Arsip Kategori: Kedokteran

jurusna kedokteran hewan UGM

Mengenal Jurusan Kedokteran Hewan UGM dan Keunggulannya

Jurusan Kedokteran Hewan UGM – Fakultas kedokteran hewan UGM ternyata memiliki sejarah yang sudah cukup panjang. Lembaga pendidikan ini tadinya sudah berdiri sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, lho!

Pada tahun 1910 didirikan Indische Veertsen School di Bogor yang menjadi cikal bakal pendidikan kedokteran hewan di Indonesia. Sampai akhirnya mahasiswanya (tidak hanya dari Bogor) banyak berpartisipasi melakukan perjuangan melawan Belanda dan menjadikan perkuliahan terganggu karena dikuasai Belanda.

Akhirnya pada 19 Desember 1949, pemerintah RI mendirikan Universiteit Negeri Gadjah Mada dan terdapat Fakultet Kedokteran Hewan. Dan pada 1955 diubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP).

Keunggulan Jurusan Kedokteran Hewan dan Peternakan UGM

Jurusan ini menjadi salah satu jurusan yang sepi peminat di UGM. Walaupun seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa FKHP ini sudah didirikan sejak lama. Meski begitu mereka tetap memberikan pembelajaran dan pelatihan yang terbaik.

Lulusan dari FKHP UGM ini memiliki jaminan unggul, karena mereka memiliki kemampuan pemeriksaan fisik dan laboratorium pada hewan, penanganan untuk penyakit hewan yang menular kepada manusia atau sebaliknya, serta bisa menjamin keamanan produk untuk hewan baik yang pangan maupun non pangan.

Mahasiswa dari Kedokteran Hewan dan Peternakan akan wajib mempelajari hal-hal ini:

  • Anatomi
  • Biokimia
  • Fisiologi
  • Kesehatan Hewan
  • Bakteriologi
  • Virology
  • Imunologi
  • Parasitologi
  • Mikologi
  • Farmakologi
  • Patologi
  • Radiologi
  • Legislasi
  • Ilmu Pakan
  • Penyakit Hewan Kecil
  • Penyakit Hewan Besar
  • Bedah
  • Reproduksi dan Kebidanan
  • Kesehatan Masyarakat Veteriner
  • Epidemiologi
  • Ekonomi Veteriner

Fasilitas pendukung pendidikannya juga disediakan seperti: gedung diagnostik, Rumah Sakit Hewan Prof Soeparwi, laboratorium, ruang TIK, kandang hewan percobaan, ruang seminar dan juga ruang small grup discussion.

Baca juga: Daftar Mata Kuliah Jurusan Kedokteran Hewan, Tertarik?

Unit Pelaksana Penelitian Perunggasan dan Pelatihan Manajemen Kesehatan Unggas (UP4MKU) perguruan tinggi UGM membuka kesempatan bekerjasama dengan banyak pihak untuk melakukan riset dan penelitian di bidang perunggasan. Beberapa bentuk kerjasama yang ditawarkan antara lain:

  • Penelitian pada berbagai aspek perunggasan, termasuk: penyakit unggas, vaksin, antibiotik/antimikrobial, antimikotoksin. Mycotoxin binder, Vitamin, premix, probiotik, prebiotik dan produk herbal.
  • Produksi antibodi, antigen dan test kit.
  • Pelatihan manajemen kesehatan unggas, seperti: teknik vaksinasi, teknik nekropsi dan pengambilan jaringan, teknik pengambilan darah dan pengumpulan serum.
  • Pelatihan prosedur laboratorium mikrobiologi, biologi molekular patologi, parasitologi, toksinologi, dan patologi klinik untuk personil dari industri perunggasan serta laboratorium pemerintah dan dinas yang terkait
  • Pengembangan fasilitas penelitian untuk unggas, meliputi lokasi khusus untuk penelitian perunggasan yang sudah dilengkapi dengan kandang dan perlengkapan boiler dan layer serta fasilitas pendukung lainnya
  • Menyelenggarakan kuliah umum, seminar, workshop, atau short course dalam bidang perunggasan atau lainnya yang berkaitan.

