tergabung di Fakultas Teknologi Elektro dan Informasi Cerdas. Prodi ini menawarkan kombinasi antara bidang ilmu kedokteran, ilmu rekayasa, ilmu alam, dan ilmu desain secara bersamaan. 

Dengan adanya prodi teknologi kedokteran, diharapkan ITS bisa mendukung kebutuhan alat atau teknologi kesehatan di Indonesia. Berbagai peluang kerja menarik juga menanti para lulusan Teknologi Kedokteran mulai dari insinyur, peneliti, desainer, inovator, entrepreneur, hingga konsultan di bidang teknologi kedokteran. 

Biaya kuliah prodi Teknologi Kedokteran

  • SNBP dan SNBT: Rp500.000 – Rp7.500.000
  • Mandiri Prestasi: Rp7.500.000 – Rp12.500.000
  • Mandiri Umum: 
    • SPP: Rp7.500.000 – Rp12.500.000 (dibayarkan setiap semester)  
    • SPI:  Rp25.000.000 (dibayarkan sekali di awal)
    • SPA: Rp5.000.000 (dibayarkan setiap semester mulai semester 2-6)
  • Mandiri Kemitraan:
    • SPP: Rp7.500.000 – Rp12.500.000 (dibayarkan setiap semester)  
    • SPI:  sesuai perjanjian dengan mitra (dibayarkan sekali di awal)
    • SPA: Rp7.500.000 (dibayarkan setiap semester mulai semester 2-6)

2. Kedokteran

Program studi sarjana Kedokteran ITS baru saja dibuka untuk semester baru tahun 2023. Seleksi perdana ini dilaksanakan dengan skema seleksi mandiri dengan daya tampung sebanyak 50 mahasiswa baru. Meskipun baru saja launching, nyatanya peminat kedokteran ITS mencapai 2.998 pendaftar, loh!

Baca juga: Simak Ragam Jalur Seleksi Masuk UB di Sini!

Prodi baru ini bekerja sama dan mendapat dukungan pembinaan dari Fakultas Kedokteran Unair di tahap awal. Meskipun baru didirikan, ITS juga sudah menyiapkan segala sarana dan prasarana pendukung perkuliahan dengan optimal. Prodi Kedokteran ITS juga sudah menggandeng RSUD dr. Wahidin Sudirohusodo, Kota Mojokerto sebagai RS pendidikan bagi mahasiswanya. Apakah kamu berminat menjadi mahasiswa perintis di kedokteran ITS?

Biaya kuliah prodi Kedokteran ITS

  • SNBP dan SNBT: belum dibuka
  • Mandiri Umum Kedokteran: 
    • SPP: Rp20.000.000 (dibayarkan setiap semester)  
    • SPI:  Rp150.000.000(dibayarkan sekali di awal)
    • SPA: khusus tahun 2023, tidak dikenakan SPA

3. Pendidikan Profesi Dokter

Sepaket dengan pendirian prodi sarjana kedokteran, FKK ITS juga akan membuka program pendidikan profesi dokter. Progam ini merupakan pendidikan lanjutan bagi mahasiswa yang telah lulus sarjana kedokteran dan memperoleh gelar S.Ked. Namun, untuk saat ini masih belum ada penerimaan resmi untuk pendidikan profesi dokter di ITS. Nantikan info selanjutnya, ya!

Itulah informasi terkini mengenai 3 program studi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS yang baru saja diresmikan di tahun 2023. Bagi kamu yang berminat, jangan lupa untuk persiapkan diri sebaik-baiknya mengingat peminatnya yang akan terus meningkat di masa depan. Semangat, para pejuang kedokteran!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

alat mahasiswa kedokteran

Ini 5 Alat yang Wajib Dimiliki Mahasiswa Kedokteran

Alat mahasiswa kedokteran – Saat berkuliah di jurusan kedokteran, kamu gak cuma akan banyak belajar teori di kelas. Seringkali, kamu juga akan mengikuti praktikum hingga bertemu pasien secara langsung di rumah sakit saat koas atau internship. Oleh karena itu, biasanya mahasiswa kedokteran akan diminta untuk mempersiapkan alat penunjang yang akan digunakan di lapangan nantinya. 

