Apa Bedanya Vokasi dan Sarjana? Yuk Pahami Biar Tidak Salah Pilih!

Bedanya Vokasi dan Sarjana – Sebelum melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan, perlu dimengerti bahwa jenjang perkuliahan tidak cuma Sarjana saja. Ada jenjang Vokasi juga yang agak berbeda sistem perkuliahannya. Maka dari itu kamu perlu mengetahui perbedaannya supaya bisa mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan tujuan kamu melanjutkan kuliah.

Bedanya Vokasi dan Sarjana

Bedanya Vokasi dan Sarjana

Memilih jalur pendidikan setelah lulus sekolah merupakan keputusan penting. Dua jalur yang umum dipilih di perguruan tinggi adalah Pendidikan Vokasi dan Program Sarjana (S1). Keduanya memiliki tujuan, metode pembelajaran, dan prospek yang berbeda.

1.    Pendidikan Vokasi

Pendidikan Vokasi merupakan jalur pendidikan tinggi yang berorientasi pada penguasaan keterampilan terapan dan kesiapan kerja mahasiswanya. Pembelajaran pada pendidikan vokasi lebih menekankan praktik dibandingkan teori, dengan rata-rata perbandingannya 60 : 40, sehingga mahasiswa dibekali kemampuan teknis yang langsung dapat diterapkan di dunia industri atau dunia kerja.

Ciri utama pendidikan vokasi:

  • Fokus pada praktik dan keterampilan kerja
  • Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan industri
  • Lulusan siap bekerja secara profesional di bidang tertentu
  • Porsi praktik umumnya lebih besar dibandingkan teori
  • Gelar kelulusan D1 – Ahli Pratama (A.P.), D2 – Ahli Muda (A.Ma.), D3 – Ahli Madya (A.Md.), dan D4 – Sarjana Terapan (S.Tr.) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST.)

Baca juga: 10 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2025

Pendidikan Vokasi mencakup beberapa jenjang, yaitu:

  • Diploma I (D1)
  • Diploma II (D2)
  • Diploma III (D3)
  • Diploma IV (D4) – setara dengan Sarjana Terapan

Lulusan vokasi dipersiapkan untuk langsung terjun ke dunia kerja dengan keahlian spesifik, didukung oleh kolaborasi kampus dengan perusahaan atau industri sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman kerja nyata sejak masa studi.

2.    Program Sarjana (S1)

Program Sarjana adalah pendidikan akademik strata satu yang berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan, teori, dan pengembangan kemampuan berpikir ilmiah. Mahasiswa sarjana dilatih untuk menganalisis, meneliti, dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai bidang yang dipelajari. Perbandingannya adalah 60% teori dan 40% praktik, berbanding terbalik dengan pendidikan Vokasi.

Ciri utama program sarjana:

  • Fokus pada pendalaman teori dan konsep ilmiah
  • Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis
  • Cocok bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi (S2 dan S3)
  • Memiliki porsi teori lebih besar, meskipun tetap disertai praktik
  • Gelar kelulusannya diawali dengan gelar Sarjana (S. ) dan dilanjutkan gelar studi, contoh Sarjana Ekonomi (S.E), Sarjana Hukum (S.H).

Baca juga: Dokter Residen Adalah Profesi yang Belum Banyak Dikenal, Apa Perannya?

Seorang sarjana umumnya menyelesaikan pendidikan dalam waktu sekitar 4 tahun, namun banyak juga yang lulus lebih cepat, sekitar 3,5 tahun, tergantung jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang ditempuh.

Peluang Studi Lanjut

Lulusan vokasi dan sarjana sebenarnya memiliki peluang studi lanjut yang sama. Program Diploma 4 (D4) setara dengan Sarjana (S1), sehingga lulusannya dapat langsung melanjutkan ke jenjang S2 atau Magister. Pada jalur vokasi, tersedia program Magister Terapan (M.Tr) selain Magister akademik.

Perbedaannya, apabila pendidikan terakhir kamu adalah Diploma 3 (D3), kamu perlu melanjutkan ke jenjang S1 terlebih dahulu. Namun, hal ini tidak dilakukan dengan mengulang pendidikan dari awal, melainkan melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) atau program ekstensi.

Melalui jalur tersebut, mata kuliah yang telah ditempuh saat D3 akan dikonversi, sehingga kamu hanya perlu mengambil mata kuliah yang belum diperoleh untuk memenuhi capaian pembelajaran S1. Setelah menyelesaikan S1, kamu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 atau program Magister.

Nah, sangat penting untuk memahami jenjang-jenjang perkuliahan, bedanya vokasi dan sarjana, termasuk jenjang-jenjang setelahnya. Untuk kamu yang lulusan SMA/sederajat, jenjang mana yang akan kamu pilih nantinya?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

universitas dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia

10 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2025

Universitas dengan Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia – Jurusan kedokteran selalu ramai peminat setiap tahunnya, padahal seperti yang kita tahu, pendidikan kedokteran memakan waktu yang lebih lama dibandingkan jurusan lainnya. Lalu kenapa banyak yang tetap memilih jurusan ini?

  • Peluang kerjanya luas dan stabil
  • Panggilan jiwa untuk mengabdi di bidang kesehatan
  • Potensi penghasilan yang baik dalam jangka panjang
  • Tantangan intelektual dan pembelajaran seumur hidup

10 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia

universitas dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia

Sudah banyak sekali kampus yang membuka jurusan kedokteran ini, mulai dari PTN sampai PTS di seluruh wilayah Indonesia. Tapi kira-kira universitas mana yang memiliki kualitas pendidikan kedokteran terbaik di Indonesia? Berikut menurut versi EduRank 2025:

1.    Universitas Indonesia

  • Peringkat 83 di Asia
  • Peringkat 421 di Dunia

Pendidikan di UI tentu sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, tidak heran jurusan kedokteran UI jadi peringkat teratas sebagai jurusan Kedokteran terbaik di Indonesia. Selain menyediakan pendidikan kelas reguler, UI juga sudah membuka kelas khusus internasional untuk jurusan Kedokteran dengan perkuliahan full bahasa Inggris, mahasiswanya pun bisa mendapatkan kurikulum internasional dan berkesempatan untuk berkuliah di kampus mitra UI di luar negeri.

Baca juga: Dokter Residen Adalah Profesi yang Belum Banyak Dikenal, Apa Perannya?

2.    Universitas Airlangga

  • Peringkat 173 di Asia
  • Peringkat 655 di Dunia

FK UNAIR dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan kedokteran unggulan, yang sudah ada sejak 1913. Ini menjadikan FK UNAIR jadi yang tertua ke-2 di Indonesia, dan saat ini sudah memiliki 2 prodi S1, 6 prodi S2, 1 prodi S3, 2 prodi profesi, 25 prodi spesialis, dan 7 prodi sub spesialis.

3.    Universitas Gadjah Mada

  • Peringkat 205 di Asia
  • Peringkat 728 di Dunia

Salah satu kampus top Indonesia yang juga jadi salah satu PTN tertua ini juga memiliki jurusan kedokteran yang unggul kualitasnya. Masuk dalam Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, S1 Pendidikan Dokter UGM sudah terakreditasi Unggul.

