Arsip Tag: dokter spesialis

dokter spesialis yang banyak diminati

5 Profesi Dokter Spesialis yang Banyak Diminati, Bonus Gajinya Fantastis!

Dokter Spesialis yang Banyak Diminati – Dokter spesialis merupakan tingkat lanjutan yang lebih spesifik dari dokter umum. Hal ini didasari pada perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin mengetahui secara rinci setiap gejala penyakit. Maka dari itu dokter spesialis muncul dengan fokus yang lebih spesifik, yang menangani masalah penyakit dalam, kulit, gigi, tulang, dan masih banyak lagi lainnya.

Nah dari banyaknya spesialisasi dokter, kira-kira profesi dokter spesialis apa saja yang paling banyak diminati sekaligus memiliki prospek kerja yang paling menjanjikan? Yuk kita bahas!

Dokter Spesialis yang Banyak Diminati

Dalam pendidikannya, dokter spesialis tentu membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan untuk menjadi dokter umum. Namun tahapan untuk menjadi dokter spesialis memang diharuskan memiliki pemahaman menyeluruh seputar kesehatan. Baru setelah itu bisa mengambil fokus yang lebih serius akan satu aspek.

1.    Dokter Ortopedi

Profesi Dokter spesialis ortopedi menjadi spesialisasi pertama yang memiliki banyak peminat. Dokter ini merupakan spesialisasi yang berfokus pada masalah tulang, sendi, ligamen dan juga otot. Untuk kondisi yang biasa ditangani dokter ini rata-rata karena kecelakaan dalam berkendara, aktivitas fisik seperti olahraga yang bisa menyebabkan risiko cacat.

Baca juga: Dokter Spesialis Bedah Digestif: Pengertian dan Kondisi Medis yang Bisa Ditangani

Permintaan terhadap dokter ortopedi ini rata-rata tidak menurun jauh dari tahun ke tahun, karena perannya sangat dibutuhkan terutama di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

2.    Dokter Bedah Saraf

Neurosurgeon adalah sebutan lain dari dokter spesialis bedah saraf ini, yang biasa menangani perawatan sistem saraf, termasuk otak, sumsum tulang belakang, dan seluruh saraf yang memanjang dari sumsum tulang belakang.

Spesialis ini tidak kalah populer karena sampai saat ini banyak sekali peminatnya. Meskipun pembelajarannya cukup sulit dan harus paham secara mendetail, namun tentu usaha tidak akan menghianati hasil. Karena gaji yang ditawarkan juga sangat fantastis, pasiennya juga lebih sedikit sehingga waktu bekerjanya lebih santai.

3.    Dokter Bedah Plastik

Obsesi para wanita yang biasanya mendominasi sekaligus perkembangan zaman yang semakin maju, membuat para wanita ingin selalu tampil cantik dan menarik. Di sinilah peran dokter bedah plastik sangat dibutuhkan dan menjadi peluang karir yang sangat menjanjikan. Waktu praktik dokter spesialis bedah plastik ini juga cenderung fleksibel, lho. Gaji yang ditawarkan juga besar pastinya, apalagi jika hasilnya memuaskan.

4.    Dokter THT

Dokter THT atau telinga, hidung dan tenggorokan juga menjadi salah satu profesi dokter spesialis yang menjanjikan. Banyak yang tertarik untuk mengambil spesialis ini karena cukup banyak kondisi kesehatan yang berdampak pada kesehatan bagian telinga, hidung dan juga tenggorokan. Waktu kerja dokter THT juga bahkan cenderung stabil dibanding dokter lainnya, jadi sangat banyak yang minat dengan spesialis ini.

5.    Dermatologi

Dermatologi atau dikenal juga sebagai dokter kulit, akan bertugas untuk menangani masalah kulit dan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan kulit. Kebutuhan akan dokter kulit ini juga cukup besar, karena masalah kulit cenderung dialami oleh banyak orang.

Spesialisasi ini menawarkan waktu kerja yang tetap sehingga dokter tidak perlu bekerja dalam waktu yang panjang. Selain work-life balance yang baik, dokter kulit juga memiliki gaji yang substansial atau bisa dikatakan memiliki pendapatan maksimum sehingga menarik minat banyak orang.

Demikianlah 5 profesi dokter spesialis yang banyak diminati. Untuk kamu yang sedang mencari referensi atau menentukan tujuan spesialis kedokteran, mungkin 5 spesialis tadi bisa kamu pikirkan baik-baik. Semoga informasinya bermanfaat!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter spesialis ortopedi dan traumatologi

Kenalan dengan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi – Dalam rumpun kedokteran, jenis-jenis spesialis sangat beragam karena sudah memfokuskan pada setiap jenis penyakit. Salah satunya yang akan kita bahas adalah spesialis ortopedi dan traumatologi. Mungkin masih sangat asing di telinga, namun biasanya spesialis ini juga dikenal juga dokter ahli ortopedi dan ahli tulang.