Mahasiswa kedokteran umumnya diharuskan untuk memiliki alat kedokteran pribadi agar bisa berlatih secara mandiri dan terbiasa dalam menggunakannya. Alat-alat tersebut juga tersedia dalam berbagai jenis, fitur, hingga merek sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 

Nah, berikut adalah beberapa alat kedokteran yang wajib dimiliki oleh para mahasiswa kedokteran saat akan bertugas di lapangan. Ada apa saja, ya?

1. Stetoskop

Stetoskop adalah salah satu alat bantu pemeriksaan yang paling umum dijumpai dan digunakan oleh dokter. Stetoskop tidak hanya berfungsi untuk mendengarkan detak jantung saja tapi juga berbagai suara lainnya dari dalam tubuh. Suara-suara inilah yang nantinya dapat membantu seorang dokter untuk mendiagnosis pasien. 

Selain di dada (untuk memeriksa jantung dan paru-paru), biasanya stetoskop digunakan untuk memeriksa dan mendengar suara di area perut atau abdomen. Stetoskop juga tersedia dalam berbagai jenis, seperti stetoskop untuk anak, untuk ibu hamil, hingga stetoskop khusus untuk jantung. 

2. Termometer

Alat selanjutnya digunakan oleh mahasiswa kedokteran untuk mengukur suhu tubuh pasien. Ada beberapa jenis termometer yang bisa dipilih, seperti termometer digital, termometer ear, atau termometer digital infrared. 

Masing-masing jenis bisa dipilih sesuai kebutuhan, misalnya termometer ear yang digunakan untuk mengukur suhu dari liang telinga atau termometer infrared yang dapat mengukur suhu tanpa bersentuhan dengan kulit pasien. 

3. Penlight

Bukan sembarang pulpen, penlight adalah senter yang berukuran mini serupa dan seukuran pulpen yang mempermudah untuk dibawa dan dikantongi ke mana-mana. Penlight biasanya digunakan untuk menerangi mata, telinga, mulut, dan area tubuh lain saat diperiksa. 

Penlight kebanyakan menggunakan bohlam LED yang awet dan tahan lama, sehingga tidak perlu sering diganti. Penlight juga biasanya dijual dengan berbagai model yang menawarkan tingkat kecerahan berbeda atau fitur tambahan lainnya. 

4. Tensimeter

Tensimeter, atau disebut juga sphygmomanometer, merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Saat ini, ada 2 macam tensimeter yang beredar di pasaran yaitu tensimeter digital dan analog. 

Tensimeter digital lebih mudah digunakan karena hanya perlu menekan tombol saat manset sudah terpasang di lengan pasien, kemudian hasil pengukuran akan muncul pada layar saat proses selesai. Nilai tekanan darah terdiri dari 2 tekanan yaitu sistole dan diastole dengan penulisan seperti 120/80 mmHg. 

5. Oksimeter

Oksimeter juga menjadi salah satu alat yang wajib dimiliki oleh mahasiswa kedokteran. Oksimeter digunakan untuk mengukur kadar oksigen darah atau saturasi oksigen pada pasien dengan meletakkannya pada jari, daun telinga, atau kaki. Oksimeter juga dapat menampilkan nilai denyut jantung bersamaan dengan hasil pembacaan saturasi. 

Alat ini biasanya digunakan untuk mengetahui laju pernapasan pada pasien asma atau gangguan pernapasan lainnya seperti COVID-19. Seseorang dianggap memiliki saturasi oksigen normal dengan nilai di atas 95%, sementara nilai kurang dari 92% dianggap sebagai hipoksemia atau kekurangan kadar oksigen dalam darah. 

Selain 5 alat di atas, masih ada beberapa alat lainnya yang juga biasanya dimiliki oleh mahasiswa kedokteran seperti palu refleks, tourniquet, otoskop, dan lainnya. Jika kamu tertarik menjadi mahasiswa kedokteran, jangan lupa persiapkan alat-alat tersebut, ya!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

perbedaan koas dan residen

Ini 7 Perbedaan Koas dan Residen di Pendidikan Kedokteran

Perbedaan koas dan residen – Sebelum akhirnya bisa sah menjadi seorang dokter, mahasiswa kedokteran harus melewati beberapa tahap pendidikan. Pertama, mahasiswa harus menempuh studi sarjana pendidikan dokter selama 3,5-4 tahun yang juga dikenal dengan pendidikan pra klinis. Setelah lulus, mahasiswa akan mendapat gelar S.Ked. yang bisa melanjutkan ke profesi dokter atau pendidikan klinis. 