Prospek Kerja Lulusan Kedokteran Hewan

Di Indonesia, profesi dokter hewan masih terbilang tidak populer bahkan bisa dikatakan kurang. Maka dari itu lulusan kedokteran hewan memiliki prospek kerja yang bagus. Rata-rata lulusan kedokteran hewan akan bertujuan untuk berkarir menjadi dokter hewan. Bisa jadi dengan membuka praktik sendiri atau berkarir dengan penempatan di klinik hewan.

Beberapa profesi kerja yang bisa dijalani oleh lulusan kedokteran hewan, antara lain:

  1. Dokter Hewan
  2. Ahli Ilmu Hewan dan Satwa Liar
  3. Quality Control
  4. Dokter Spesialis Kesehatan
  5. Peneliti Hewan
  6. Teknisi dan Ahli Teknologi Kedokteran Hewan
  7. Ahli Peternakan dan Pengembangbiakan Hewan
  8. Penyuluh Kesehatan

Jadi berfokus pada ilmu kedokteran hewan berarti memiliki kepedulian terhadap hewan yang mana merupakan sesama makhluk hidup. Selain itu kesehatan hewan juga bisa berhubungan langsung dengan manusia. Jadi itu dia pembahasan mengenai jurusan kedokteran hewanUGM dan keunggulannya. Semoga bermanfaat.


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Kedokteran Okupasi

Masih Langka! Apa Itu Kedokteran Okupasi?

Kedokteran Okupasi – Sebagian besar dari kita mungkin masih asing dengan istilah kedokteran okupasi, bukan? Bahkan, banyak juga yang baru mendengar salah satu spesialisasi di bidang kedokteran yang satu ini. Meskipun tidak sepopuler dokter spesialis bedah atau kulit, ternyata kedokteran okupasi merupakan bidang kedokteran yang pekerjaannya sangat dekat dan dibutuhkan di dunia kerja, loh!

Tanpa berlama-lama, mari kenalan dan simak penjelas mengenai kedokteran okupasi berikut, yuk!

Mengenal kedokteran okupasi

Jika merunut dari KBBI, okupasi dapat diartikan sebagai pendudukan yang juga secara tidak langsung berkaitan dengan bidang kedokteran okupasi. Secara umum, kedokteran okupasi merupakan cabang ilmu atau  bidang spesialisasi kedokteran yang berkaitan dengan pencegahan, diagnosis, hingga perawatan kondisi kesehatan pekerja yang berkaitan dengan pekerjaan di lingkungan kerja. 

Tidak hanya dibutuhkan pada saat pekerja sedang sakit, tanggung jawab seorang dokter spesialis okupasi terbilang luas karena ikut andil di tahap preventif hingga evaluasi pasca sakit atau kecelakaan kerja. Karena itu, peran dokter spesialis okupasi menjadi kunci untuk kesehatan para pekerja yang seringkali mengabaikan aspek keselamatan dan kesehatan. 

Baca juga: Jenis Dokter Spesialis dan Supspesialis yang Ada di Indonesia

Kamu berminat untuk menjadi dokter spesialis okupasi? Saat ini, hanya ada satu perguruan tinggi yang membuka program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dengan program studi kedokteran okupasi, yaitu Universitas Indonesia (UI). Meskipun begitu, cabang ilmu kedokteran satu ini juga umumnya dipelajari pada tingkat sarjana atau masa pra klinik. 

Bidang yang ditangani kedokteran okupasi

Dengan lingkup kerja yang luas, dokter spesialis okupasi juga harus menguasai kompetensi utama yang diatur dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 90 Tahun 2020 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, sebagai berikut:

  1. Melakukan penegakan diagnosis penyakit akibat kerja dan tatalaksana penanganannya secara komprehensif
  2. Menentukan penilaian kelayakan kerja bagi pekerja dengan kondisi medis tertentu akibat sakit atau pasca kecelakaan
  3. Mengevaluasi program return to work atau kapan pekerja dapat kembali bekerja dengan aman;
  4. Melakukan penilaian kecacatan dan perhitungan persentase kecacatan akibat penyakit atau kecelakaan kerja; serta
  5. Surveilans medis terhadap komunitas pekerja seperti medical check up (MCU) yang ditanggung oleh perusahaan berdasarkan pada risiko pekerjaannya.