Dokter spesialis ini berfokus pada sistem muskuloskeletal yang terdiri dari otot, sendi, tulang, saraf, ligamen, dan jaringan tendon. Biasanya akan menangani kondisi yang terjadi karena olahraga maupun berbagai aktivitas fisik lain, sehingga terhindar dari risiko cacat. 
Penyakit yang Ditangani oleh Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi akan memiliki gelar Sp.OT dan berfokus pada perawatan sistem kerangka dan bagian-bagian yang saling berhubungan seperti: tulang, sendi, otot, tendon dan juga ligamen.

Saat terjadi cedera, tidak jarang akan terjadi trauma ortopedi yang bisa langsung terlihat. Contohnya seperti cedera yang membuat tulang menonjol, harus mendapatkan penanganan supaya tidak terjadi komplikasi serius bagi area itu sendiri maupun bagian lain yang berhubungan.

Baca juga: Calon Dokter Wajib Kumpul! Catat 6 Persiapan Masuk Kedokteran Ini

Beberapa kondisi yang bisa ditangani oleh spesialis ortopedi dan traumatologi, antara lain:

  • Nyeri sendi, tulang, dan otot yang tidak kunjung hilang setelah beberapa hari.
  • Pembengkakan otot, jaringan lunak, maupun sendi dengan rasa nyeri dan panas saat disentuh.
  • Cedera fisik yang bisa memicu nyeri, kesulitan bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang.
  • Nyeri lutut yang tidak juga membaik atau justru semakin memburuk.
  • Mengalami kesemutan/mati rasa di bagian tubuh tertentu setelah mengalami cedera.
  • Terjadi perubahan bentuk tulang atau sendi yang membuat tubuh susah digerakkan.
  • Infeksi tulang atau jaringan di sekitarnya
  • Kelainan sendi, seperti: robek ligamen, radang sendi, bursitis, nyeri sendi dan dislokasi sendi.
  • Tumor, infeksi, dan kanker pada jaringan lunak.

Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan

Dokter ortopedi dan traumatologi bertugas mendiagnosis untuk kondisi kesehatan seputar kelainan tulang, otot, dan jaringan tubuh sesuai tingkat keparahannya. Terutama biasanya cedera. Selain itu, dokter spesialis ini berwenang untuk melakukan pemeriksaan fisik maupun aspek lainnya yang menunjang pemeriksaan, seperti urine, darah, CT-scan, MRI, rontgen dan USG. Nah untuk tindakan-tindakan yang bisa dilakukan antara lain:

1.    Pemberian obat

Tindakan pertama yang bisa dokter berikan setelah mendiagnosa adalah memberikan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pemberian obat dilakukan untuk meringankan keluhan pasien, seperti memberikan obat anti nyeri, antibiotik, suplemen kalsium dan vitamin D untuk mempercepat proses penyembuhan.

2.    Operasi

Dokter juga bisa melakukan tindakan bedah jika dibutuhkan untuk mengatasi cedera pada jaringan ikat, sendi, atau tulang. Jenis-jenis operasi yang umum dilakukan antara lain:

  • Operasi untuk mengganti sendi yang rusak.
  • Operasi fiksasi internal untuk membetulkan jaringan tulang yang rusak dengan memasang pelat, sekrup, atau pin dari bahan logam.
  • Penggabungan atau fusi jaringan tulang, biasanya dilakukan saat menjalani bedah tulang belakang dan bagian leher.
  • Operasi bedah osteotomi untuk memperbaiki bentuk, posisi, dan kelainan tulang.
  • Bedah memperbaiki jaringan lunak, ligamen, otot, atau tendon yang mengalami kerusakan parah.
  • Operasi bedah angkat tumor pada tulang dan jaringan lunak.
  • Bedah yang berkaitan dengan rekonstruksi di arteri dan juga vena.
  • Bedah artroskopi untuk kasus kelainan sendi.

Selain itu, tindakan bedah amputasi untuk memutus bagian anggota tubuh yang mengalami kerusakan, contohnya jika bagian tulang pasien setelah cedera mengalami kerusakan parah dan tidak bisa diperbaiki dengan tindakan bedah lain.

3.    Fisioterapi

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi juga memiliki kewenangan untuk merekomendasikan pasien yang mengalami cedera untuk melakukan fisioterapi yang merupakan terapi gerak. Tujuan dari fisioterapi ini adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan kerja sendi, tulang, dan otot yang bermasalah karena cedera.

Namun fisioterapi ini bisa dilakukan setelah pasien dinyatakan sudah pulih setelah menjalani operasi. Sedangkan untuk pasien yang terpaksa harus diamputasi, dokter akan menyarankan menggunakan prostetik atau alat bantu.

Jadi demikianlah informasi seputar dokter spesialis ortopedi dan traumatologi. Sudah lebih paham kan mengenai peran dan kewenangannya. Bagaimana, tertarik?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter-spesialis-paru

Mengenal Dokter Spesialis Paru, Menangani Penyakit Apa Saja?