4.    Universitas Padjadjaran

  • Peringkat 232 di Asia
  • Peringkat 800 di Dunia

Universitas Padjadjaran menjadi salah satu PTN unggulan di Jawa Barat, jurusan Kedokterannya pun memiliki kualitas unggul yang terbukti dengan predikat Unggul dari keputusan BAN-PT No. 002/LAM-PTKes/BA Akr/I/2023. FK UNPAD unggul di bidang riset epidemiologi dan juga kesehatan masyarakat. Mereka juga sudah memiliki rumah sakit pendidikan sendiri dan menerapkan kurikulum berbasis teknologi.

5.    Universitas Udayana

  • Peringkat 256 di Asia
  • Peringkat 866 di Dunia

UNUD menjadi universitas pertama di pulau Dewata dan unggul di bidang travel medicine. FK UNUD terus memperkuat kualitas akademik dengan berkolaborasi melalui penilitas internasional dan penyediaan fasilitas medis yang lengkap.

Baca juga: 10 Politeknik Kesehatan Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2025

6.    Universitas Diponegoro

  • Peringkat 266 di Asia
  • Peringkat 894 di Dunia

Salah satu PTN favorit di Jawa Tengah ini masuk di peringkat ke-6 jurusan Kedokteran terbaik di Indonesia. UNDIP berfokus melakukan riset medis dan sudah memiliki rumah sakit pendidikan utama di Jawa Tengah dan menjadi pusat rujukan yaitu Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) yang berada di Semarang.

7.    Universitas Brawijaya

  • Peringkat 338 di Asia
  • Peringkat 1086 di Dunia

Jurusan kedokteran UB sudah terakreditasi Unggul berdasarkan SK LAM-PTKes No. 0074/LAM-PTKes/Akr/Sar/II/2024 yang berlaku sampai dengan 2029. Fasilitas yang disediakan untuk pendidikannya pun sudah sangat lengkap, mulai dari Lab. Faal, CBT Center, Lab. Parasitologi, Lab. Biokimia, dan lainnya sampai dengan OSCE Center.

8.    Universitas Hasanuddin

  • Peringkat 343 di Asia
  • Peringkat 1093 di Dunia

Di peringkat ke-8 ada UNHAS yang berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan. Kedokterannya sudah dibuka sejak 1956, dan menjadi yang tertua di bagian timur Indonesia. FK UNHAS sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit (RS) tipe A sebagai rumah sakit pendidikan, yaitu RS UNHAS dan RSUP Wahidin Sudirohusodo.

9.    Universitas Andalas

  • Peringkat 345 di Asia
  • Peringkat 1095 di Dunia

Di wilayah Sumatera ada UNAND yang jadi PTN pertama di sana. Kedokteran UNAND unggul dalam penelitian kesehatan tropis dan pelayanan kesehatan masyarakat di Sumatera Barat.

10. Universitas Sebelas Maret

  • Peringkat 357 di Asia
  • Peringkat 1133 di Dunia

Di peringkat ke-10 ada UNS yang berada di Solo, Jawa Tengah. FK UNS berupaya menyajikan pembelajaran dengan reputasi global, sehingga lulusannya bisa menjadi kebanggan dan tetap berfokus pada masyarakat.

Jadi itu dia 10 universitas dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia Versi EduRank 2025. Kampus mana yang akan kamu perjuangkan nantinya?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter residen adalah

Dokter Residen Adalah Profesi yang Belum Banyak Dikenal, Apa Perannya?

Dokter Residen Adalah salah satu profesi dokter yang masih belum banyak diketahui orang awam. Orang lebih akrab mengenal dokter umum atau spesialis, padahal dokter residen ini juga banyak dijumpai di rumah sakit, terlibat dalam berbagai pelayanan medis, dan menjadi bagian penting dari proses perawatan pasien meski perannya sering tidak disadari oleh masyarakat.

Dokter Residen Adalah?

dokter residen adalah

Dokter residen adalah profesi dokter umum yang sedang menjalani tahapan pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Jadi mereka sebenarnya bukan lagi calon dokter, melainkan sudah merupakan dokter (umum), dan sedang menyelesaikan pendidikan dan pelatihan lanjutan untuk menjadi seorang dokter spesialis. Di tahun pertama PPDS, mereka akan disebut intern, lalu selanjutnya akan disebut residen.

Residen bertugas memberikan perawatan langsung kepada pasien, tetapi tetap berada di bawah supervisi dokter spesialis atau residen senior. Mereka ditempatkan di berbagai unit fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pengalaman klinis yang luas.

Baca juga: 10 Politeknik Kesehatan Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2025

Contoh tempat dokter residen bekerja:

  • Unit Gawat Darurat (UGD)
  • ICU atau unit perawatan intensif
  • Ruang operasi
  • Bangsal pasien rawat inap
  • Poliklinik rawat jalan
  • Departemen khusus sesuai bidang spesialisasi

Jadi walaupun berstatus sebagai peserta didik, dokter residen tetap merupakan tenaga medis profesional. Mereka bukan mahasiswa kedokteran seperti koas. Dokter residen menjalankan fungsi ganda, yaitu belajar sekaligus memberikan perawatan medis (di bawah pengawasan dokter senior/spesialis).

Perbedaan Dokter Koas dan Dokter Residen

Sebelum melihat perbedaannya, penting untuk memahami bahwa koas dan residen sama-sama berada dalam proses pendidikan kedokteran, tetapi berada di tingkatan yang berbeda. Lalu apa yang beda?

1.    Status pendidikan

Koas atau co-assistant adalah mahasiswa tahap profesi kedokteran yang masih berada dalam fase pembelajaran klinis. Mereka belum memiliki gelar dokter dan karena itu belum memiliki kewenangan profesional penuh untuk melakukan tindakan medis secara mandiri. Di sisi lain, dokter residen adalah dokter umum yang telah lulus pendidikan profesi dokter dan telah memiliki gelar “dr.”. Mereka sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk mendapatkan kompetensi lanjutan di bidang tertentu. Dengan kata lain, koas adalah calon dokter, sedangkan residen adalah dokter yang sedang belajar menjadi spesialis.

Baca juga: 11 Istilah Kedokteran dan Artinya yang Wajib Diketahui Calon Mahasiswa Kedokteran

2.    Pembimbing

Dalam pendidikan praktiknya, dokter muda atau koas dibimbing oleh dokter spesialis dengan bantuan residen. Dan residen akan dibimbing langsung oleh dokter spesialis atau konsulen.

3.    Tanggung jawab

Koas hanya boleh melakukan tindakan sesuai instruksi dan tidak menanggung tanggung jawab hukum. Sedangkan residen dapat melakukan pemeriksaan, diagnosis, tindakan klinis, dan memiliki tanggung jawab profesional.

