sifat yang dibutuhkan calon dokter

6 Sifat yang Dibutuhkan Calon Dokter

Sifat yang Dibutuhkan Calon Dokter – Untuk menjadi seorang dokter, bukan saja hanya membutuhkan kemampuan akademik yang mumpuni. Karena ada beberapa hal lain yang wajib sekali dimiliki oleh seorang dokter, mengingat tugas dan tanggung jawabnya sangat berat. Maka dari itu seleksi masuknya pun sudah dibuat sangat ketat untuk bisa menghasilkan calon-calon dokter yang kompeten. Kira-kira sifat apa saya yang harus dimiliki calon dokter?

Sifat yang Dibutuhkan Calon Dokter dalam Menghadapi Pasien

Tugas dokter adalah berhadapan langsung dengan pasien yang membutuhkan tindakan medis. Maka dari itu dokter harus memiliki perbekalan berupa sifat-sifat berikut:

1.    Inisiatif

Sifat yang pertama adalah inisiatif, dimana sifat ini memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan optimal. Dokter yang memiliki sifat inisiatif akan lebih memungkinkan untuk menyelamatkan nyawa, meningkatkan kualitas perawatan pasien, dan juga membangun kepercayaan pasien. Namun dokter juga harus berhati-hati karena memegang tanggung jawab yang besar dalam mengambil keputusan dalam tindakan medis.

2.    Fleksibel dan Adaptif

Kedua, dokter juga harus fleksibel dan adaptif karena dunia medis selalu berkembang dengan penemuna-penemuan baru yang menggunakan perkembangan teknologi. Selain itu, setiap pasien memiliki kondisi dan respons yang berbeda-beda, yang membuat dokter harus mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan dan perubahan yang mungkin terjadi dalam praktik medis sehari-harinya.

Baca juga: Bukan Kaleng-Kaleng! Ini Daftar 7 Universitas yang Punya Rumah Sakit Sendiri

3.    Cekatan dan Teliti

Seorang dokter juga harus memiliki sifat cekatan dalam bertindak namun juga harus mengutamakan ketelitian. Dokter harus bisa berpikir secara cepat untuk bisa menangani kondisi pasien yang butuh tindakan darurat.

Demikian pula jika sedang mendiagnosis penyakit pasien, dokter harus bisa cermat dan teliti supaya tidak salah mendiagnosis karena jika terjadi kesalahan, penanganannya juga pasti akan berbeda. Saat pemberian resep obat juga harus sangat teliti supaya takarannya pas dan tidak memberikan efek samping yang bisa membahayakan pasien.

4.    Berempati dan Terbuka

Dokter juga harus bisa memahami sudut pandang pasien dan keluarganya. Namun menjadi seorang dokter juga harus terbuka supaya pasien dan keluarga bisa mengetahui kondisi kesehatan mereka. Dokter harus bisa menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami pasien serta juga harus bisa menenangkan pasien dengan memberikan beberapa rencana pemeriksaan dan pilihan terapi yang akan diberikan.

Penting untuk melibatkan pasien dalam menentukan rencana pemeriksaan supaya bisa berkomitmen dan membuahkan peluang keberhasilan yang lebih besar.

5.    Sabar

Kesabaran juga harus melekat pada kepribadian dokter, karena dokter akan sering diharapkan dengan berbagai situasi yang sulit, contohnya pasien yang stress, bingung, takut, sampai yang merasa putus asa. Selain diharuskan memiliki kesabaran, dokter juga harus bisa menguatkan pasien dan memotivasi mereka untuk tetap mau berjuang.

6.    Proaktif dan Bertanggung Jawab

Sifat proaktif akan membuat seorang dokter berpikir dulu sebelum bertindak. Jadi tidak akan asal bergerak atau ceroboh tanpa dasar yang pasti. Tentu saja sifat ini sangat penting dalam diri seorang dokter.

Proaktifnya seorang dokter bisa dengan cara memberikan beberapa alternatif pilihan tindakan, supaya membantu pasien untuk bisa memutuskan sendiri mana yang mereka mau. Namun dokter juga akan bertanggung jawab secara penuh jika terjadi kendala jika terjadi hal-hal yang di luar perkiraan.