Dokter Spesialis Paru – Dokter spesialis paru atau pulmonologi adalah dokter yang ahli dan khusus menangani gangguan pada saluran pernapasan dikenal sebagai dokter spesialis paru. Gangguan pernapasan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi patogen, kebiasaan merokok, kelainan genetik, kanker, hingga pekerjaan yang dilakukan. 

Jika mengalami sesak napas atau gangguan pernapasan lainnya, berkunjung dan konsultasi ke dokter spesialis paru adalah langkah yang tepat. Tidak hanya mengetahui diagnosis dan penyakitnya, kamu juga akan mendapatkan penanganan dan perawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut. 

Penyakit yang ditangani dokter spesialis paru

Lebih jelasnya, berikut daftar penyakit yang ditangani oleh dokter spesialis paru. Yuk, coba simak!

1. Asma

Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak napas akibat dari peradangan dan penyempitan saluran napas. Saat penderita asma terpapar hal yang memicu asma, otot-otot di saluran pernapasan akan menjadi kaku sehingga saluran pernapasan menyempit. 

2. Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tidak hanya paru-paru, bakteri ini juga bisa menyerang otak, sistem saraf pusat, jantung, tulang belakang, hingga kelenjar getah bening. 

3. Bronkitis

Bronkitis merupakan iritasi atau peradangan yang terjadi di bagian saluran pernapasan, yaitu bronkus. Biasanya, gejala bronkitis diawali dengan batuk dengan lendir atau dahak yang juga bisa memicu sesak napas pada penderita. 

4. Kanker Paru

Kanker paru disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan tidak terkendali di paru-paru. Kanker paru utamanya disebabkan oleh kebiasaan merokok yang memicu kerusakan pada sel paru-paru. 

5. Sleep apnea

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan sering berhenti saat tidur. Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya asupan oksigen pada otak dan membuat kualitas tidur menjadi terganggu. 

6. PPOK

Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh peradangan paru-paru dalam waktu lama. PPOK juga meliputi penyakit pernapasan seperti bronkitis kronis dan emfisema. 

7. Fibrosis Kistik

Cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah kelainan genetik yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi lengket dan kental yang dapat menyumbat saluran-saluran di dalam tubuh, termasuk saluran pernapasan. 

8. Pneumonia

Pneumonia merupakan kondisi inflamasi atau peradangan yang disebabkan karena infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Infeksi penyebab pneumonia bisa berasal dari bakteri, jamur, hingga virus seperti COVID-19. 

Baca juga: Proses Menjadi Dokter Kulit, Bisa Menangani Penyakit Apa Saja?

Cara menjadi dokter spesialis paru

Dokter spesialis paru merupakan salah satu bidang kedokteran yang menjanjikan dan masih banyak dibutuhkan di Indonesia. Jika tertarik menjadi seorang pulmonologist, kamu perlu melewati beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Menempuh studi sarjana kedokteran

Pertama-tama, kamu perlu mendaftar dan menempuh pendidikan jenjang sarjana di jurusan kedokteran selama 3,5-4 tahun. Setelah lulus, kamu akan mendapatkan gelar S.Ked.

2. Mengikuti koas atau profesi dokter

Langkah selanjutnya, kamu bisa melanjutkan pendidikan profesi dokter dengan pendidikan klinik atau koas di rumah sakit selama kurang lebih 2 tahun.

3. Mengikuti ujian kompetensi

Setelah selesai koas, kamu diwajibkan mengikuti ujian kompetensi program pendidikan dokter (UKMPPD) untuk bisa disumpah dan meraih gelar dr. di depan namamu. 

4. Mengikuti internship

Tak sampai di situ, kamu masih perlu mengikuti program intenship di rumah sakit selama kurang lebih satu tahun agar bisa mendapat Surat Tanda Registrasi (STR) agar bisa berpraktik menjadi dokter umum. 

5. Menempuh studi pendidikan dokter spesialis paru

Langkah terakhir, kamu bisa mendaftarkan diri untuk ikut program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dan mengambil spesialisasi pulmonologi atau paru-paru selama 4-5 tahun. 

Daftar kampus pendidikan spesialis paru

Ada beberapa pilihan kampus yang bisa kamu tuju untuk mengambil program spesialis paru atau pulmonologi di Indonesia, yaitu:

  1. Universitas Indonesia
  2. Universitas Gadjah Mada
  3. Universitas Sumatera Utara
  4. Universitas Lambung Mangkurat
  5. Universitas Airlangga
  6. Universitas Sebelas Maret
  7. Universitas Lampung

Itulah informasi  mengenai dokter spesialis paru, lengkap dengan penyakit yang ditangani hingga daftar kampus untuk bisa menjadi dokter spesialis paru. Apakah kamu tertarik mengambil spesialisasi di bidang ini?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Dokter THT

Dokter THT Bisa Menangani Masalah Apa Saja?

Dokter THT – Profesi Dokter spesialis saat ini sudah ada banyak sekali, contohnya seperti Dokter THT ini. Dokter Spesialis THT merupakan lulusan dari Program Studi Spesialis Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher dengan Gelar Sp.THT.