Baca juga: Tugas dan Cara Menjadi Kedokteran Militer

Prospek kerja dokter spesialis okupasi

Dengan bidang yang spesifik ini, dokter spesialis okupasi banyak dibutuhkan secara langsung di rumah sakit hingga perusahaan baik negeri maupun swasta. Umumnya, dokter spesialis okupasi akan ditugaskan di klinik milik perusahaan sebagai fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan kerja. Di sana, dokter okupasi akan terlibat langsung dalam aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara menyeluruh. 

Saat ini, hanya ada sekitar 200 orang dokter spesialis okupasi yang aktif di Indonesia. Jumlah ini tidak sebanding dengan tingginya penduduk usia kerja yang mencapai 65% di tahun 2023. Karenanya, peluang untuk berkarir sebagai dokter spesialis okupasi masih terbuka lebar karena kebutuhan yang juga meningkat. 

Jika melihat masih langkanya keberadaan dokter spesialis okupasi di Indonesia, melanjutkan studi spesialis di bidang ini bisa jadi pilihan yang sangat menarik. Ada yang tertarik mengambil spesialisasi langka ini?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter kulit

Proses Menjadi Dokter Kulit, Bisa Menangani Penyakit Apa Saja?

Dokter Kulit – Dokter spesialis kulit merupakan kedokteran ahli yang memiliki gelar SpKK (Spesialis Kulit dan Kelamin). Selama ini perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran kulit sudah semakin maju. Jadi hal ini mendasari adanya dokter kulit, untuk menangani masalah-masalah kulit yang tentunya tidak bisa disepelekan.

Proses menjadi Dokter Spesialis Kulit

Untuk menjadi dokter kulit, kamu butuh menjalani pendidikan kedokteran dalam waktu yang cukup lama. Prosesnya pun harus dilakukan bertahap, supaya bisa menjadi dokter spesialis yang resmi dan mengantongi izin praktik. Berikut beberapa tahapan untuk bisa menjadi dokter spesialis kulit:

1.    Ikuti Pendidikan Kedokteran Umum

Pertama, kamu harus menempuh pendidikan kedokteran umum di perguruan tinggi pilihan kamu. Pendidikan ini bisa berjalan rata-rata 4 tahun, namun belum termasuk kuliah profesi atau yang biasa dikenal koas.

2.    Kuliah Profesi

Setelah menjalani pendidikan kedokteran umum, kamu harus menjalani kuliah profesi atau koas yang dilakukan di rumah sakit guna bisa mendapatkan gelar dokter. Istilah lain dari koas ini adalah magang dengan menjadi asisten dokter, sebelum kamu bisa menjadi dokter secara resmi.

Baca juga: Membantu Proses Persalinan, Kebidanan Belajar Apa Saja?

3.    Ujian Sertifikasi

Setelah selesai koas yang butuh waktu 1,5 tahun sampai 2 tahun. Kamu bisa mengikuti ujian sertifikasi bernama Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPDD) dengan tahapan: ujian CBT (computer based test) dan OSCE (Objective-structured clinical examination).

4.    Internship

Sebelum seorang dokter umum bisa membuka praktik sendiri, mereka harus mengantongi 3 hal, seperti: Gelar profesi dokter dari perguruan tinggi, Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsili Kedokteran Indonesia dan Surat Izin Praktik (SIP) dari Ikatan Dokter Indonesia cabang setempat. Dengan mengikuti internship 1 tahun kamu bisa mendapatkan STR paten. Jadi setelah itu kamu bisa menjadi dokter resmi.

5.    Praktik Mandiri

Setelah mendapatkan STR Paten, kamu bisa memulai praktik mandiri sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011. Namun karena nantinya kamu akan melanjutkan kedokteran spesialis, maka STR menjadi tidak paten dan akan didapatkan setelah selesai.

6.    Lanjut Pendidikan Spesialis

Lalu untuk selanjutnya, kamu harus melanjutkan pendidikan magister atau pendidikan spesialis. Untuk dokter kulit ini akan masuk ke program studi kedokteran kulit dan kelamin.