Demikianlah informasi mengenai 6 sifat yang dibutuhkan calon dokter. Nah untuk kamu yang merupakan calon mahasiswa kedokteran maupun calon dokter, apakah sudah punya 6 sifat tersebut?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

universitas yang punya rumah sakit

Bukan Kaleng-Kaleng! Ini Daftar 7 Universitas yang Punya Rumah Sakit Sendiri

Universitas yang Punya Rumah Sakit – Berbagai perguruan tinggi besar yang menyediakan pendidikan kedokteran unggul rata-rata akan menyediakan fasilitas penunjang seperti rumah sakit. Selain bertujuan untuk pengabdian kepada masyarakat, dengan adanya rumah sakit ini juga bisa menjadi tempat praktik dan penelitian bagi mahasiswa-mahasiswa kedokteran dan keperawatan. Kira-kira kampus mana saja yang punya rumah sakit sendiri?

Universitas yang Punya Rumah Sakit Sendiri

Tidak semua kampus bisa mendirikan Rumah Sakit sendiri, karena akan membutuhkan perizinan resmi mengingat rumah sakit akan menjadi fasilitas kesehatan yang harus mempertanggung jawabkan keselamatan pasiennya. Berikut beberapa kampus PTN yang berhasil memiliki rumah sakit sendiri:

1.    Universitas Indonesia

Universitas Indonesia yang merupakan PTN unggulan, berhasil mendirikan RS-PTN pertama yang mengusung konsep hijau yang ramah lingkungan dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan pasien.

Memiliki Rumah Sakit bernama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dengan 300 beds rawat inap, ruang observasi bagi mahasiswa kedokteran, dan infrastruktur teknologi yang mendukung pembelajaran medis. Layanan yang tersedia antara lain farmasi, hemodialisis, laboratorium, gawat darurat, medical check up, radiologi dan perawatan intensif.

Baca juga: Syarat-Syarat Masuk Kedokteran Ini Wajib Kamu Perhatikan!

2.    Universitas Airlangga

Unair juga memiliki Rumah Sakit sendiri bernama Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) yang fasilitasnya di antaranya adalah instalasi gawat darurat, instalasi rawat jalan, farmasi 24 jam, IGD 24 jam, gizi klinik, kedokteran fisik dan rehabilitasi, laboratorium, medical check up, radiologi, sampai dengan rekam medis dan informasi kesehatan.

Kabar terbarunya, RSUA sudah menyediakan Airlangga Aesthetic Center (ACC) yang menangani pelayanan Indonesian Varises, Skin and Fasical Aesthetic, Stem Cell Anti Aging, dan Dental Aesthetic.

3.    Universitas Gadjah Mada

Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) merupakan fasilitas kesehatan yang disediakan oleh UGM yang memiliki layanan laboratorium, bedah, rehabilitasi medis, kesehatan umum, radiologi dan imaging, layanan darurat dan diagnostik. Untuk fasilitas-fasilitasnya antara lain ada MCT-SCAN 128 Slices, EEG, BMD, USG 4D, X-Ray Mobile Unit, dan fasilitas medis canggih lainnya.

4.    Universitas Hasanuddin

Universitas Hasanuddin memiliki RS bernama Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) yang menjadi salah satu rumah sakit pendidikan di wilayah Indonesia timur. RS Unhas ini juga sudah dilengkapi plasmapharesis. Alat yang dibutuhkan dalam perawatan berbagai jenis penyakit neurologis di kawasan tersebut baru tersedia di RS Unhas ini.

5.    Universitas Negeri Sebelas Maret

RS Universitas Sebelas Maret (UNS) adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan/atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi.

6.    Universitas Diponegoro

Undip yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah ini memiliki fasilitas kesehatan berupa Rumah Sakit bernama Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND). Rumah Sakit ini tipe C dan terakreditasi LARS DHP, namun karena fasilitasnya yang sangat lengkap dengan peralatan canggih sudah terasa seperti tipe B.

Untuk pelayanannya mulai dari gawat darurat, rawat inap, ICU, klinik rawat jalan, apotek, radiologi, laboratorium, rehabilitasi medik, kateterisasi jantung, cuci darah dan juga Ambulans 24 Jam.

7.    Universitas Andalas

Universitas Andalas menjadi perguruan tinggi terkemuka di pulau Sumatera, dan menyediakan rumah sakit bernama RS Unand. RS ini menyediakan 200 beds serta memberikan pelayanan mulai dari: Instalasi Rehabilitasi Medik, Pelayanan Hemodialisis (Cuci Darah), Instalasi Rawat Inap, ICU, NICU, Instalasi Bedah Sentral, Intalasi PONEK, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Radioterapi, Instalasi Diagnostik Terpadu, dan Instalasi Rawat Jalan.