Jadi sebelumnya harus menempuh pendidikan kedokteran umum baru bisa melanjutkan studi spesialis THT. Untuk masa perkuliahannya bisa 5-8 tahun. Lalu biasanya dokter THT bisa menangani apa saja?

Tindakan yang Bisa Dilakukan Dokter Spesialis THT

Dokter THT secara khusus menangani pasien dengan keluhan pada telinga, hidung, tenggorokan, kepala dan leher. Untuk  penyakit yang bisa ditangani sendiri seperti: gangguan pendengaran, gangguan menelan, infeksi amandel, masalah tenggorokan atau pita suara, polip hidung, tinnitus, sleep apnea dan banyak lagi sejenisnya.

Baca juga: Membantu Proses Persalinan, Kebidanan Belajar Apa Saja?

1.    Audiometri

Audiometri adalah pemeriksaan pendengaran yang tujuannya untuk mendeteksi masalah pendengaran sejak dini. Pemeriksaan ini juga berguna untuk mendeteksi derajat ketulian, apakah termasuk tuli konduktif, tuli saraf, atau tuli campuran.

2.    Esofangoskopi

Tindakan ini bertujuan untuk melihat gangguan pada tenggorokan, untuk cara pemeriksaannya sendiri adalah dengan memasukkan selang fleksibel yang ujungnya kamera ke dalam mulut. Untuk keluhannya penyakitnya bisa seperti kesulitan menelan, rasa terbakar di dalam dada dan lainnya di sekitar kerongkongan sampai dada.

3.    Operasi Sinus dengan Endoskopi

Hampir sama dengan esofangoskopi, endoskopi akan prosedurnya akan memasukkan selang dengan teropong kecil ke dalam saluran hidung untuk selanjutnya bisa mendiagnosis dan melakukan operasi sinus.

4.    Operasi Tumor di Leher

Tumor yang ada di leher juga akan ditangani langsung oleh dokter THT, mereka akan melakukan pengangkatan benjolan tumor dengan operasi.

5.    Septoplasti

Tindakan septoplasti berguna untuk pasien yang mengalami sumbatan dalam saluran pernafasan. Bisa juga untuk memperbaiki posisi septum hidung atau tulang rawan pada hidung supaya aliran nafas bisa lebih baik. Nantinya dokter bisa memutuskan apakah butuh untuk dilakukan pembedahan atau tidak.

6.    Timpano Mastoidektomi

Selanjutnya untuk masalah pendengaran, timpano mastoidektomi merupakan tindakan untuk membuang jaringan yang rusak karena infeksi pada area tulang mastioid di belakang telinga. Ini berlaku juga untuk memperbaiki gendang telinga yang rusak, biasanya keluhannya dengan telinga yang berair.

7.    Tonsilektomi

Pasien yang memiliki keluhan amandel yang sering kambuh bisa melakukan tindakan medis dengan pengangkatan. Prosedurnya bisa menggunakan pisau bedah, energi panas, sinar laser dan juga suhu dingin (coblation). Untuk prosedurnya bisa berlangsung 20-30 menit.

8.    Trakeostomi

Selanjutnya, tindakan trakeostomi berguna untuk mengatasi saluran pernapasan yang tersumbat, nantinya pasien akan dipasangkan tabung pernapasan di bagian trakea untuk memudahkan pernapasan pasien.

Kapan Harus memeriksakan diri ke dokter spesialis THT?

  • Telinga berdengung
  • Pendengaran terganggu
  • Kesulitan menelan
  • Hidung tersumbat
  • Penciuman terganggu

Prospek Kerja dan Rekomendasi Kampus

Dengan menjalani studi spesialis THT, kamu akan berpeluang menjadi dokter spesialis TH yang bisa dibutuhkan di rumah sakit, puskesmas, klinik. Kamu juga bisa membuka praktik sendiri untuk menambah penghasilan yang tentunya rata-rata biayanya tidak sedikit.

Nah untuk rekomendasi kampusnya, untuk menjalani studi THT ini di antaranya:

  1. Universitas Indonesia (Sudah berdiri sejak 1980 dan terakreditasi A dari LAM PT-Kes)
  2. Universitas Airlangga (Sudah berdiri sejak 1980 dan terakreditasi A dari LAM PT-Kes)
  3. Universitas Padjajaran (Sudah berdiri sejak 1962 dan terakreditasi A dari LAM PT-Kes)

Nah kalau kamu tertarik untuk menjadi dokter THT, kira-kira kamu mau melanjutkan studi di perguruan tinggi mana?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Kedokteran estetik

Apa Itu Kedokteran Estetika? Apakah Merupakan Dokter Spesialis?

Kedokteran estetika – Sekarang ini kamu pasti sudah tidak asing dengan profesi dokter estetika. Sebenarnya dokter estetika itu apa sih? Apakah ada pendidikan khusus untuk menjadi dokter estetika?

Jadi dokter estetika sendiri merupakan profesi kedokteran yang bekerja di bidang kecantikan. Biasanya mereka akan membuka praktik di klinik kecantikan untuk melakukan treatment kecantikan pada pasiennya yang memiliki masalah kulit. Contohnya seperti masalah kulit berjerawat, kulit kusam atau warna kulit yang tidak merata dan banyak lagi lainnya.