Contoh Penyakit yang Bisa Ditangani Dokter Kulit

Banyak kondisi yang bisa ditangani oleh dokter kulit. Nantinya dokter bisa mendiagnosa dan memberikan penanganan langsung dan meresepkan obat pada pasien. Kondisi-kondisi tersebut seperti:

  • Kelainan Kulit Akibat Alergi atau Imunitas Tubuh

Contoh penyakitnya seperti: psoriasis, infeksi virus seperti herpes, infeksi bakteri seperti kusta dan impetigo, infeksi jamur seperti panu dan kurap, infeksi parasit seperti kudis, serta kanker kulit dan gangguan lain akibat sistem imun.

  • Kelainan Pigmentasi Kulit

Contoh penyakitnya seperti vitiligo, melasma, dan hiperpigmentasi.

  • Kelainan Kelenjar Minyak dan Keringat

Contoh penyakitnya seperti hiperhidrosis, biang keringat dan juga jerawat yang parah baik di wajah ataupun bagian tubuh.

  • Kelainan Kulit Karena Zat Kimia

Contoh penyakitnya seperti eksim, kanker kulit, dermatitis kontak, dan kondisi dimana kulit yang terbakar.

  • Kelainan Kulit Karena Gangguan Saraf dan Mental

Contoh penyakitnya adalah neurodermatitis dimana awalnya ada bercak-bercak merah yang terasa gatal, dan akan semakin menyebar jika digaruk.

  • Infeksi Menular Seksual

Selain untuk masalah kulit, dengan gelar SpKK ini dokter juga akan menangani masalah kelamin. Contohnya seperti IMS ini. Beberapa kondisi penyakitnya seperti Sifilis, Gorore, Infeksi HPV, Klamidia dan lainnya.

Demikian rangkaian proses menjadi dokter kulit beserta kondisi yang bisa ditanganinya. Jadi makin mantap untuk menjadi dokter spesialis kulit, kan?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Dokter THT

Dokter THT Bisa Menangani Masalah Apa Saja?

Dokter THT – Profesi Dokter spesialis saat ini sudah ada banyak sekali, contohnya seperti Dokter THT ini. Dokter Spesialis THT merupakan lulusan dari Program Studi Spesialis Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher dengan Gelar Sp.THT.

Jadi sebelumnya harus menempuh pendidikan kedokteran umum baru bisa melanjutkan studi spesialis THT. Untuk masa perkuliahannya bisa 5-8 tahun. Lalu biasanya dokter THT bisa menangani apa saja?

Tindakan yang Bisa Dilakukan Dokter Spesialis THT

Dokter THT secara khusus menangani pasien dengan keluhan pada telinga, hidung, tenggorokan, kepala dan leher. Untuk  penyakit yang bisa ditangani sendiri seperti: gangguan pendengaran, gangguan menelan, infeksi amandel, masalah tenggorokan atau pita suara, polip hidung, tinnitus, sleep apnea dan banyak lagi sejenisnya.

Baca juga: Membantu Proses Persalinan, Kebidanan Belajar Apa Saja?

1.    Audiometri

Audiometri adalah pemeriksaan pendengaran yang tujuannya untuk mendeteksi masalah pendengaran sejak dini. Pemeriksaan ini juga berguna untuk mendeteksi derajat ketulian, apakah termasuk tuli konduktif, tuli saraf, atau tuli campuran.

2.    Esofangoskopi

Tindakan ini bertujuan untuk melihat gangguan pada tenggorokan, untuk cara pemeriksaannya sendiri adalah dengan memasukkan selang fleksibel yang ujungnya kamera ke dalam mulut. Untuk keluhannya penyakitnya bisa seperti kesulitan menelan, rasa terbakar di dalam dada dan lainnya di sekitar kerongkongan sampai dada.

3.    Operasi Sinus dengan Endoskopi

Hampir sama dengan esofangoskopi, endoskopi akan prosedurnya akan memasukkan selang dengan teropong kecil ke dalam saluran hidung untuk selanjutnya bisa mendiagnosis dan melakukan operasi sinus.

4.    Operasi Tumor di Leher

Tumor yang ada di leher juga akan ditangani langsung oleh dokter THT, mereka akan melakukan pengangkatan benjolan tumor dengan operasi.

5.    Septoplasti

Tindakan septoplasti berguna untuk pasien yang mengalami sumbatan dalam saluran pernafasan. Bisa juga untuk memperbaiki posisi septum hidung atau tulang rawan pada hidung supaya aliran nafas bisa lebih baik. Nantinya dokter bisa memutuskan apakah butuh untuk dilakukan pembedahan atau tidak.