Jadi demikianlah 7 universitas yang punya Rumah Sakit sendiri. Rumah sakit itu selain menjadi usaha untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat juga bisa digunakan untuk melakukan penelitian dengan kepentingan pendidikan. Bagaimana, ada kampus idamanmu?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

syarat-syarat masuk kedokteran

Syarat-Syarat Masuk Kedokteran Ini Wajib Kamu Perhatikan!

Syarat-Syarat Masuk Kedokteran – Masuk kuliah kedokteran membutuhkan persiapan yang sangat matang karena persyaratan dan seleksinya sangat ketat. Pasti kamu sudah tau akan hal ini, dan tau proses pendidikannya juga tidak mudah. Nah kamu harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin begitu juga dengan memperhatikan persyaratannya supaya memiliki peluang lolos lebih tinggi. Kira-kira syarat apa saja yang harus dipersiapkan?

Syarat-Syarat Masuk Kedokteran – Syarat Kesehatan

Persyaratan pertama yang harus diperhatikan adalah kesehatan yang akan sangat diperhatikan demi bisa menjalani perkuliahan dengan lancar. Berikut ini adalah persyaratan kesehatan yang harus kamu perhatikan:

1.    Tinggi Badan dan Berat Badan

Masuk pendidikan kedokteran untuk syarat tinggi dan berat badan memang tidak akan seketat sekolah kedinasan. Calon mahasiswa kedokteran pria syarat tinggi minimalnya adalah 155 cm. Sedangkan untuk calon mahasiswa kedokteran wanita minimal 150 cm. Kemudian untuk berat badannya tidak ada ketentuan khusus, namun alangkah baiknya bisa menjaga berat badan agar ideal.

Baca juga: 5 Mata Pelajaran yang Harus Dikuasai untuk Masuk Fakultas Kedokteran

2.    Sehat Fisik

Syarat kesehatan fisik juga akan diunggulkan, untuk mengetahui tubuh kamu sehat atau tidak. Tes kesehatan fisik ini akan dilakukan dengan tes urine atau rontgen, untuk mengetahui ada penyakit TBC, HIV atau penyakit menular lainnya.

3.    Tekanan Darah

Memiliki tekanan darah yang normal juga akan menjadi nilai plus untuk meloloskan diri masuk kedokteran. Jadi sebelum itu pastikan tubuh kamu sehat, serta tidak panik atau stress. Hindari makan makanan yang memicu tekanan darah tinggi sebelum proses seleksi nanti

4.    Pendengaran dan Penglihatan

Yang tidak kalah penting adalah pendengaran dan penglihatan calon mahasiswa yang tentunya diharuskan normal. Ini bertujuan supaya nantinya bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.  Sebelumnya kamu akan diminta untuk memeriksakan diri untuk tes penglihatan dan pendengaran.

Untuk penglihatan, camaba kedokteran diharuskan memiliki kondisi penglihatan yang baik dan tidak buta warna. Begitu juga untuk pendengaran yang diharuskan memiliki pendengaran normal. Namun untuk kamu yang mengalami masalah minus atau silinder ringan, kamu masih berkesempatan untuk diterima.

5.    Kesehatan Gigi

Masih banyak yang belum tau bahwa kesehatan gigi juga akan diperiksa nantinya. Kamu akan diperiksa apakah kamu bisa menjaga kesehatan gigi atau tidak. Lalu apa saja yang akan diperiksa? Masalah utama biasanya adalah masalah gigi berlubang dan juga karang gigi yang akan jadi perhatian. Jadi untuk kamu yang sedang bersiap-siap masuk kedokteran, pastikan untuk mulai menjaga kesehatan gigi kamu ya!

Syarat Akademik Masuk Kedokteran

Berikut ini adalah syarat akademik untuk masuk kedokteran yang juga harus kamu persiapkan:

1.    Nilai Rapor Bagus

Syarat selanjutnya adalah syarat akademik yang juga memiliki urgensi lebih saat seleksi nanti. Karena peminat jurusan kedokteran ini selalu membludak, maka persaingan pun juga akan sangat ketat.