Cara Menjadi Dokter Estetika

Apakah untuk menjadi dokter estetika ini harus menempuh pendidikan yang sama seperti profesi dokter-dokter lainnya? Bagaimana cara menjadi dokter estetika?

1.    Lulus Pendidikan Kedokteran

Untuk bisa menjadi dokter estetika, kamu diwajibkan menjalani pendidikan kedokteran seperti proses menjadi dokter umum. Karena untuk menjadi dokter estetika, kamu harus memiliki kemampuan anatomi tubuh manusia dan mengerti cara untuk menginjeksi atau melakukan suntikan di kulit.

2.    Mengikuti dan Lulus Pelatihan Estetika

Nantinya untuk menjadi dokter estetika kamu juga harus mengikuti pelatihan untuk bisa melakukan injeksi, dan juga untuk bisa melakukan perawatan kecantikan seperti laser wajah, filler wajah, suntik botox, PRP, threadlift dan juga microneedling.

Nantinya pasien bisa menanyakan sertifikat kelulusan pelatihan. Karena pasien akan membutuhkan jaminan keamanan sebelum melakukan perawatan kecantikan.

3.    Mendapat Surat Izin Mendirikan Klinik Kecantikan

Kalau kamu ingin mendirikan klinik kecantikan sendiri, maka kamu diharuskan memiliki surat izin pendirian klinik. Ini juga untuk menjamin layaknya surat izin buka praktik untuk dokter untuk menandakan bahwa bisnis yang kamu lakukan adalah legal.

Namun untuk lebih baiknya, kamu bisa mencoba bekerja di klinik kecantikan terlebih dahulu untuk menjadi bekal dan mengetahui tata caranya. Sedangkan untuk mendapatkan surat izin pendirian, kamu bisa mengurus ke pemerintah.

Apakah Dokter Estetika Sama dengan Dokter Kulit?

Pertanyaan yang sering sekali ditanyakan oleh banyak orang adalah, apakah dokter estetika sama dengan dokter kulit? Karena dokter estetika lebih sering menangani masalah kecantikan kulit.

Untuk dokter kulit sendiri harus menjalani pendidikan profesi. Sedangkan untuk menjadi dokter estetika hanya perlu mengikuti pelatihan. Dokter estetika hanya akan mengatasi masalah kulit permukaannya saja dengan memperbaiki penampilan kulit agar menjadi lebih sehat dan cantik. Sayangnya seorang dokter estetika tidak bisa meresepkan obat untuk pasien yang memiliki masalah kulit serius.

Sedangkan untuk dokter kulit bisa mendiagnosis penyakit-penyakit kulit tertentu, kemudian juga bisa meresepkan obat, baik obat luar maupun obat yang harus dikonsumsi. Dokter kulit juga bisa saja melakukan biopsi atau operasi bedah untuk mengatasi masalah pasien.

Baca juga: Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

Dokter kulit juga sebenarnya bisa menjadi dokter estetika, karena mereka bisa meresepkan obat apa yang diperlukan untuk mengobati masalah pasien. Contohnya obat untuk jerawat, kulit yang gatal-gatal dan masalah lainnya.

Tindakan yang Bisa Dilakukan Dokter Estetika

Dokter estetika bisa menangani masalah-masalah kulit pasien namun tanpa melakukan pembedahan. Karena mereka tidak diperkenankan untuk melakukan hal tersebut kecuali merupakan lulusan spesialis dokter kulit.

Untuk tindakan-tindakan yang biasa ditangai oleh dokter estetika sendiri adalah seperti:

  • Facial
  • Suntik Botox
  • Perawatan IPL (Intense Pulsed Light)
  • Dermabrasi
  • Mikrodermabrasi
  • Suntik Filler
  • Perawatan Laser

Jadi kesimpulan dari pembahasan kedokteran estetika ini, bahwa dokter estetika adalah dokter kecantikan yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan. Berbeda dengan dokter kulit, dokter estetika tidak bisa memberikan resep dan juga pembedahan.  



Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

kedokteran bedah

Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

Kedokteran bedah – Dokter spesialis bedah berbeda dengan dokter-dokter lainnya. Karena tidak semua dokter bisa melakukan pembedahan, sedangkan dokter bedah sendiri jadi tenaga ahli khusus untuk kondisi gawat darurat pasien.

Dokter bedah dibutuhkan ketika pasien mengalami penyakit dalam atau adanya masalah dalam jaringan tubuh yang harus diobati. Perannya sendiri dibutuhkan untuk mendiagnosis, manajemen sebelum operasi, tindakan selama operasi berlangsung dan juga pasca operasi.

Mengenal Profesi Dokter Spesialis Bedah

Dokter bedah merupakan lanjutan dari pendidikan dan profesi dokter umum. Nantinya kalau kamu ingin menjadi dokter bedah, setelah lulus S1 Kedokteran dan profesi, kamu harus melanjurkan pendidikan spesialis ilmu bedah.