Tugas-Tugas Dokter Residen

Sebelum melihat daftar tugasnya, perlu diketahui bahwa beban kerja residen cukup besar karena mereka terlibat langsung dalam pelayanan medis sekaligus menjalani pembelajaran klinis. Jadi mereka akan memiliki tugas sebagai dokter sekaligus sebagai peserta didik:

1.    Tugas Klinis:

  • Memeriksa kondisi pasien
  • Memesan dan menilai hasil tes laboratorium atau radiologi
  • Melakukan tindakan atau prosedur medis
  • Mencatat riwayat dan perkembangan pasien
  • Menentukan atau menyesuaikan rencana pengobatan

2.    Tugas Pendidikan:

  • Mengikuti konferensi, seminar, dan diskusi ilmiah
  • Belajar dari supervisi dokter spesialis
  • Berputar (rotasi) ke berbagai bagian rumah sakit untuk memperdalam pengalaman

Durasi pendidikan residensi berbeda tergantung spesialisasi, namun secara umum berlangsung 3–7 tahun.

Jadi dokter residen adalah seorang dokter umum yang sedang menjalankan pendidikan untuk bisa menjadi seorang dokter spesialis. Mereka sudah memiliki kemampuan untuk menangani pasien, jadi jangan khawatir jika kamu diperiksa oleh dokter residen, ya.

Politeknik Kesehatan terbaik di Indonesia

10 Politeknik Kesehatan Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2025

Politeknik Kesehatan Terbaik di Indonesia – Berniat untuk melanjutkan pendidikan di bidang kesehatan? Politeknik Kesehatan di bawah naungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sering menjadi incaran. Ada berbagai pilihan jurusan di bidang kesehatan yang tersedia, dengan pembelajaran yang menggunakan kolaborasi teoritis dan praktikum.

Nah, Webometrics merilis 10 peringkat Poltekkes Kemenkes terbaik se-Indonesia edisi Juli 2025. Lembaga pemeringkatan ini menilai melalui 3 aspek penting, yaitu: seberapa populer secara digital (50%), seberapa unggul dalam kualitas akademik (40%), dan seberapa terbuka dalam memberikan akses informasi kepada publik (10%).

10 Politeknik Kesehatan Terbaik di Indonesia

Politeknik Kesehatan terbaik di Indonesia

Berbagai Politeknik Kesehatan Kemenkes sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Semuanya mengusahakan untuk memberikan pelayanan pendidikan terbaik agar mencetak SDM di bidang kesehatan yang unggulan. Berikut adalah 10 Poltekkes Kemenkes terbaik di Indonesia:

1.    Politeknik Negeri Kesehatan Kemenkes Semarang

Poltekkes Kemenkes Semarang meraih peringkat pertama dengan predikat terbaik se-Indonesia dengan ranking global 7.179.  Kampus kesehatan ini tidak hanya memiliki kampus di kota Semarang saja, karena sudah ada beberapa kampus cabang yang tersebar di berbagai kota di Jawa Tengah, di antaranya: 2 kampus di Semarang, Kendal, Blora, Magelang, Pekalongan, Tegal dan 2 kampus di Purwokerto.

Total sudah ada 8 jurusan dan 34 program studi, serta 1 program pascasarjana. Poltekkes Kemenkes Semarang juga sudah 100% terakreditasi Unggul berdasarkan SK BAN-PT No. 2668/SK/BAN-PT/Ak/PT/IX/2025.

Baca juga: 11 Istilah Kedokteran dan Artinya yang Wajib Diketahui Calon Mahasiswa Kedokteran

2.    Politeknik Negeri Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Kampus ini mendapatkan peringkat global 8.353 dan sudah terakreditasi B berdasarkan SK BAN-PT No. 215/SK/BAN-PT/Ak.Ppk/PT/III/2023 yang berlaku sampai 4 April 2028. Tersedia 9 program studi berbeda di jenjang Diploma III dan Diploma IV atau Sarjana Terapan, dan akreditasinya pun sudah Baik Sekali bahkan banyak yang sudah berpredikat Unggul.

3.    Politeknik Negeri Kesehatan Kemenkes Tanjung Karang

Di peringkat ke-3 ada Poltekkes yang berada di Lampung, dengan peringkat global 8.873. Tersedia 8 jurusan, di antaranya: Teknik Gigi, Kesehatan Gigi, Gizi, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan, Farmasi, Teknologi Laboratorium Medis. Kampusnya sendiri sudah terakreditasi Baik Sekali berdasarkan SK BAN-PT No. 595/SK/BAN-PT/Ak.KP/PT/IX/2023 yang berlaku sampai 8 November 2027.

4.    Politeknik Negeri Kesehatan Kemenkes Aceh

Prodi ini  mendapatkan ranking global 11.007, dan membuka 7 jurusan di antaranya: Keperawatan, Kebidanan, Gizi, Kesehatan Gigi, Kesehatan Lingkungan, Farmasi, dan Teknologi Laboratorium Medis serta memiliki 21 program studi. Poltekkes Kemenkes Aceh juga sudah terakreditasi Baik Sekali berdasarkan SK BAN-PT No. 74/SK/BAN-PT/Ak.KP/PT/II/2025.

5.    Politeknik Negeri Kesehatan Kemenkes Medan

Poltekkes Kemenkes Medan meraih peringkat ke-5 Politeknik Kemenkes terbaik di Indonesia, dan mendapat peringkat 11.071 global. Terakreditasi dengan peringkat B berdasarkan SK BAN-PT No. 965/SK/BAN-PT/Ak.Ppj/PT/XI/2023.

Poltekkes Kemenkes Medan Kota membuka 6 jurusan, dan masing-masing memiliki program studi turunan. Jurusan yang dibuka di antaranya: Teknologi Laboratorium Medis, Gizi, Kebidanan, Keperawatan, Kesehatan Gigi, Kesehatan Lingkungan.

6.    Politeknik Negeri Kesehatan Jakarta II

Di peringkat selanjutnya ada Politeknik kesehatan di Jakarta, yang mendapat peringkat global 11.187 dan sudah terakreditasi Baik Sekali berdasarkan SK BAN-PT No. 260/SK/BAN-PT/Ak.KP/PT/IV/2023 yang berlaku sampai dengan tahun 2027. Pilihan program studinya beragam, mulai dari jenjang D3 sampai D4 dengan akreditasi mulai Baik, Sangat Baik, sampai Unggul.

Baca juga: Prospek Kerjanya Menjanjikan dan Semakin Diminati, Dokter Kecantikan Kuliah Jurusan Apa?

7.    Politeknik Negeri Kesehatan Kemenkes Palu

Kampus kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan RI ini mendapatkan peringkat 11.282 secara global. Terakreditasi B dengan SK BAN-PT No. 967/SK/BAN-PT/Ak.Ppj/PT/XI/2023 dan berlaku sampai tahun 2028.

Lalu dalam pendidikannya, Poltekkes Kemenkes Palu membuka 4 jurusan, yaitu jurusan Gizi, Kebidanan, Keperawatan dan juga Kesehatan Lingkungan.

8.    Politeknik Negeri Kesehatan Kemenkes Jambi

Di peringkat ke-8 Indonesia ada Poltekkes Kemenkes Jambi yang berdasarkan SK BAN-PT sudah terakreditasi Baik atau ‘B’ dengan No. 494/SK/BAN-PT/Ak.Ppj/PT/IV/2024 dan SK ini berlaku sampai dengan tahun 2029. Untuk jurusan yang dibuka ada 7 pilihan, dan masing-masing memiliki turunan program studi yang bisa dicek di https://poltekkesjambi.ac.id/.