6.    Timpano Mastoidektomi

Selanjutnya untuk masalah pendengaran, timpano mastoidektomi merupakan tindakan untuk membuang jaringan yang rusak karena infeksi pada area tulang mastioid di belakang telinga. Ini berlaku juga untuk memperbaiki gendang telinga yang rusak, biasanya keluhannya dengan telinga yang berair.

7.    Tonsilektomi

Pasien yang memiliki keluhan amandel yang sering kambuh bisa melakukan tindakan medis dengan pengangkatan. Prosedurnya bisa menggunakan pisau bedah, energi panas, sinar laser dan juga suhu dingin (coblation). Untuk prosedurnya bisa berlangsung 20-30 menit.

8.    Trakeostomi

Selanjutnya, tindakan trakeostomi berguna untuk mengatasi saluran pernapasan yang tersumbat, nantinya pasien akan dipasangkan tabung pernapasan di bagian trakea untuk memudahkan pernapasan pasien.

Kapan Harus memeriksakan diri ke dokter spesialis THT?

  • Telinga berdengung
  • Pendengaran terganggu
  • Kesulitan menelan
  • Hidung tersumbat
  • Penciuman terganggu

Prospek Kerja dan Rekomendasi Kampus

Dengan menjalani studi spesialis THT, kamu akan berpeluang menjadi dokter spesialis TH yang bisa dibutuhkan di rumah sakit, puskesmas, klinik. Kamu juga bisa membuka praktik sendiri untuk menambah penghasilan yang tentunya rata-rata biayanya tidak sedikit.

Nah untuk rekomendasi kampusnya, untuk menjalani studi THT ini di antaranya:

  1. Universitas Indonesia (Sudah berdiri sejak 1980 dan terakreditasi A dari LAM PT-Kes)
  2. Universitas Airlangga (Sudah berdiri sejak 1980 dan terakreditasi A dari LAM PT-Kes)
  3. Universitas Padjajaran (Sudah berdiri sejak 1962 dan terakreditasi A dari LAM PT-Kes)

Nah kalau kamu tertarik untuk menjadi dokter THT, kira-kira kamu mau melanjutkan studi di perguruan tinggi mana?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

kedokteran militer

Tugas dan Cara Menjadi Kedokteran Militer

Kedokteran Militer – Sudah tahu belum kalau ternyata lulusan kedokteran juga bisa bekerja di kemiliteran? Jadi tidak hanya di klinik, puskesmas dan rumah sakit saja. Kedokteran militer diadakan dengan tujuan sebagai fasilitas kesehatan dalam militer. Nantinya mereka akan menangani kesehatan para pasukan militer setiap harinya, baik dalam medan tempur ataupun dalam pelatihan. Phwin777

Mengenal Kedokteran Militer dan Juga Tugasnya dalam Kemiliteran

Bedanya kedokteran biasa dengan kedokteran militer sendiri, kedokteran militer akan dituntut untuk memiliki kemampuan, sikap dan keterampilan khusus untuk pengobatan darurat militer. Dokter harus tanggap dalam menangani luka para pasukan ketika menghadapi peperangan.

Jadi selama pendidikan pun, tidak hanya pasukan yang akan menghadapi latihan fisik dan strategi. Kedokteran militer juga sama, karena nantinya mereka harus mengikuti peperangan untuk menjamin keselamatan dan mengevakuasi pasukan yang terluka di medan tempur.

Dokter militer akan terbiasa dengan luka tembak dan menguasai bagaimana cara penghentian pendarahannya. Mereka juga akan diedukasi bagaimana pencapaian evakuasi korban dalam medan perang, dan juga mengetahui kondisi peperangan supaya keselamatan dokter juga terjamin.

Bahkan tenaga medis termasuk dokter militer ini selama pendidikan akan diajarkan bagaimana menggunakan senjata, selain harus membawa dan menguasai alat-alat praktik kesehatan itu sendiri.

Teknik penanganan pasien jelas akan berbeda dengan penanganan pasien di rumah sakit, karena posisinya pun dalam keadaan yang genting. Untuk pelatihan kedokteran militer ini bernama Combat ATLS (Advanced Trauma Life Support)

Saat pasukan terkena luka tembak, dokter harus memberikan pertolongan pertama untuk meringankan luka dan rasa sakit. Apalagi jika jarak antara camp dokter dengan lokasi tertembak jauh.