Jadi pastikan untuk memiliki nilai rapor yang bagus dari semester 1 kelas X sampai kelas XII.  Nilai rapor yang bagus bisa menguntungkan kamu untuk lolos tanpa tes. Untuk itu, pastikan nilai rapor kamu mengalami kenaikan setiap semesternya.

Nah, ada nilai-nilai yang harus kamu perhatikan juga nantinya dalam rapor. Contohnya adalah nilai biologi, matematika, fisika, kimia dan bahasa Inggris. Semuanya ada di rumpun IPA yang memang relevan dengan mata kuliah kedokteran nanti.

2.    Mampu Bahasa Inggris

Kuliah di fakultas kedokteran juga mengharuskan mahasiswanya memiliki kemampuan bahasa inggris yang unggul. Bahasa Inggris ini semacam menjadi bahasa wajib untuk mengetahui sumber-sumber referensi yang pasti membutuhkan buku-buku dan jurnal dari luar negeri. Untuk membuktikan kemampuan bahasa Inggris kamu, kamu diharuskan untuk melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan minimal skor 500.

3.    Paham Akan Sains

Kalau kamu sudah bercita-cita menjadi dokter sejak lama, kamu diharuskan mempersiapkan diri dengan masuk SMA dengan jurusan IPA. Setelah itu, kamu wajib memahami materi-materi rumpun IPA yang nantinya pasti akan terpakai dalam kuliah kedokteran.

Demikian informasi seputar syarat-syarat masuk kedokteran. Jadi sudah tau kan syarat-syarat yang harus kamu persiapkan sebelum masuk kedokteran? Semoga informasi ini membantu!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Pelajaran yang Harus Dikuasai untuk Masuk Fakultas Kedokteran

5 Mata Pelajaran yang Harus Dikuasai untuk Masuk Fakultas Kedokteran

Pelajaran yang Harus Dikuasai untuk Masuk Fakultas Kedokteran – Memiliki cita-cita untuk menjadi dokter diharuskan menyiapkan bekal sedini mungkin. Ini karena tidak semuanya bisa didapat secara instan. Memasuki kuliah kedokteran juga sudah sangat terkenal bahwa seleksinya sangatlah ketat. Kamu akan butuh penunjang yang bisa memperbesar peluang lolos, contohnya nilai dan prestasi.

Kedua hal itu tentu tidak bisa didapat dengan mudah. Bahkan setiap perguruan tinggi akan mematok nilai rata-rata selama sekolah menengah atas. Jadi sebisa mungkin kamu harus memiliki nilai tinggi dari awal. Tapi tenang, tidak semua harus kamu kuasai untuk masuk kedokteran.

Daftar Mata Pelajaran yang Harus Dikuasai untuk Masuk Fakultas Kedokteran

Mungkin kamu sudah tau kalau mau masuk kedokteran harus memiliki nilai-nilai IPA yang unggul. Tapi dalam rumpun IPA itu kira-kira mata pelajaran apa saja yang harus kamu persiapkan supaya bisa masuk fakultas kedokteran nanti?

1.    Biologi

Mata pelajaran biologi sangat wajb untuk kamu kuasai karena nantinya dalam kuliah kedokteran akan banyak membahas mengenai struktur, fungsi dan interaksi makhluk hidup termasuk manusia. Dalam perkuliahan nanti, kamu juga akan mempelajari anatomi, fisiologi dan genetika yang sebenarnya sudah kamu dapat di SMA untuk dasar-dasarnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Menjadi Psikiater? Apa Psikiater dan Psikolog Itu Sama?

Jadi karena akan banyak berhubungan, sebaiknya kamu bisa lebih memperhatikan saat diajarkan oleh guru di sekolah. Untuk hal-hal yang tidak kamu pahami, sebaiknya bisa langsung tanyakan ke guru kamu untuk lebih detailnya.

2.    Kimia

Kedua tentunya masih dalam rumpun IPA, kimia akan membahas mengenai sifat-sifat zat dan reaksi kimia yang akan menjadi dasar pemahaman tentang obat-obatan dan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam praktik kedokteran. Memahami reaksi kimia dari obat-obat yang akan dikonsumsi pasien juga penting, karena jika tidak tepat bisa membahayakan.

Tentunya saat perkuliahan kamu tidak hanya akan mengenal penyakit-penyakit tapi juga cara mengobatinya. Jadi kamu pasti akan diperkenalkan juga dengan obat-obatan namun tidak akan sekompleks jurusan farmasi yang akan bertugas langsung dalam pembuatan obat.