9.    Politeknik Negeri Kesehatan Kemenkes Pontianak

Poltekkes Kemenkes Pontianak berada di Kalimantan Barat, tepatnya di kota Pontianak. Kampus kesehatan ini mendapat peringkat global 11.416 dan ke-9 terbaik di Indonesia. Untuk akreditasinya sudah berpredikat Baik berdasarkan SK BAN-PT No. 1125/SK/BAN-PT/PEPA-Ppj/PT/V/2024.

10. Politeknik Negeri Kesehatan Kemenkes Yogyakarta

Di peringkat ke-10 ada Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang sudah berakreditasi Baik Sekali dengan berdasarkan SK BAN-PT No. 320/SK/BAN-PT/Akred/PT/VII/2022. Kampus ini membuka 6 jurusan dan 17 program studi, dengan jenjang Diploma, Sarjana Terapan dan profesi.

Jadi itu dia list Politeknik Kesehatan terbaik di Indonesia berdasarkan versi Webometrics 2025. Kalau kamu berminat untuk lanjut di kampus dan prodi apa?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

11 Istilah Kedokteran dan Artinya yang Wajib Diketahui Calon Mahasiswa Kedokteran

Istilah Kedokteran dan Artinya – Melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa kedokteran akan membuat kamu mengenal banyak hal-hal baru di dalam dunia medis. Kamu akan mempelajari anatomi sampai menghafalkan nama obat dan kegunaannya. Selain itu, selama masa pendidikan kamu akan mengenal banyak istilah baru yang hanya ada di dunia kesehatan terutama di dunia kedokteran. Jadi sebelum memulai semuanya, kamu bisa mengetahui dulu istilah-istilahnya.

Daftar Istilah Kedokteran dan Artinya

istilah kedokteran dan artinya

Beberapa istilah ini biasa digunakan untuk mahasiswa kedokteran sampai menjadi dokter profesional. Berikut di antaranya:

1.    Sistem Blok

Istilah Blok ini jadi istilah dasar yang harus kamu ketahui, karena akan mulai berlaku di masa perkuliahan. Jadi mahasiswa kedokteran tidak akan mendapatkan sistem SKS atau Satuan Kredit Semester layaknya mahasiswa jurusan lainnya, karena mereka akan menggunakan sistem blok.

Sistem blok adalah pengelompokan mata kuliah yang saling berhubungan dalam satu blok, tapi mahasiswanya tidak bisa memilih sendiri kelas maupun dosennya. Satu bloknya akan memerlukan waktu pembelajaran yang berbeda-beda, mulai dari 5 sampai dengan 7 minggu.

Mahasiswanya akan mendapatkan berbagai pembelajaran, mulai dari kelas besar, diskusi kelompok, skill lab dan juga praktikum. Lalu di akhir pembelajaran sistem blok nantinya akan ada ujian tulis, keterampilan medis (OSCE), sampai dengan praktikum.

Baca juga: Prospek Kerjanya Menjanjikan dan Semakin Diminati, Dokter Kecantikan Kuliah Jurusan Apa?

2.    Laprak

Mahasiswa kedokteran juga akan mengenal istilah ‘laprak’, terutama untuk program studi yang akan banyak menemui praktikum. Laprak sendiri adalah kependekan dari laporan praktikum, yang wajib disiapkan setiap mahasiswa, bisa sebelum melakukan praktikum maupun setelah melakukan praktikum.

3.    Koas

Setelah lulus S1 Kedokteran atau Ilmu Kedokteran dan lanjut ke program profesi, kamu akan mendapatkan istilah Koas. Koas atau Co-Assistant ini menjadi program praktikum yang mengharuskan lulusan S1 untuk menjadi asisten dokter. Periodenya berlangsung 1-2 tahun sebelum mendapatkan gelar Dokter.

Calon dokter (dokter koas) akan menangani pasien sungguhan, namun berada di bawah pengawasan dokter secara langsung. Mereka juga akan mendapatkan tugas yaitu menganalisis penyakit.

4.    OSCE

Selanjutnya ada istilah OSCE atau Objective Structured Clinical Examination, yang artinya adalah Pemeriksaan Klinis Terstruktur Objektif. OSCE ini menjadi metode ujian modern yang mengevaluasi keterampilan klinis dokter dan juga mahasiswa kedokteran.

5.    Preklinik

Istilah ini preklinik ini adalah masa kuliah untuk mahasiswa kesehatan, kedokteran, maupun keperawatan. Preklinik ini bisa disebut juga masa pendidikan, yang digunakan di masa awal pendidikan kedokteran. Jadi istilah ini digunakan saat mahasiswa kedokteran mempelajari ilmu-ilmu dasar kedokteran dan melakukan praktik di laboratorium atau kampus.

6.    Masa Klinik

Setelah itu ada fase klinik, yang mana ini adalah tahapan pengaplikasian pengetahuan yang sudah dipelajari oleh mahasiswa kedokteran selama pendidikan. Jadi mereka akan mengaplikasikan pengetahuannya langsung terhadap pasien. Nah, istilah ini biasanya digunakan di masa pendidikan profesi dokter.

7.    PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis)

PPDS merupakan singkatan dari Program Pendidikan Dokter Spesialis, yaitu jenjang pendidikan lanjutan bagi dokter umum yang ingin mendalami bidang tertentu dan menjadi dokter spesialis. Selama menjalani PPDS, peserta yang disebut dokter residen akan belajar sekaligus praktik langsung di rumah sakit pendidikan. Durasi program ini bervariasi, umumnya berkisar antara 4 hingga 6 tahun, tergantung pada kompleksitas bidang spesialisasi yang dipilih, seperti bedah, anak, penyakit dalam, dan sebagainya.

Baca juga: Apa Itu PPDS? Ini Pengertian, Tugas dan Daftar Gelarnya yang Wajib Diketahui

8.    Skill Lab (Laboratorium Keterampilan)

Skill Lab bisa diibaratkan seperti sesi “praktikum” di dunia kesehatan. Di sini, mahasiswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga melatih keterampilan klinis dan teknis secara langsung dalam lingkungan yang aman dan terkontrol. Misalnya, berlatih melakukan pemeriksaan fisik, menyuntik, atau menolong pasien dalam skenario simulasi. Tujuannya adalah agar mahasiswa siap menghadapi situasi nyata saat terjun ke dunia klinik atau rumah sakit.

9.    Stase (Rotasi Klinik)

Istilah stase digunakan untuk menggambarkan masa rotasi mahasiswa kedokteran atau tenaga kesehatan di berbagai bagian klinik, seperti stase anak, bedah, penyakit dalam, atau kebidanan. Setiap stase biasanya berlangsung beberapa minggu hingga bulan, tergantung bidangnya. Melalui stase, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam pelayanan pasien, berinteraksi dengan tim medis, dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah.