Saat harus terjun dalam medan perang, dokter kemiliteran akan dibantu oleh para tentara tentara dari combat medic. Combat medic ini sendiri adalah tentara yang dilatih bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada pasukan yang terluka sebelum ditangani oleh dokter.

Dokter militer atau dokmil sendiri dinilai bekerja lebih menggunakan hati dibandingkan dokter umum. Karena pasiennya adalah bawahannya sendiri seperti tamtama dan bintara, karena mereka terbiasa hidup berdampingan. Akan ada ikatan batin yang menjadikannya merasa punya tanggung jawab. Sedangkan untuk dokter umum sendiri cenderung menghadapi pasien yang tidak dikenal setiap harinya.

Apakah Dokter Umum Bisa Menjadi Dokter Militer?

Untuk menjadi dokter militer, biasanya akan ada pendaftaran dokter militer atau tenaga kesehatan TNI. Sebelumnya dilakukan satu tahun sekali, namun akhir-akhir ini dilakukan dua tahun sekali.

Baca juga: Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

Akan ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi oleh pendaftarnya, seperti:

  1. WNI Pria atau wanita, lulusan kedokteran umum dan kedokteran gigi dari perguruan tinggi negeri atau swasta. Menyertakan ijazah lulusan S1 atau D3 dengan melampirkan fotokopi sertifikat akrediktasi dari BAN-PT.
  2. IPK untuk akreditasi A S1 minimal 2.80 dan minimal 2.70 untuk lulusan D3. Untuk akreditasi B minimal IPK 3.00 untuk lulusan S1 dan 2.90 untuk lulusan berijazah D3. Sedangkan untuk binaan Kemhan//TNI minimal 2.80 untuk S1 dan 2.70 untuk D3.
  3. Usia maksimal 26 tahun bagi yang berijazah D3 dan 30 tahun bagi yang berijazah S1, serta 32 tahun untuk yang berijazah S1 profesi.
  4. Berstatus belum pernah menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti pendidikan pertama. Namun untuk dokter umum diperbolehkan untuk menikah dengan syarat untuk wanita belum memiliki anak dan sanggup untuk tidak hamil selama pendidikan pertama.
  5. Tinggi badan minimal 163 cm untuk pria dan 157 cm untuk wanita dengan berat badan yang ideal.
  6. Berkelakuan baik dengan disertai surat keterangan dari kapolres setembat
  7. Bersedia untuk menjalani ikatan dinas pendek selama 10 tahun.
  8. Untuk yang sudah bekerja diwajibkan melampirkan surat persetujuan/izin dari kepala instansi yang bersangkutan, surat pernyataan bersedia dihentikan dari status karyawan bila sudah menjadi prajurit TNI nantinya.
  9. Harus mengikuti dan lulus pemeriksaan awal di daerah dan pusat, dengan berupa administrasi, kesehatan, kesamaptaan jasmani, psikologi, matra ideologi, dan juga pantukhir.

Jadi untuk menjadi dokter militer harus melalui proses yang cukup panjang dan sudah merupakan lulusan kedokteran. Dan bahkan harus mengikuti tes kemiliteran untuk menjadi tenaga kedokteran militer.


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

apa itu cadaver

Mengenal Apa Itu Cadaver, Objek Belajar Mahasiswa Kedokteran dari Mayat Manusia!

Apa Itu Cadaver – Sebagai mahasiswa kedokteran, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan cadaver. Tapi untuk kamu yang baru mau masuk sekolah kedokteran, kamu wajib tahu apa itu cadaver.

Cadaver sendiri menjadi guru besar mahasiswa kedokteran karena patut dihargai dan dihormati atas pengorbanannya. Semua mahasiswa kedokteran diwajibkan untuk mempelajarinya supaya bisa melihat secara langsung bagian-bagian tubuh manusia yang selama ini sudah dipelajarinya.

Apa Itu Cadaver?

Cadaver kalau diartikan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia sendiri berarti mayat atau bangkai. Betul, itulah yang akan digunakan sebagai objek pembelajaran mahasiswa kedokteran nanti yaitu menggunakan mayat manusia.