Baca juga: Jenis Dokter Spesialis dan Supspesialis yang Ada di Indonesia

Untuk lulusan S1 kedokteran saja akan menjadi dokter umum, dan belum mendalami ilmu bedah sehingga hanya akan menangani gejala dan penyakit pada pasien secara umum, belum secara spesifik. Untuk penanganan lebih lanjut, dokter umum akan memberikan rujukan kepada dokter spesialis yang dibutuhkan.

Kondisi yang Bisa Ditangai oleh Dokter Bedah

Ada beberapa masalah umum yang bisa ditangani oleh dokter spesialis bedah untuk dilakukan operasi penyembuhan, yakni:

1.    Tumor Jinak

Kondisi pertama ada tumor jinak yang sebenarnya bisa saja tidak berbahaya, namun ada juga yang lama kelamaan bisa menjadi ganas. Pasien diharuskan melakukan konsultasi dengan dokter bedah supaya bisa mengambil keputusan yang tepat.

Tumor jinak ini bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja, seperti di payudara, kepala, leher, dan lainnya. Namun, nantinya tumor jinak ini tidak akan menyebar ke anggota tubuh lainnya dan tidak berbahaya untuk kesehatan. Tapi mungkin akan membuat tidak nyaman.

2.    Hernia

Kemudian kondisi lain yang sering terjadi adalah hernia. Hernia sendiri adalah pelemahan otot yang membuat organ bagian dalam tubuh menjadi menonjol ke jaringan permukaan. Contohnya sendiri adalah bagian perut yang paling sering mengalami masalah hernia.

Oleh karena itu operasi pembedahan dibutuhkan untuk membantu mengembalikan kekuatan otot dan meletakkan lagi bagian organ dalam yang menonjol supaya berada di tempat yang seharusnya.

3.    Cedera atau Luka

Pasien yang mengalami cedera dan juga luka juga sering membutuhkan pembedahan. Contohnya ketika pasien mengalami kecelakaan dan terdapat luka di organ bagian dalam tubuh. Pendarahan hebat bisa berakibat buruk untuk organ lainnya, maka dari itu harus ditangani dengan cepat melalui operasi bedah.

4.    Patah Tulang dan Dislokasi Tulang

Pasien patah tulang karena kecelakaan, dan juga dislokasi atau pergeseran tulang yang membuatnya keluar dari posisi normal. Kondisi ini akan membuat pasien mengalami kelumpuhan jika tidak segera ditangani. Biasanya kondisi ini akan bisa dirasakan, dan bisa terlihat. Pasien juga akan mengalami pembengkakan dan terdapat lebam.

5.    Katarak

Selanjutnya ada katarak yang merupakan masalah pada organ mata, yang membuat penglihatan penderitanya semakin kabur karena tertutupi oleh lensa yang menjadi semakin tebal. Kondisi ini biasanya terjadi karena penuaan, jika terus dibiarkan maka bisa menyebabkan kebutaan total.

6.    Kanker

Dokter bedah juga bisa melakukan pengangkatan kanker dalam tubuh. Karena sifat kanker ini akan menghancurkan sistem kekebalan tubuh pemiliknya secara perlahan. Oleh karena itu setelah terdeteksi, akan langsung dirujuk dan segera mendapatkan tindakan untuk pengangkatan sel kanker sebelum menyebar ke organ lain.

7.    Usus Buntu

Usus buntu juga jadi masalah yang banyak terjadi pada pasien yang membutuhkan operasi bedah. Orang yang terkena usus buntu akan mengalami infeksi yang membuat bengkak dan nyeri yang tidak tertahankan. Oleh karena itu operasi medis dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.

Itu dia informasi seputar kedokteran bedah dan kondisi yang biasa ditangani untuk pembedahan. Apakah kamu tertarik?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Dokter spesialis dan subspesialis

Jenis Dokter Spesialis dan Subspesialis yang Ada di Indonesia

Dokter spesialis dan subspesialis – Setelah menjalani masa pendidikan preklinik selama 4 tahun dan mendapat gelar S.Ked., perjalanan menjadi seorang dokter masih berlanjut dengan co-ass selama 2 tahun. Tak sampai di situ, masih ada ujian kompetensi (UKMPPD) untuk bisa menyandang gelar dr. dan dapat disumpah menjadi seorang dokter. Untuk mendapatkan izin praktik, seorang dokter masih harus menjalankan magang (internship) di berbagai layanan kesehatan.

Tidak berhenti sampai di sana, masih ada program lanjutan untuk bisa mengambil suatu spesialisasi di bidang kedokteran tertentu melalui Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Selain spesialis, ada pula istilah subspesialis dalam jenjang pendidikan dan karir seorang dokter. Lalu, apa perbedaan spesialis dan subspesialis ini?

Mari simak pembahasan dan ragam jenisnya berikut ini!

Baca juga: Kenali Jurusan Kedokteran Forensik di Sini!