10. STR (Surat Tanda Registrasi)

STR atau Surat Tanda Registrasi adalah dokumen resmi yang menandakan bahwa seorang tenaga kesehatan telah memenuhi standar kompetensi dan diakui secara legal untuk menjalankan profesinya. STR juga berfungsi sebagai bentuk pendataan tenaga kesehatan di Indonesia, sehingga pemerintah dapat memantau jumlah dan distribusi tenaga medis setiap tahunnya. Tanpa STR yang masih berlaku, tenaga kesehatan tidak diperkenankan untuk praktik secara profesional.

11. Responsi

Responsi adalah bentuk evaluasi atau ujian yang biasa dihadapi mahasiswa bidang kesehatan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa diuji seberapa dalam pemahaman mereka terhadap materi kuliah, baik melalui tanya jawab, diskusi, maupun praktik langsung. Responsi biasanya dilakukan setelah sesi kuliah atau praktikum, sebagai sarana memastikan bahwa mahasiswa benar-benar menguasai ilmu yang telah diajarkan.

Jadi sudah tahu istilah kedokteran dan artinya kan? Sudah semakin siap untuk menjadi mahasiswa kedokteran?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Dokter Kecantikan Kuliah Jurusan Apa

Prospek Kerjanya Menjanjikan dan Semakin Diminati, Dokter Kecantikan Kuliah Jurusan Apa?

Dokter Kecantikan Kuliah Jurusan Apa – Dokter kecantikan atau dikenal juga dengan dokter aesthetic merupakan salah satu profesi dokter profesional yang memiliki spesialisasi dalam bidang perawatan estetika non-invasif atau non-bedah. Profesi ini semakin ramai diminati, karena prospeknya sangat menjanjikan seiring dengan permintaan masyarakat yang memerlukan perubahan untuk keindahan penampilan mereka. Tapi banyak yang bertanya-tanya, dokter kecantikan ini sebenarnya kuliah di jurusan apa?

Dokter Kecantikan Kuliah Jurusan Apa?

Dokter Kecantikan Kuliah Jurusan Apa

Perawatan yang dilakukan oleh dokter kecantikan ini tidak bisa dianggap sepele. Perannya akan membantu memperbaiki penampilan, tekstur kulit, wajah dan juga tubuh pasien. Nah untuk bisa menjadi dokter kecantikan, kamu wajib menempuh pendidikan S1 Kedokteran. Tapi tidak cukup sampai di situ saja, kamu masih perlu melanjutkan pendidikan lanjutan.

Dokter kecantikan dapat berasal dari berbagai latar belakang, seperti dokter umum yang memiliki sertifikasi estetika, dokter kulit (dermatologis), maupun dokter bedah plastik. Beberapa jenis perawatan yang umum dilakukan meliputi operasi hidung tanpa bedah, pemasangan filler, perawatan laser, botox, dan berbagai prosedur peremajaan kulit lainnya.

Seorang dermatologis, merupakan dokter spesialis yang sudah memiliki lisensi yang fokus pada satu bidang kedokteran tertentu, baik itu kulit, rambut maupun kuku. Maka dari itu seorang dermatologis yang sudah pasti memiliki pemahaman yang baik seputar kesehatan kulit.

Seorang ahli bedah atau plastic surgeon juga merupakan dokter spesialis yang sudah memiliki lisensi atau izin secara legal untuk melakukan pembedahan. Namun untuk menjadi dokter kecantikan masih harus mengambil pendidikan di bidang kecantikan.

Baca juga: Apa Itu PPDS? Ini Pengertian, Tugas dan Daftar Gelarnya yang Wajib Diketahui

Prosedur yang Dapat Dilakukan Dokter Kecantikan

Seorang dokter kecantikan yang merupakan lulusan S1 Kedokteran, hanya bisa melakukan tindakan non-invasif, contohnya:

  • memberi suntikan anti-aging
  • memberi suntikan filler
  • melakukan perawatan dengan laser

Lain halnya dengan dokter kecantikan yang merupakan lulusan spesialisasi dermatologis, mereka sudah diperbolehkan melakukan pembedahan sesuai dengan bidang spesialisasi mereka. Contohnya adalah operasi pengangkatan tahi lalat, hingga operasi sedot lemak.

Dan untuk dokter kecantikan ahli bedah plastik, mereka legal untuk melakukan prosedur operasi atau pembedahan untuk tujuan kecantikan maupun bedah rekonstruktif. Contohnya perbaikan untuk beberapa bagian wajah setelah kecelakaan.

Tahapan Menjadi Dokter Kecantikan

Gambaran singkat untuk menjadi seorang dokter kecantikan, kamu bisa mengikuti tahapan berikut:

1.    Menempuh Pendidikan Sarjana Kedokteran

Kamu wajib menempuh pendidikan S1 Kedokteran untuk memiliki bekal ilmu tentang tubuh manusia, kesehatan kulit, dan teknik medis yang menjadi dasar dalam praktik kecantikan. Tahapan setelahnya kamu bisa mengikuti praklinik sampai dengan menjalani ujian kompetensi. Dan setelah itu kamu wajib memiliki gelar Dokter (dr.).

Baca juga: Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah: Kurikulum, Visi Misi dan Pilihan Program Studi

2.    Ikuti program magang

Setelah lulus S1 Kedokteran, kamu belum bisa langsung menjadi dokter. Kamu harus mengikuti program magang atau internship dengan waktu 1 tahun setelah mengikuti Ujian Kompetensi Nasional. Kamu bisa mengikuti magang di rumah sakit dan mengambil kesempatan untuk mendapatkan pengalaman di berbagai departemen rumah sakit.

3.    Dapatkan izin praktik

Selesai magang, kamu harus mendapatkan izin praktik dari pemerintah atau badan kesehatan setempat yang berwenang. Nantinya dokter akan mendapatkan Surat Izin Praktik, yang dapat diproses oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

4.    Ikut berbagai pelatihan

Kalau kamu sudah resmi menjadi dokter umum dengan gelar (dr.), kamu bisa melanjutkan pendidikan kamu dengan mengikuti pelatihan untuk memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh dokter kecantikan. Ada banyak pelatihan yang bisa diikuti, seperti:

  • pelatihan injeksi (botox, filler)
  • pelatihan laser dan terapi cahaya
  • pelatihan prosedur bedah ringan minim invasif, seperti pengencangan kulit dan facelift

Sudah terjawab bukan, dokter kecantikan kuliah jurusan apa? Intinya kamu minimal harus merupakan dokter umum, dan bisa mengikuti pelatihan lanjutan. Bagaimana, tertarik untuk berkarier menjadi dokter kecantikan?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

apa itu PPDS

Apa Itu PPDS? Ini Pengertian, Tugas dan Daftar Gelarnya yang Wajib Diketahui

Apa Itu PPDS? Istilah ini mungkin masih asing di telinga orang awam. PPDS ini merupakan istilah pendidikan dalam dunia kedokteran, dan termasuk dalam pendidikan lanjutan. Program ini akan berkaitan dengan gelar dokter spesialis, yaitu dokter yang sudah memiliki keahlian secara khusus di salah satu bidang kesehatan. Daripada penasaran, simak selengkapnya di penjelasan berikut sampai selesai, ya!