Tapi mayat manusia yang digunakan tidak sembarangan. Karena jenazah yang sudah meninggal akan membusuk, jadi ketika mau digunakan sebagai objek praktikum harus diawetkan terlebih dahulu, baru bisa dianatomi.

Penggunaan cadaver ini juga lebih dikhususkan untuk mahasiswa kedokteran bedah yang harus tahu bagaimana proses pembedahan, serta di mana saja peletakannya. Jadi nantinya saat praktik dengan pasien tidak akan terjadi kesalahan.

Baca juga: Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

Mayat Siapa yang Jadi Cadaver?

Untuk mayat yang menjadi bahan praktik kedokteran rata-rata menggunakan mayat tanpa identitas yang berasal dari Forensik RS. Jadi, pihak forensik sudah memastikan bahwa mayat tersebut tidak ada yang mengklaim baru akan diantarkan ke laboratorium anatomi. Biasanya mahasiswa kedokteran menyebutnya Mr/Mrs X (tanpa identitas).

Ada juga yang berasal dari pendonor, jadi saat masih hidup mereka sudah mengajukan diri menjadi pendonor dan sudah diedukasi bagaimana tubuh mereka nanti akan dilakukan dan bagaimana setelahnya. Kondisi tubuh cadaver juga tidak ada ketentuan khusus. Termasuk mereka yang memiliki penyakit seperti kanker dan semacamnya, dan juga rentang usianya.

Cadaver akan diawetkan minimal 6 bulan sebelum digunakan sebagai objek praktik mahasiswa kedokteran nanti. Saat digunakan nanti, cadaver akan dibagi menjadi per organ supaya lebih efisien. Biasanya bagian-bagian tubuhnya akan dipotong oleh dosen dan diletakkan pada wadah untuk bisa tetap awet dan dipelajari satu persatu.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Cadaver

Penggunaan cadaver tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan saat menjadi objek pembelajaran mahasiswa. Untuk kelebihannya sendiri sampai saat ini masih sangat unggul jika dibandingkan dengan objek pembelajaran lain, contohnya dengan menggunakan objek buatan atau video visual.

Dengan penggunaan cadaver, mahasiswa jadi bisa melihat secara langsung, menyentuh dan juga memahami bahkan menghafal karena menjadi gambaran nyata mengenai susunan tubuh manusia dan juga letaknya. Berbeda dengan mempelajarinya melalui buku yang tidak semua orang bisa mengira-ngira, apalagi kalau kamu tipikal orang yang lebih manjur dengan tipe belajar visual.

Untuk kekurangannya sendiri, karena berasal dari manusia asli yang sudah meninggal walaupun sudah diawetkan tapi itu semua memiliki batas waktu. Tidak jarang saat diharuskan untuk mempelajari suatu organ, organ tersebut sudah menghitam karena pembusukan. Jadi mahasiswa kedokteran jadi kesulitan untuk mengidentifikasi dan bahkan jadi kesalahan dalam mengenali organ.

Untuk saat ini sendiri penggunaan cadaver dari Mr/Mrs X (tanpa identitas) sudah semakin sulit didapatkan dari tim forensik. Sekarang ini jenazah tanpa identitas sudah harus dimakamkan dan membuat persediaannya saat ini semakin langka.

Hal ini mulai disiasati dengan menggunakan media pengganti seperti menggunakan manekin atau virtual anatomy dengan video. Praktik ini sekarang dinamai sebagai praktik kering, yang keuntungannya membuat mahasiswa kedokteran tidak perlu lagi merasa mual dan gelisah.

Jadi itu dia pembahasan mengenai apa itu cadaver, yang merupakan objek belajar mahasiswa kedokteran dari mayat manusia. Semoga bermanfaat.


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Kedokteran estetik

Apa Itu Kedokteran Estetika? Apakah Merupakan Dokter Spesialis?

Kedokteran estetika – Sekarang ini kamu pasti sudah tidak asing dengan profesi dokter estetika. Sebenarnya dokter estetika itu apa sih? Apakah ada pendidikan khusus untuk menjadi dokter estetika?

Jadi dokter estetika sendiri merupakan profesi kedokteran yang bekerja di bidang kecantikan. Biasanya mereka akan membuka praktik di klinik kecantikan untuk melakukan treatment kecantikan pada pasiennya yang memiliki masalah kulit. Contohnya seperti masalah kulit berjerawat, kulit kusam atau warna kulit yang tidak merata dan banyak lagi lainnya.