3.    Fisika

Mata pelajaran ini akan membahas mengenai hukum-hukum alam yang berlaku dalam tubuh manusia, seperti tekanan darah, suhu tubuh dan gelombang suara. Pemahaman ini bisa berlaku untuk diterapkan dalam radiologi dan penggunaan alat-alat medis lain yang modern. Semasa sekolah pasti banyak sekali yang tidak menyukai pelajaran ini. Tapi ternyata ilmunya akan berguna dalam kedokteran nanti.

4.    Matematika

Matematika juga sangat penting untuk kamu kuasai karena dalam dunia kedokteran akan membutuhkan kemampuan matematika untuk menganalisis data dan pemodelan sistem biologi. Namun ilmu matematika tidak akan secara langsung berhubungan dengan kedokteran sebanyak biologi. Matematika bisa berguna dalam menghitung dosis obat dan juga memahami data-data kesehatan.

5.    Bahasa Inggris

Kemampuan untuk menguasai bahasa Inggris juga akan membantu kamu untuk mencari sumber-sumber referensi yang akan banyak digunakan dalam pembelajaran kedokteran. Contohnya jurnal atau buku-buku yang belum banyak dijumpai di negara kita dan membuat kamu harus mencari dari yang berbahasa Inggris. Ketika kamu sudah bisa menguasai bahasa Inggris, kamu akan lebih mudah memahami materi-materi yang kamu butuhkan.

Yang perlu diingat adalah bahwa kamu harus menyiapkan bekal sedini mungkin. Terutama dalam hal nilai yang harus kamu tingkatkan selalu demi memperbesar peluang lolos kedokteran. Demikianlah 5 mata pelajaran yang harus dikuasai untuk masuk fakultas kedokteran. Semoga informasinya bisa membantu!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

cara menjadi psikiater

Bagaimana Cara Menjadi Psikiater? Apa Psikiater dan Psikolog Itu Sama?

Cara Menjadi Psikiater – Profesi psikiater seringkali kita dengar, meskipun tentunya tidak semua orang bisa menghadap psikiater. Ada juga yang mengira bahwa psikiater sama dengan psikolog, padahal keduanya adalah profesi yang berbeda walaupun sama-sama berada dalam bidang kejiwaan. Jadi dalam pembahasan kali ini kita akan mengulik apa itu psikiater, dan perbedaannya dengan psikolog, sampai dengan cara menjadi psikiater.

Pengertian Psikiater dan Perbedaannya dengan Psikolog

Masalah kejiwaan semakin kesini semakin penting untuk dibahas. Tidak hanya masalah kesehatan fisik saja, karena kebanyakan penyakit juga timbul dari mental yang terganggu. Dari sinilah psikiater dan psikolog bermunculan untuk membantu mengatasi masalah mental atau kejiwaan seseorang.

Jadi apa psikiater itu? Psikiater merupakan profesi dokter yang sudah selesai menjalani pendidikan spesialis di bidang psikiatri, dengan gelar yang didapat adalah spesialis kesehatan jiwa (SpKJ). Tugas psikiater adalah mendiagnosis dan merawat pasien dalam gangguan jiwa serta mencegah gangguan mental terjadi.

Baca juga: Mengenal Dokter Mata Ahli Rekonstruksi, Bisa Mengatasi Apa Saja?

Lalu apa bedanya dengan psikolog? Sebenarnya simpel, psikiater adalah dokter spesialis, sedangkan psikolog bukan dokter. Psikolog sebelumnya merupakan lulusan dari jurusan Psikologi. Namun keduanya sama-sama mendalami bidang kejiwaan, bedanya terletak pada batas penanganannya.

Psikolog cenderung mengatasi masalah-masalah ringan yang terjadi sehari-hari. Sedangkan psikiater menangani gangguan kejiwaan yang sudah parah bahkan memerlukan obat-obatan dan penanganan khusus.

Berikut penyakit-penyakit mental yang bisa ditangani oleh psikiater:

  • Gangguan kecemasan.
  • Fobia.
  • Gangguan obsesif kompulsif (OCD).
  • Gangguan stress pasca-trauma (PTSD).
  • Gangguan kepribadian.
  • Skizofrenia dan paranoia.
  • Depresi dan gangguan bipolar.
  • Demensia dan penyakit Alzheimer.
  • Gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia.
  • Gangguan tidur, seperti insomnia.
  • Kecanduan, seperti penyalahgunaan narkoba atau alkohol.