Apa Itu PPDS?

apa itu PPDS

Dalam pendidikan kedokteran, ada istilah PPDS yang merupakan salah satu tahapan untuk mencapai gelar spesialis di salah satu bidang yang dipilih. PPDS merupakan singkatan dari Program Pendidikan Dokter Spesialis, yang menjadi jenjang pasca sarjana. Program ini dirancang untuk melatih para dokter umum untuk menjadi dokter spesialis.

Nah PPDS ini biasanya diselenggarakan di fakultas kedokteran di kampus yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan, supaya mahasiswanya bisa terfasilitasi dan bisa melakukan praktik secara langsung. Jadi mereka bisa melaksanakan pendidikan dan praktik secara bersamaan, dan mahasiswa PPDS ini biasa disebut dengan dokter residen, dan praktiknya akan diawasi langsung oleh dokter senior.

Lalu untuk periode pendidikannya adalah 8 semester atau sekitar 4 tahun, namun bisa juga tergantung dengan jenis spesialisasi yang dipilih. Nantinya setelah menyelesaikan PPDS, dokter spesialis diharuskan melaksanakan ujian yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan jika lulus akan memperoleh sertifikat spesialis, serta sudah bisa diakui menjadi dokter spesialis oleh pemerintah.

Baca juga: Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah: Kurikulum, Visi Misi dan Pilihan Program Studi

Tugas Dokter Residen/PPDS

Dokter residen atau dokter PPDS, dalam pendidikannya akan mengemban 3 tugas utama, yaitu pekerjaan di rumah sakit, pendidikan dan juga pekerjaan di klinik. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

1.    Pekerjaan di Rumah Sakit

Dokter residen akan bekerja di berbagai departemen rumah sakit, mulai dari unit perawatan intensif, ruang gawat darurat, ruang operasi dan juga bangsal pasien umum. Selain itu, sebagian besar aktivitas kerja dan pembelajaran dokter residen berlangsung selama waktu jaga. Pada periode ini, tim dokter bersama tenaga kesehatan lainnya meninjau kondisi, perawatan, serta perkembangan pasien. Kegiatan tersebut memungkinkan para residen untuk menilai status kesehatan pasien, memantau proses penyembuhan, dan menyesuaikan rencana perawatan sesuai kebutuhan.

2.    Pendidikan

Dalam pendidikannya, dokter PPDS diawasi oleh dokter senior atau dokter pengawas dalam melakukan dan menafsirkan tes diagnostik, melakukan pemeriksaan, memberikan prosedur medis dan juga mencatat riwayat medis. Dokter PPDS juga selain melakukan praktik dengan menangani pasien, mereka juga melanjutkan pendidikan dengan menghadiri konferensi dan seminar formal.

Baca juga: Punya Reputasi OK dan Jadi Kedokteran Unggulan, Berapa UKT Kedokteran UGM?

3.    Pekerjaan di Klinik

Dokter residen bekerja langsung menangani pasien dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan di klinik mandiri. Mereka akan memainkan peran penting dalam perawatan medis sambil terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui pengalaman praktik dan pendidikan lanjutan.

Gelar Dokter PPDS

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Program Pendidikan Dokter Spesialis memiliki banyak bidang atau fokus, maka dari itu gelar yang akan didapatkan akan berbeda. Berikut adalah beberapa contoh gelar dokter setelah lulus PPDS:

  • Spesialis Anak (SpA)
  • Spesialis Andrologi (Sp.And)
  • Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi (Sp.An)
  • Spesialis Bedah (Sp.B)
  • Spesialis Bedah Anak (Sp.BA)
  • Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (Sp.BM)
  • Spesialis Bedah Plastik (Sp.BP)
  • Spesialis Bedah Saraf (Sp.BS)
  • Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler (Sp.BTKV)
  • Spesialis Farmakologi Klinik (Sp.FK)
  • Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Sp.JP)
  • Spesialis Kedaruratan Medik (Sp.EM)
  • Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR)
  • Spesialis Kedokteran Forensik (Sp.F)
  • Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp.KGA)
  • Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri (Sp.KJ)
  • Spesialis Kedokteran Nuklir (Sp.KN)
  • Spesialis Kedokteran Okupasi (Sp.Ok)
  • Spesialis Kedokteran Olahraga (Sp.KO)
  • Spesialis Konservasi Gigi (Sp.KG)
  • Spesialis Mata (Sp.M)
  • Spesialis Mikrobiologi Klinik (Sp.MK)
  • Spesialis Obstetri Ginekologi (Sp.OG)
  • Spesialis Onkologi Radiasi (Sp.Rad)
  • Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi (Sp.OT)
  • Spesialis Ortodonti (Sp.Ort)
  • Spesialis Paru (Sp.P)
  • Spesialis Patologi Anatomi (Sp.PA)
  • Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK)
  • Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD)
  • Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin (Sp.KK)
  • Spesialis Penyakit Mulut (Sp.PM)
  • Spesialis Periodonsia (Sp.Perio)
  • Spesialis Prostodonsia (Sp.Pros)
  • Spesialis Radiologi (Sp.Rad)
  • Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (Sp.RKG)
  • Spesialis Rehabilitasi Medik (Sp.RM)
  • Spesialis Saraf (Sp.S)
  • Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher (Sp.THT-KL)
  • Spesialis Urologi (Sp.U)

Jadi sudah jelas bukan apa itu PPDS? Kira-kira kamu bercita-cita untuk melanjutkan di spesialis apa?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah: Kurikulum, Visi Misi dan Pilihan Program Studi

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah – Kebutuhan jumlah dokter di Indonesia yang masih belum terpenuhi membuat UIN Syarif Hidayatullah atau akrab disebut UIN Jakarta ini membuka Fakultas Kedokteran. Dengan tetap menerapkan nilai-nilai Islam, program kedokteran di kampus ini terus berkembang demi meluluskan SDM kedokteran yang profesional dan berakhlak mulia.

Fasilitas yang disediakan sudah unggulan, dengan tenaga pengajar yang profesional, dan kolaborasi dengan RS jejaring untuk memaksimalkan penyerapan ilmu mahasiswa kedokteran dan menjadikan mereka siap dan terbiasa melakukan praktik.

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah

FK UIN Jakarta ini menerapkan kurikulum yang disusun dengan tujuan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan disiplin ilmu kedokteran, baik di lingkup ilmu kedokteran klinik, ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran komunitas dan juga ilmu kedokteran keluarga.

Dan kurikulumnya tidak hanya mencakup kegiatan perkuliahan di dalam kampus, mahasiswanya juga akan mendapatkan pengalaman langsung yang terkoneksi dengan masyarakat dan dunia kesehatan di luar kampus. Contohnya melalui program penyuluhan kesehatan di sekolah, promosi kesehatan untuk para santri di pesantren, modul community medicine ke rumah-rumah pasien sampai mengambil peran di kegiatan posyandu dan juga posbindu.