Pendidikan Dokter Spesialis

Dokter yang ingin melanjutkan pendidikannya pada bidang kedokteran yang lebih spesifik bisa mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Program PPDS dilaksanakan selama 4-10 semester bergantung pada jenis spesialis yang diambil. Ada banyak pilihan perguruan tinggi untuk menempuh PPDS di seluruh Indonesia, mulai dari UI, UGM, Unpad, Undip, Unsyiah, Unsri, Unair, dan masih banyak lagi. 

Mahasiswa PPDS akan lebih banyak belajar dan mempraktikkan keilmuannya secara langsung di layanan kesehatan, utamanya di rumah sakit pendidikan yang bekerja sama dengan kampus terkait. Setelah lulus, dokter yang telah mengambil spesialisasi akan mendapatkan gelar Sp. sesuai dengan spesialis yang diambil. 

Dikutip dari laman Fakultas Kedokteran UI, berikut adalah program studi atau jenis spesialis serta gelar akademiknya yang bisa dipilih untuk PPDS:

  1. Anestesiologi dan Terapi Intensif (Sp.An)
  2. Ilmu Bedah (Sp.B)
  3. Ilmu Penyakit Dalam (Sp.PD)
  4. Ilmu Kesehatan Anak (Sp.A)
  5. Obstetri dan Ginekologi (Sp.OG)
  6. Neurologi (Sp.N)
  7. Ilmu Kedokteran Jiwa (Sp.KJ)
  8. Ilmu Kesehatan Mata (Sp.M)
  9. Dermatologi dan Venereologi (Sp.DV)
  10. Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala Leher (Sp.THT)
  11. Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (Sp.JP)
  12. Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Sp.P)
  13. Radiologi (Sp.Rad)
  14. Kedokteran Forensik dan Studi Medikolegal (Sp.FM)
  15. Patologi Anatomik (Sp.PA)
  16. Patologi Klinik (Sp.PK)
  17. Orthopaedi dan Traumatologi (Sp.OT)
  18. Urologi (Sp.U)
  19. Ilmu Bedah Saraf (Sp.BS)
  20. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR)
  21. Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik (Sp.BP-RE)
  22. Ilmu Kedokteran Olahraga (Sp.KO)
  23. Mikrobiologi Klinik (Sp.MK)
  24. Farmakologi Klinik (Sp.FK)
  25. Kedokteran Okupasi (Sp.OK)
  26. Bedah Toraks Kardio Vaskular (Sp.BTKV)
  27. Onkologi Radiasi (Sp.OnkRad)
  28. Kedokteran Penerbangan (Sp.KP)
  29. Ilmu Gizi Klinik (Sp.GK)
  30. Parasitologi Klinik (Sp.ParK)
  31. Akupuntur Medik (Sp.Ak)
  32. Kedokteran Keluarga Layanan Primer (Sp.KKLP)

Baca juga: Jurusan Administrasi Kesehatan – Informasi, Prospek Kerja dan Daftar Kampusnya

Pendidikan Dokter Subspesialis

Tak jauh berbeda dengan spesialis, pendidikan lanjutan subspesialis juga merupakan pendalaman ilmu, keterampilan, dan prosedur di satu bidang kedokteran spesifik. Seorang dokter yang melanjutkan pendidikan subspesialis dan telah mendapatkan pengakuan dari Kolegium pengampu cabang ilmu terkait akan mendapatkan gelar dokter Spesialis Konsultan (K).

Program subspesialis pertama kali diselenggarakan oleh UI dan kini juga bisa diikuti di UGM, Unair, UNS, UB, Unsyiah, hingga Unpad. Pilihan program studi atau jenis subspesialis yang ada di Indonesia, terdiri dari:

  1. Ilmu Penyakit Dalam
  2. Ilmu Kesehatan Anak
  3. Ilmu Bedah
  4. Obstetri dan Ginekologi
  5. Ilmu Kedokteran Jiwa
  6. Anestesiologi

Itulah informasi mengenai berbagai program dokter spesialis dan subspesialis yang ada di indonesia. Semoga bermanfaat!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Dokter Spesialis

Cari Tahu, Yuk, Berbagai Jenis Dokter Spesialis di Indonesia!

Dokter Spesialis – Ilmu kedokteran memiliki cabang yang begitu luas. Setiap bagian tubuh dan juga jenis tindakan memiliki ahli di bidangnya masing-masing. Hal ini dilakukan supaya setiap orang bisa mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang dialami masing-masing.

Sebelum menjadi dokter spesialis, seseorang harus terlebih dahulu memiliki gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked.) dan juga dokter (dr.). Artinya, setiap dokter spesialis harus menempuh pendidikan untuk menjadi dokter umum terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa meneruskannya ke program dokter spesialis.

Di Indonesia sendiri, ada lebih dari 30 spesialisasi yang bisa dipilih oleh seorang dokter. Hal ini terkadang membuat pasien menjadi kebingungan. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis dokter spesialis, supaya kamu lebih paham ketika perlu berobat.

Dokter Spesialis Anak

Sesuai dengan namanya, dokter yang mengambil bidang keahlian ini akan berfokus pada anak-anak atau yang masih berusia 0 – 18 tahun. Dokter ini memiliki gelas Sp.A dan juga sering disebut sebagai pediatris.