Psikiater juga sering berperan memberi dukungan untuk orang-orang yang mengidap penyakit serius atau kronis. Karena seringkali penyakit yang serius bisa berdampak pada mental pengidapnya yang membuat kondisi penyakitnya semakin parah, contohnya kanker, HIV/AIDS, gangguan pada otak dan penyakit kronis lainnya.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Seorang Psikiater

Seorang psikiater merupakan lulusan pendidikan spesialis kedokteran jiwa (Sp-1). Namun seorang psikiater juga bisa berfokus pada bidang yang lebih spesifik dari ilmu psikiatri, yakni dengan mengambil pendidikan subspesialis (Sp-2), seperti bidang-bidang berikut:

  • Psikiatri adiksi (menangani masalah kecanduan).
  • Psikiatri forensik (menangani masalah kesehatan mental yang dibutuhkan dalam proses hukum)
  • Psikiatri anak dan remaja.
  • Psikiatri psikosomatis (menangani rasa nyeri yang menjadi efek samping kondisi psikis dan emosional).
  • Psikiatri geriatri (menangani masalah kejiwaan pada lansia).

Psikiater diharuskan untuk memiliki beberapa kemampuan berikut untuk menghadapi pasiennya:

  • Penalaran Deduktif, merupakan kemampuan untuk menyimpulkan hal benar dan salah, supaya nantinya bisa menghasilkan jawaban yang masuk akal.
  • Penalaran Induktif, kemampuan menggabungkan potongan-potongan informasi untuk bisa diambil kesimpulan umum dan bisa menemukan hubungan dari beberapa kejadian yang dianggap tidak ada hubungannya.
  • Pemahaman Lisan, kemampuan mendengarkan dan memahami informasi dan ide yang disampaikan melalui kata dan kalimat lisan.
  • Ekspresi Lisan, kemampuan mengkomunikasikan informasi dan ide ketika berbicara, sehingga orang lain dapat memahami apa yang disampaikan.
  • Sensitivitas Masalah, kemampuan memberitahu ketika terdapat sesuatu yang salah atau mungkin salah dan memberikan penyelesaian masalah.

Berbagai Metode Terapi yang Dapat Dilakukan Psikiater

Seringkali untuk bisa menetapkan diagnosis yang tepat, psikiater butuh melakukan beberapa tahapan seperti wawancara atau pemeriksaan kejiwaan pasien. Pasien akan menjalani tes psikologi serta pemeriksaan penunjang seperti tes urine, tes darah, electroencephalogram (EEG), MRI, CT scan, dan lainnya.

Nantinya psikiater berwenang untuk melakukan beberapa terapi untuk pasiennya, seperti:

1.    Pemberian Obat-obatan

Sama seperti sakit fisik, sakit mental juga terkadang butuh konsumsi obat seperti:

  • Obat antipsikotik untuk gangguan halusinasi.
  • Obat sedatif dan ansiolitik untuk insomnia dan gangguan cemas.
  • Antidepresan untuk menangani gejala depresi, obsessive compulsive disorder (OCD), gangguan cemas, dan gangguan makan.
  • Obat penstabil suasana hati untuk gangguan bipolar.
  • Stimulan untuk mengatasi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

2.    Psikoterapi dan Konseling

Psikiater juga akan melakukan psikoterapi dan konseling untuk membantu mengontrol atau mengatasi gejala gangguan mental yang mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Beberapa jenis psikoterapi yang dilakukan antara lain:

  • Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy/CBT).
  • Terapi interpersonal.
  • Terapi psikoanalitik dan psikodinamik.
  • Terapi keluarga.
  • Psikoterapi suportif.

3.    Hipnoterapi

Hipnoterapi juga bisa dilakukan untuk menangani masalah mental pasien dengan memasuki alam bawah sadar untuk mengatasi trauma yang mempengaruhi pola pikir atau perilaku buruk pasien. Terapi ini bisa juga mengatasi gangguan cemas, fobia, bahkan meredakan nyeri fisik akibat gangguan psikosomatis.