Mahasiswa FK juga akan mendapatkan softskill dan wawasan seperti praktik pemulasaraan jenazah, kegiatan Modul Sharia Hospital (IMDB 5) ke RS Sari Asih dan Pusat Pelayanan Terpadu, hingga pelatihan kesehatan haji dan umroh yang juga dilaksanakan dengan tujuan mewujudkan kurikulum yang komprehensif dalam menyiapkan lulusan yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.

Baca juga: Punya Reputasi OK dan Jadi Kedokteran Unggulan, Berapa UKT Kedokteran UGM?

Visi :

“Menjadi Fakultas Kedokteran Bereputasi Internasional dengan Keunggulan Integrasi Kedokteran dan Keislaman dalam Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

Misi :

  1. Menyediakan akses pendidikan kedokteran yang berkualitas bagi masyarakat luas secara berkeadilan
  2. Meningkatkan riset yang berbasis integrasi kedokteran dan keislaman yang bermutu dan unggul
  3. Menghasilkan penelitian yang dapat dimanfaatkan sebagai bentuk kegiatan pengabdian dan pelayanan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat
  4. Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga nasional, regional maupun internasional

Pilihan Program Studi Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah

FK UIN Syarif Hidayatullah sudah membuka beberapa program studi mulai dari S1, Profesi, Magister sampai dengan program Spesialis. Berikut rinciannya:

1.    Sarjana Pendidikan Dokter (S1)

Di FK UIN Jakarta, program studi wajibnya adalah S1 Pendidikan Dokter.Program studi ini sudah terakreditasi berdasarkan SK LAM-PTKes No. 0652/LAM-PTKes/Akr/Sar/XII/2021 dengan peringkat A Sangat Baik/Excellent.

Baca juga: 10 Universitas yang Ada Jurusan Olahraga, Pilih yang Mana?

2.    Profesi Dokter

Program ini merupakan program lanjutan dari jenjang Sarjana, dan bisa diikuti oleh lulusan S1 Kedokteran baik secara langsung maupun tidak langsung, baik untuk lulusan UIN Syarif Hidayatullah maupun kampus lainnya.

3.    Spesialis-1 Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

Jika kamu ingin menjadi dokter spesialis, terutama yang berfokus di bidang pernapasan, program spesialis ini bisa kamu ambil. Spesialisasi ini berfokus pada diagnosis, perawatan, dan penelitian penyakit serta gangguan pada sistem pernapasan, termasuk paru-paru, saluran napas, dan organ terkait lainnya.

4.    Spesialis-1 Obstetri dan Ginekologi

Program spesialis lainnya berfokus pada kesehatan sistem reproduksi wanita, fokus Obstetri menangani kehamilan, persalinan, dan nifas. Sedangkan Ginekologi berfokus menangani penyakit dan masalah organ reproduksi wanita secara umum.

5.    Magister Ilmu Biomedis Program (S2)

Program terakhir adalah S2 Ilmu Biomedis Program, yang akan mempelajari pemahaman tentang tubuh manusia dan hewan dari tingkat molekuler hingga organisme utuh, dengan fokus pada penyakit, pencegahan, diagnosis, dan pengobatan.

Nah bagi kamu yang berencana melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah, apakah semakin mantap untuk menjadi calon mahasiswa FK UIN Jakarta ini?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

ukt-kedokteran-ugm

Punya Reputasi OK dan Jadi Kedokteran Unggulan, Berapa UKT Kedokteran UGM?

UKT Kedokteran UGM – Siapa yang tidak kenal Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)? Sebagai salah satu fakultas kedokteran terbaik di Indonesia, program ini selalu menjadi incaran utama calon mahasiswa. Namun, di balik prestasi dan reputasinya, banyak yang masih penasaran, sebenarnya berapa sih UKT Kedokteran UGM itu? Karena rata-rata biaya pendidikan untuk program kedokteran tidak murah.

UGM menggunakan sistem UKT agar biaya pendidikan menjadi lebih adil dan proporsional, menyesuaikan kemampuan ekonomi mahasiswanya. Program Studi Kedokteran UGM dikenal sebagai salah satu yang paling favorit dan kompetitif di Indonesia. Dengan akreditasi unggul dan jejaring global, UGM menjadi destinasi utama bagi calon dokter terbaik dari seluruh nusantara.

Mengapa Kuliah di Kedokteran UGM?

UKT kedokteran UGM

Ada banyak alasan mengapa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM selalu menjadi incaran utama calon mahasiswa, di antaranya:

1.    Program Studi Favorit Nasional

Setiap tahunnya, ribuan calon mahasiswa bersaing ketat untuk masuk prodi ini. Rata-rata, hanya 1 dari 40 kandidat yang diterima.

2.    Terakreditasi Unggul & Berstandar Internasional

Prodi kedokteran UGM sudah terakreditasi Unggul oleh LAM-PTKes, bahkan sudah terakreditasi internasional oleh ASIIN (Jerman) yang berlaku hingga tahun 2029. Penjaminan mutu dilakukan pun rutin setiap tahun melalui Academic Quality Assurance System.

Baca juga: 10 Universitas yang Ada Jurusan Olahraga, Pilih yang Mana?

3.    Sumber Daya Akademik Kuat

FK-KMK UGM memiliki:

  • 32 departemen
  • 9 pusat studi
  • 6 program master
  • 20 program spesialis
  • 1 program doktor

Kombinasi ini menjadikan ekosistem pembelajarannya sangat lengkap.

4.    Kerja Sama Global

Mahasiswa berkesempatan mengikuti program exchange dan joint degree dengan universitas ternama di Asia, Eropa, dan Amerika.

5.    Alumni Tersebar di Seluruh Dunia

Ribuan alumni dokter UGM kini berkiprah di berbagai rumah sakit, lembaga kesehatan, hingga organisasi internasional.

6.    Kurikulum Modern Berbasis SPICES

Sejak tahun akademik 2020/2021, UGM menerapkan Kurikulum 2020 yang berbasis Outcome-Based Education (OBE) dengan pendekatan: Student-Centered, Problem-Based, Integrated, Community-Based, Elective, dan Systematic.

Baca juga: Mau Lanjut Kuliah Kedokteran? Kalian Wajib Tahu Daftar Mata Kuliah Kedokteran Ini!

7.    Dua Program Pendidikan

UGM membuka 2 program pendidikan untuk jurusan kedokteran, yaitu Program Reguler dan Program Internasional (International Undergraduate Program – IUP) yang keduanya sama-sama memiliki banyak peminat.

8.    Tingkat Kelulusan Tinggi

Lebih dari 90% mahasiswa Kedokteran UGM lulus Uji Kompetensi Dokter Nasional (UKMPPD) pada percobaan pertama (first taker).