Cara Menjadi Dokter Estetika

Apakah untuk menjadi dokter estetika ini harus menempuh pendidikan yang sama seperti profesi dokter-dokter lainnya? Bagaimana cara menjadi dokter estetika?

1.    Lulus Pendidikan Kedokteran

Untuk bisa menjadi dokter estetika, kamu diwajibkan menjalani pendidikan kedokteran seperti proses menjadi dokter umum. Karena untuk menjadi dokter estetika, kamu harus memiliki kemampuan anatomi tubuh manusia dan mengerti cara untuk menginjeksi atau melakukan suntikan di kulit.

2.    Mengikuti dan Lulus Pelatihan Estetika

Nantinya untuk menjadi dokter estetika kamu juga harus mengikuti pelatihan untuk bisa melakukan injeksi, dan juga untuk bisa melakukan perawatan kecantikan seperti laser wajah, filler wajah, suntik botox, PRP, threadlift dan juga microneedling.

Nantinya pasien bisa menanyakan sertifikat kelulusan pelatihan. Karena pasien akan membutuhkan jaminan keamanan sebelum melakukan perawatan kecantikan.

3.    Mendapat Surat Izin Mendirikan Klinik Kecantikan

Kalau kamu ingin mendirikan klinik kecantikan sendiri, maka kamu diharuskan memiliki surat izin pendirian klinik. Ini juga untuk menjamin layaknya surat izin buka praktik untuk dokter untuk menandakan bahwa bisnis yang kamu lakukan adalah legal.

Namun untuk lebih baiknya, kamu bisa mencoba bekerja di klinik kecantikan terlebih dahulu untuk menjadi bekal dan mengetahui tata caranya. Sedangkan untuk mendapatkan surat izin pendirian, kamu bisa mengurus ke pemerintah.

Apakah Dokter Estetika Sama dengan Dokter Kulit?

Pertanyaan yang sering sekali ditanyakan oleh banyak orang adalah, apakah dokter estetika sama dengan dokter kulit? Karena dokter estetika lebih sering menangani masalah kecantikan kulit.

Untuk dokter kulit sendiri harus menjalani pendidikan profesi. Sedangkan untuk menjadi dokter estetika hanya perlu mengikuti pelatihan. Dokter estetika hanya akan mengatasi masalah kulit permukaannya saja dengan memperbaiki penampilan kulit agar menjadi lebih sehat dan cantik. Sayangnya seorang dokter estetika tidak bisa meresepkan obat untuk pasien yang memiliki masalah kulit serius.

Sedangkan untuk dokter kulit bisa mendiagnosis penyakit-penyakit kulit tertentu, kemudian juga bisa meresepkan obat, baik obat luar maupun obat yang harus dikonsumsi. Dokter kulit juga bisa saja melakukan biopsi atau operasi bedah untuk mengatasi masalah pasien.

Baca juga: Mengenal Kedokteran Bedah: Kondisi Apa Saja yang Bisa Ditangani?

Dokter kulit juga sebenarnya bisa menjadi dokter estetika, karena mereka bisa meresepkan obat apa yang diperlukan untuk mengobati masalah pasien. Contohnya obat untuk jerawat, kulit yang gatal-gatal dan masalah lainnya.

Tindakan yang Bisa Dilakukan Dokter Estetika

Dokter estetika bisa menangani masalah-masalah kulit pasien namun tanpa melakukan pembedahan. Karena mereka tidak diperkenankan untuk melakukan hal tersebut kecuali merupakan lulusan spesialis dokter kulit.

Untuk tindakan-tindakan yang biasa ditangai oleh dokter estetika sendiri adalah seperti:

  • Facial
  • Suntik Botox
  • Perawatan IPL (Intense Pulsed Light)
  • Dermabrasi
  • Mikrodermabrasi
  • Suntik Filler
  • Perawatan Laser

Jadi kesimpulan dari pembahasan kedokteran estetika ini, bahwa dokter estetika adalah dokter kecantikan yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan. Berbeda dengan dokter kulit, dokter estetika tidak bisa memberikan resep dan juga pembedahan.  



Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.