4.    Terapi Stimulasi Saraf Otak

Terapi ini dilakukan menggunakan arus listrik (electroconvulsive therapy atau ECT) dan gelombang magnetik untuk merangsang saraf-saraf di dalam otak. Ini akan dilakukan ketika metode terapi lain tidak berhasil mengendalikan atau menangani gangguan jiwa yang dialami oleh pasien.

Bagaimana Cara Menjadi Psikiater?

Setelah tau dan paham gambaran profesi psikiater, kamu pasti penasaran bagaimana carnaya menjadi seorang psikiater. Berikut tahapan-tahapannya:

1.    Menyelesaikan Studi jurusan S1 Kedokteran

Langkah pertama adalah menjalani studi S1 kedokteran umum yang ditempuh dalam waktu 4 tahun untuk mengetahui ilmu-ilmu kesehatan secara keseluruhan.

2.    Mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD)

Kalau kamu sudah lulus pendidikan preklinik dan klinik, kamu bisa mengikuti UKMPPD yang merupakan ujian dari negara bagi calon dokter Indonesia untuk mendapatkan gelar dokternya. Kamu bisa mencoba ujian ini 4 kali dalam setahun, yang bisa kamu coba sampai lolos nantinya.

Setelah itu akan mendapat Surat Tanda Lulus (STL) dari panitia nasional. Dengan STL tersebut, calon dokter sudah bisa melakukan sumpah dokter dan wisuda.

3.    Menjalankan Program Magang

Selanjutnya, kamu wajib menjalankan magang untuk menerapkan kemampuan kamu secara langsung supaya bisa lebih mahir dalam menangani pasien.

4.    Melanjutkan Studi Bidang Spesialis 

Setelah itu, kamu bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis dengan bidang keilmuan psikiatri. Pendidikan ini akan dilakukan kurang lebih 4 tahun. Nantinya kamu akan mendapat gelar Sp.KJ atau Spesialis Kedokteran Jiwa. Setelah itu kamu baru bisa dinyatakan menjadi Psikiater.

Demikianlah informasi seputar psikiater dan cara menjadi psikiater. Jadi sudah tau kan perbedaan dari psikiater dan psikolog. Bagaimana, tertarik untuk mendalami profesi ini?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter mata ahli rekonstruksi

Mengenal Dokter Mata Ahli Rekonstruksi, Bisa Mengatasi Apa Saja?

Dokter Mata Ahli Rekonstruksi – Dokter mata ahli rekonstruksi merupakan dokter spesialis yang memiliki keahlian dalam menangani kelainan atau gangguan pada struktur dan fungsi mata dan sekitarnya. Contohnya di area kelopak mata, tulang mata, rongga mata, saluran air mata, bagian tengah wajah sampai dengan dahi.

Profesi ini merupakan profesi dokter subspesialis, yang artinya untuk jadi dokter spesialis ini kamu harus menempuh pendidikan dokter umum sampai dengan pendidikan dokter spesialis. Setelah itu, kamu bisa melanjutkan pendidikan subspesialis di bidang bedah rekonstruksi mata.

Kondisi Mata Bisa yang Ditangani Dokter Mata Ahli Rekonstruksi

Berikut beberapa kondisi yang bisa ditangani oleh seorang dokter mata ahli rekonstruksi, antara lain:

1.    Masalah pada Saluran Air Mata

Masalah paling umum yang banyak dialami pasien adalah penyumbatan salur air mata. Letak penyumbatannya bisa terjadi di hidung, kelopak mata dan juga di tepi kelopak mata. Biasanya pasien lebih banyak bayi atau anak-anak, namun tidak jarang juga orang dewasa yang mengalaminya.

Baca juga: Kenalan dengan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi

Biasanya gejalanya timbul benjolan di saluran air mata yang membuat mata berair dan tidak nyaman. Penyebabnya sendiri bisa karena infeksi.