Besaran UKT Kedokteran UGM

Biaya kuliah mahasiswa untuk program kedokteran di UGM beragam, mulai dari Rp 0 untuk UKT Pendidikan Unggul bersubsidi.  Berikut untuk rinciannya:

1.    S1 Kedokteran

  • BKT per semester: 35.145.000
  • UKT Kelompok 1 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%): 0
  • UKT Kelompok 2 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%): 0
  • UKT Kelompok 3 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 75%): 6.175.000
  • UKT Kelompok 4 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 50%): 12.350.000
  • UKT Kelompok 5 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 25%): 18.525.000
  • UKT Kelompok 1 (UKT Pendidikan Unggul): 24.700.000

2.    S1 Kedokteran Hewan

  • BKT per semester: 35.145.000
  • UKT Kelompok 1 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%): 0
  • UKT Kelompok 2 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%): 0
  • UKT Kelompok 3 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 75%): 6.175.000
  • UKT Kelompok 4 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 50%): 12.350.000
  • UKT Kelompok 5 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 25%): 18.525.000
  • UKT Kelompok 1 (UKT Pendidikan Unggul): 24.700.000

3.    S1 Kedokteran Gigi

  • BKT per semester: 33.740.000
  • UKT Kelompok 1 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%): 0
  • UKT Kelompok 2 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%): 0
  • UKT Kelompok 3 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 75%): 6.175.000
  • UKT Kelompok 4 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 50%): 12.350.000
  • UKT Kelompok 5 (UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 25%): 18.525.000
  • UKT Kelompok 1 (UKT Pendidikan Unggul): 24.700.000

Jadi biaya UKT Kedokteran UGM bisa dibilang masih cukup terjangkau, namun perlu diingat bahwa jurusan ini sering mengadakan praktikum dengan peralatan yang tidak murah. Maka, pastikan kamu sudah siap secara finansial agar proses belajarmu tetap lancar tanpa hambatan.

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Universitas yang Ada Jurusan Olahraga

10 Universitas yang Ada Jurusan Olahraga, Pilih yang Mana?

Universitas yang Ada Jurusan Olahraga – Jika kamu memiliki minat besar dalam dunia olahraga dan bercita-cita menjadikannya sebagai karier di masa depan, memilih universitas yang memiliki jurusan olahraga bisa menjadi langkah awal yang tepat. Di Indonesia, semakin banyak universitas yang membuka program studi terkait olahraga, mulai dari Pendidikan Jasmani, Ilmu Keolahragaan, dan lainnya. Jurusan ini tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga mencakup teori, manajemen, kesehatan, dan teknologi olahraga yang semakin berkembang.

Universitas yang Ada Jurusan Olahraga

Universitas yang Ada Jurusan Olahraga

Sudah ada banyak sekali kampus yang membuka jurusan olahraga di Indonesia, tapi mungkin 10 referensi ini bisa jadi pertimbangan untuk kamu yang masih bingung pilih kampus:

1.    Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

Pilihan pertama bisa menjadi rekomendasi buat kamu yang ingin kuliah di Jakarta, UNJ membuka Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), yang memiliki beberapa pilihan jurusan yaitu:

  • Ilmu Keolahragaan (S-1)
  • Kepelatihan Kecabangan Olahraga (S-1)
  • Olahraga Rekreasi (S-1)
  • Pendidikan Jasmani (S-1)
  • Pendidikan Kepelatihan Olahraga (S-1)
  • Pendidikan Jasmani (S-2)

Baca juga: Mau Lanjut Kuliah Kedokteran? Kalian Wajib Tahu Daftar Mata Kuliah Kedokteran Ini!

2.    Universitas Negeri Semarang (UNNES)

UNNES membuka fakultas khusus di bidang keolahragaan dengan nama Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dan di dalamnya terdapat beberapa pilihan jurusan seperti Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, dan Ilmu Keolahragaan. Ada jenjang Sarjana, Magister dan Doktor.

3.    Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Untuk kamu yang ada di wilayah Jawa Timur, UNESA membuka berbagai pilihan jurusan olahraga yang ditampung dalam Fakultas Ilmu Olahraga. Terdapat 3 jenjang pendidikan, yaitu Sarjana, Magister dan Doktor. Dan untuk pilihan jurusannya:

  • Jurusan Pendidikan Olahraga: prodi S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
  • Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga: prodi S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga
  • Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi: prodi S1 Ilmu Keolahragaan
  • S2 Pendidikan Olahraga
  • S2 Ilmu Keolahragaan
  • S3 Ilmu Keolahragaan

4.    Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

UPI memiliki Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, dengan fokus pendidikan, keolahragaan dan kesehatan. Pilihan jurusannya antara lain:

  • S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi
  • S1 PGSD Penjas
  • S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga
  • S1 Ilmu Keolahragaan
  • S1 Kepelatihan Fisik Olahraga
  • S1 Keperawatan & Profesi NERS
  • S1 Gizi

5.    Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNY membuka 3 jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Olahraga (POR), Jurusan Pendidikan Kepelatihan (PKL) serta Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi (PKR). Dan pilihan program studinya ada 4, yaitu prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Prodi Ilmu Keolahragaan, dan PGSD Penjas.

Baca juga: Jurusan Keperawatan Belajar Apa Saja? Ini Ringkasan Mata Kuliahnya

6.    Universitas Lampung (UNILA)

Meski tidak dinaungi oleh fakultas khusus, tapi UNILA ini sudah memiliki 1 jurusan di bidang keolahragaan di jenjang S1 Pendidikan Jasmani dengan mengantongi akreditasi Baik Sekali berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 1036/SK/BAN-PT/Akred/S/II/2022, dan berlaku sampai dengan 15 Februari 2027.

7.    Universitas Negeri Malang (UM)

UM juga sudah membuka Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) sejak tahun 2008, dengan beberapa pilihan departemen di jenjang S1 dan S2 yaitu:

  • S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
  • S1 Ilmu Keolahragaan
  • S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga
  • S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • S2 Pendidikan Olahraga

8.    Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sebagai salah satu kampus ternama di Jawa Tengah dan juga di Indonesia, UNS juga sudah memiliki Fakultas Keolahragaan dengan dua Program Studi Sarjana, satu Program Studi Master dan satu Program Studi Doktor. Untuk rinciannya: S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, S2 Ilmu Keolahragaan, dan S3 Ilmu Keolahragaan.

9.    Universitas Negeri Makassar (UNM)

Fakultas Ilmu Keolahragaan & Kesehatan (FIKK) membuka pendidikan di bidang keolahragaan dan kesehatan, di jenjang S1 dan S2:

  • S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
  • S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga
  • S1 Ilmu Keolahragaan
  • S1 Gizi
  • S1 Administrasi Kesehatan
  • S1 Fisioterapi
  • S2 Pendidikan Jasmani dan Olahraga
  • S2 Pendidikan Kepelatihan Olahraga

10. Universitas Negeri Padang (UNP)

Last but not least, ada UNP yang bisa jadi referensi untuk kamu yang berada di wilayah pulau Sumatera. Tersedia berbagai pilihan jurusan di bidang keolahragaan, seperti:

  • S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
  • S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga
  • S1 Ilmu Keolahragaan
  • S2 Pendidikan Olahraga
  • S2 Ilmu Keolahragaan
  • S3 Ilmu Keolahragaan

Jadi bagi kamu yang ingin melanjutkan pendidikan S2 dan S3, bisa langsung di satu kampus yang sama. Nah dari 10 universitas yang ada jurusan olahraga tadi kira-kira kamu berencana lanjut di kampus yang mana?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.