Dokter Sp.A akan menangani berbagai masalah kesehatan dari pasien yang masuk kategori usia tersebut baik itu mengenai luka luar, fisik, perilaku, bahkan mental. Supaya diagnosa dan tindakan yang dilakukan lebih pasti, dokter ini juga bisa bekerja sama dengan spesialisasi lain seperti Dokter Bedah Anak.

Dokter Kandungan dan Ginekologi

Dokter Spesialis Kehamilan

Dokter Kandugnan dan Ginekologi memiliki gelar Sp.OG yang merupakan singkatan dari Obstetri dan Ginekologi. Obstetri sendiri merupakan cakupan ilmu dalam bidang kehamilan dan proses melahirkan. Sedangkan Ginekologi lebih fokus pada kesehatan reproduksi.

Jika kamu hendak menikah atau merencanakan kandungan, maka akan sering bertemu dengan dokter Sp.OG. Dokter ini akan melayani berbagai hal yang terkait dengan kehamilan baik normal atau tidak, serta bidang kesehatan reproduksi seperti contohnya menopause.

Dokter Penyakit Dalam

Dokter Spesialis Penyakit Dalam akan berfokus pada organ dalam di tubuh manusia. Dokter ini bisa juga disebut dengan internis dan memiliki gelar Sp.PD. Karena organ di dalam tubuh manusia ada bermacam-macam, dokter dengan spesialisasi ini bisa berfokus ke salah satu saja seperti di antaranya:

  • Dokter Ahli Jantung (Kardiolog)
  • Dokter Ahli Paru (Pulmonologi)
  • Dokter Ahli Endokrinologi (Endokrinolog)

Baca juga Ingin Jadi Dokter? Ketahui Dulu Prosesnya!

Dokter Spesialis Mata

Dokter Spesialis Mata

Seorang pasien yang memiliki keluhan terkait mata akan dirujuk ke dokter dengan spesialisasi tersebut yang memiliki gelar Sp.M. Dokter dengan keahlian ini bisa melakukan pemeriksaan, resep obat, resep kacamata, dan juga operasi mata.

Kalau kamu ingin menjadi dokter yang berspesialisasi di bidang ini, ada beberapa kampus yang menyediakan pendidikannya. Kamu bisa memilih kampus seperti Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia, Universitas Islam Indonesia, Universitas Airlangga, dan lain-lain.

Psikiater

Dokter yang ahli dalam kejiwaan dan perilaku biasa disebut dengan psikiater (Sp.KJ). Orang terkadang menyalahartikan profesi ini dengan psikolog karena berada dalam ranah ilmu yang sama. Perbedaannya adalah, seorang psikiater memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan kepada pasien kesehatan jiwa serta memberikan obat.

Kamu bisa menjumpai psikiater baik di rumah sakit umum maupun di rumah sakit jiwa. Beberapa contoh masalah kejiwaan yang bisa ditangani oleh psikiater yaitu gangguan bipolar, demensia, depresi, skizofrenia, dan lain-lain.

Dokter Tulang

Contoh dokter spesialis berikutnya yaitu dokter ortopedi atau ahli tulang. Dokter yang berfokus pada bidang ini menangani berbagai permasalahan yang terjadi pada tulang, sendi, tendon, otot, dan juga saraf.

Dokter dengan keahlian di bidang ini, tidak hanya menangani masalah patah tulang akibat kecelekaan. Ada banyak masalah yang bisa kamu konsultasikan ke dokter Sp.OT seperti gangguan sendi, pengeroposan tulang, atau bahkan cedera olahraga.

Dokter THT

Berikutnya yaitu dokter Sp.THT atau otolaringologis yang merupakan ahli di bidang telinga, hidung, dan tenggorokan. Biasanya, ketika kamu mengalami gangguan di salah satu organ tersebut seperti telinga berdenging, kamu akan dirujuk ke dokter THT untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter THT bisa melakukan pemeriksaan dan juga tindakan terkait dengan kondisi pasien. Beberapa contoh tindakan yang bisa dilakukan yaitu audiometri (pendengaran), operasi sinus (pernafasan), tonsilektomi (amandel), dan lain-lain.

Apakah artikel Cari Tahu, Yuk, Berbagai Jenis Dokter Spesialis di Indonesia di atas sudah membantu menambah pengetahuanmu tentang macam-macam spesialisasi? Kalau kamu ingin mendapat penanganan yang tepat sesuai keluhanmu, pilihlah dokter yang sesuai, ya!


Ikuti bimbingan intensif khusus Kedokteran dari Indonesia College. Kamu bisa memilih program bimbel Kedokteran Terpadu 1 tahun, UTBK Kedokteran, KKI UI Kedokteran, atau IUP Medicine UGM.

Cek informasi terbaru tentang perkuliahan Kedokteran di blog bimbelkedokteran.id. Kunjungi juga laman kami lainnya di indonesia-college.com dan indonesiacollege.co.id – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.