Mahasiswa kedokteran yang mengambil program profesi akan ditugaskan di rumah sakit dan menangani pasien secara langsung sebagai koas (co-assistant). Selain ada mahasiswa koas, di rumah sakit biasanya juga sering dijumpai  residen yang juga sedang menempuh pendidikan. Lalu, apa bedanya koas dengan residen? 

Agar tidak salah kaprah, berikut beberapa hal yang membedakan antara koas dan residen. Yuk, coba cermati dengan baik

Perbedaan antara koas dan residen

1. Jenjang pendidikan

Koas: Mahasiswa pendidikan profesi dokter yang baru lulus dari S1 kedokteran dan sedang menjalani tahap pendidikan klinis di rumah sakit. Mahasiswa koas juga dikenal sebagai dokter muda karena belum mendapatkan gelar dr.

Residen: Dokter umum yang sudah lulus profesi kedokteran dan mendapat gelar dr. yang sedang menjalani program pendidikan dokter spesialis (PPDS). 

2. Lama pendidikan

Koas: 1,5-2 tahun dengan rotasi ke beberapa departemen atau stase selama masing-masing 2-8 minggu. 

Residen: 2-5 tahun dengan praktik utama di departemen sesuai dengan spesialisasi yang diambil

Baca juga: 18 Stase Koas Kedokteran, Wajib Dilewati untuk Jadi Dokter!

3. Pembimbing atau supervisor

Koas: dibimbing dan diawasi oleh dokter konsulen/spesialis dengan bantuan dokter residen

Residen: dibimbing dan diawasi oleh dokter konsulen/spesialis

4. Tanggung jawab dan beban kerja

Koas: hanya melakukan kegiatan atau tindakan sesuai arahan dari dokter konsulen atau supervisor yang bertugas dan tidak bertanggung jawab secara perdata jika terjadi kesalahan tindakan

Residen: melakukan kegiatan klinis rutin mulai dari memeriksa dan visite pasien, mendiagnosis dan melakukan tindakan yang berkaitan dengan diagnosis, melakukan penelitian dan case report, hingga mengkonsultasikan kegiatan dengan dokter senior

5. Ujian

Koas: mengikuti ujian kompetensi program profesi dokter (UKMPPD) yang diselenggarakan 4 kali dalam setahun oleh Kemendikbud pada bulan  Februari, Mei, Agustus, dan November. Materi ujian terdiri dari ujian CBT dan ujian OSCE.

Residen: mengikuti ujian kompetensi nasional yang diselenggarakan oleh masing-masing kolegium dokter spesialis mengikuti ketentuan masing-masing kolegium. Materi ujian terdiri dari ujian tulis secara daring dan ujian OSCE. 

6. Tahapan pendidikan selanjutnya

Koas: mengikuti internship untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) untuk bisa praktik sebagai dokter umum. Setelah itu, bisa melanjutkan pendidikan menjadi dokter spesialis atau mengambil studi magister (S2). 

Residen: bisa mengikuti pendidikan lanjutan pada program sub spesialis atau mengambil studi magister (S2). 

7. Gelar yang diperoleh

Koas: gelar dr. yang ditulis di depan nama. Contoh, dr. Budi

Residen: gelar Sp. diikuti dengan singkatan spesialisasi sesuai program yang diikuti. Contoh, dr. Budi, Sp.A. (dokter spesialis anak).

Nah, itulah beberapa hal yang membedakan mahasiswa koas dan dokter residen. Setelah menyimak perbedaan tadi, semoga kamu tidak salah membedakan keduanya lagi, ya.


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

fakultas kedokteran unesa

Kenalan dengan Fakultas Kedokteran UNESA – Kelebihan, Biaya, dan Pendaftarannya

Kedokteran UNESA – Di tahun 2023, ada beberapa perguruan tinggi yang membuka jurusan kedokteran baru, salah satunya Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Meskipun dikenal sebagai PTN yang fokus di jurusan ilmu pendidikan, UNESA ikut andil membuka fakultas kedokteran untuk memenuhi kebutuhan dokter di Indonesia yang masih belum ideal hingga saat ini.

Jika kamu tertarik menjalani pendidikan dokter, kini kamu juga bisa menjadikan UNESA sebagai salah satu pilihan kuliah di wilayah timur Pulau Jawa. Fakultas Kedokteran UNESA sendiri berlokasi di Jl. Lidah Wetan, Kec. Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur. 

Sebelum mendaftar, mari kenalan lebih dekat dengan FK UNESA lewat informasi berikut ini!

Kelebihan Fakultas Kedokteran UNESA

Meskipun baru berdiri, UNESA yang sebelumnya unggul di bidang sport science-nya juga merancang kompetensi yang spesifik untuk para calon dokternya. Mahasiswa FK UNESA akan mendapatkan materi dan kompetensi khusus di bidang kedokteran olahraga baik sebagai praktisi maupun peneliti. 

Di bidang kedokteran olahraga, para dokter lulusan UNESA akan memiliki kemampuan dasar secara profesional untuk menangani masalah medis terkait dengan pelatihan bagi atlet atau komunitas olahraga. Selain itu, para mahasiswa juga akan belajar mengenai perawatan cedera yang berkaitan dengan olahraga, rehabilitasi, pencegahan cedera, nutrisi atlet, hingga pelatihan bagi atlet. 

FK UNESA bisa dikatakan menjadi perintis untuk pendidikan yang unggul di bidang kedokteran olahraga di Indonesia. Untuk kamu yang memang berminat dengan dunia olahraga, tunggu apalagi. Sudah siap untuk bergabung menjadi mahasiswa kedokteran UNESA?

Baca juga: Yuk, Mengenal Fakultas Kedokteran Undip di Sini

Biaya kuliah kedokteran UNESA

UNESA menerapkan biaya pendidikan berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran di jalur mandiri dengan ketentuan sebagai berikut:

Uang Kuliah Tunggal (UKT)

  • UKT ditetapkan setelah peserta dinyatakan lulus dan melakukan registrasi
  • Besaran UKT didasarkan pada isian registrasi tentang kondisi ekonomi orangtua
  • UKT minimal kelompok 5 (K5) (karena masuk dalam jalur SPMB Mandiri)
  • Dibayarkan setiap awal semester
  • Daftar UKT
    • K5: Rp18.000.000
    • K6: Rp21.500.000
    • K7: Rp25.000.000
    • K8: Rp30.000.000

Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI)

  • Dipilih oleh pendaftar ketika mengisi formulir pendaftaran
  • Dibayarkan penuh (100%) di semester 1 atau dibayar 2 kali dengan pola semester 1 (50%) dan Semester 2 (50%)
  • Daftar SPI
    • SPI 1: Rp250.000.000
    • SPI 2: Rp300.000.000
    • SPI 3: Rp350.000.000
    • SPI 4: Rp400.000.000

Baca juga: Daftar 7 Fakultas Kedokteran Tertua di Indonesia

Pendaftaran kedokteran UNESA

Persyaratan

  • Tidak buta warna parsial atau total
  • Lulusan SMA/MA tiga tahun terakhir (2021, 2022, dan 2023)
  • Lulusan SMA/MA Jurusan IPA (untuk lulusan 2023 yang sudah menerapkan kurikulum merdeka, harus sudah mengambil mata pelajaran Biologi dan Kimia)
  • Bagi lulusan sekolah luar negeri wajib memiliki surat penyetaraan ijazah dari KemdikbudRistek

Materi seleksi

  • Tes Psikologi
  • Tes tulis berbasis komputer (Tes Skolastik, Bahasa Inggris, Literasi, dan Penalaran Matematika)
  • Tes Kesehatan (Pemeriksaan fisik, visus, buta warna, telinga, rontgen dada, dan narkoba 3 parameter)

Biaya seleksi

Untuk bisa mendaftar seleksi jalur mandiri FK UNESA, kamu perlu membayar biaya pendaftaran sebesar Rp750.000. Jika berhasil lulus pada tahap 1, pendaftar juga akan dikenakan biaya tes kesehatan sebesar Rp350.000. 

Setelah mengintip berbagai informasi terkait Fakultas Kedokteran UNESA di atas, apakah kamu akan menjatuhkan pilihan ke kampus satu ini?


Ikuti bimbingan intensif khusus Kedokteran dari Indonesia College. Kamu bisa memilih program bimbel Kedokteran Terpadu 1 tahunUTBK KedokteranKKI UI Kedokteran, atau IUP Medicine UGM.

Cek informasi terbaru tentang perkuliahan Kedokteran di blog bimbelkedokteran.id. Kunjungi juga laman kami lainnya di indonesia-college.com dan indonesiacollege.co.id – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.