2.    Gangguan pada Mata

Gangguan-gangguan pada mata yang bisa ditangani oleh dokter mata ahli rekonstruksi, antara lain:

  • Cedera pada mata atau  terjadi luka, misalnya karena patah tulang di sekitar rongga mata dan luka tusuk pada mata
  • Kanker mata
  • Kelainan bentuk mata, misalnya mata yang terlalu masuk ke rongga mata (enophthalamos) dan juga keluhan mata menonjol (exophthalmos)

3.    Gangguan pada Kelopak Mata dan Wajah

Gangguan yang terjadi di kelopak mata dan area wajah juga bisa ditangani oleh  dokter mata ahli rekonstruksi, seperti:

  • Ptosis, yakni kelopak mata yang turun dan susah diangkat
  • Dermatochalasis atau kelebihan kulit di kelopak mata
  • Ektropion, yaitu kelopak mata terlipat ke arah luar
  • Entropion, yakni luka pada bola mata yang terjadi karena kelopak mata terlipat ke dalam bola mata
  • Blefaropasme
  • Kejang hemifasial (HFS), kedutan pada salah satu sisi wajah
  • Sindrom Meige, gangguan langka ditandai dengan kontraksi otot pada rahang, lidah, dan mata

4.    Trichiasis

Trichiasis adalah keadaan di mana bulu mata tumbuh secara tidak normal atau mengarah ke arah yang salah. Hal ini dapat mengakibatkan iritasi pada mata yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kornea dan bahkan kebutaan. Gejala umum yang mungkin muncul termasuk mata merah dan nyeri, mata berair, sensitivitas terhadap cahaya, dan gangguan penglihatan.

5.    Endoftalmitis

Endoftalmitis merujuk pada situasi di mana terjadi peradangan pada bola mata dan jaringan sekitarnya karena infeksi yang parah. Infeksi ini dapat timbul akibat trauma pada mata, seperti tusukan atau kemasukan benda asing, serta penyebaran kuman atau jamur dari bagian tubuh lain. Kondisi ini menjadi kondisi darurat yang harus segera ditangani oleh dokter.

Tindakan yang Dilakukan oleh Dokter Mata Ahli Rekonstruksi

Doktes mata ahli rekonstruksi akan melakukan tindakan berupa konsultasi, mendiagnosis penyakit, dan menentukan penanganan kepada pasien tersebut yang memiliki gangguan pada matanya. Beberapa keluhan bisa sembuh dengan mengonsumsi obat-obatan, beberapa yang lainnya akan memerlukan tindakan medis seperti operasi. Lalu tindakan operasi apa yang bisa dilakukan dokter ini?

1.      Blefaroplasti

Blefaroplasi merupakan operasi yang ditujukan untuk memperbaiki kelopak mata yang rata-rata dilakukan sebagai penunjang penampilan. Caranya adalah dengan menghilangkan atau dengan memperbaiki posisi kulit serta jaringan lemak yang ada di kelopak mata. Beberapa keluhan seperti ektropion dan entropion juga bisa diatasi dengan tindakan ini.

2.      Operasi Pengencangan Alis

Untuk pasien-pasien yang memiliki keluhan area dahi yang kendur, alis turun ataupun menghilangkan keriput juga bisa mendatangi dokter mata ahli rekonstruksi untuk melakukan operasi pengencangan.

3.      Operasi perbaikan ptosis

Ptosis merupakan kelainan saraf atau otot mata yang berfungsi membuka dan menutup kelopak mata. Untuk mengatasinya, dokter akan melakukan tindakan operasi yang bisa memperbaiki saraf mata tersebut atau juga mengencangkan otot mata.

4.      Dacriocystorhinostomy (DCR)

Nah tindakan ini adalah bertujuan untuk memperbaiki saluran air mata yang tersumbat seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Saluran air mata yang tersumbat membuat area mata pasien bengkak dan seringkali berair. Nantinya dokter akan membuat sayatan di sisi hidung untuk mengatasi masalah tersebut.

5.      Operasi Pengangkatan Mata

Dalam beberapa kasus, pasien mengalami kerusakan parah pada bola mata yang bisa disebabkan karena beberapa hal. Contohnya karena kanker mata atau tumor, bisa juga karena infeksi berat dan cedera pada mata.

Tindakan operasi yang bisa dilakukan ada 2 teknik, pertama dengan pengangkatan area kornea dan bagian dalam bola mata (bagian putih dipertahankan). Dan kedua adalah pengangkatan keseluruhannya. Nantinya dokter akan melakukan pemasangan bola mata pengganti untuk memperbaiki penampilan pasien, namun tidak berfungsi sebagai ‘mata’ yang sesungguhnya.

Demikianlah pembahasan seputar dokter mata ahli rekonstruksi. Dokter subspesialis ini akan sangat membantu pasien-pasien yang membutuhkan, baik karena gangguan kesehatan atau karena penunjang penampilan. Bagaimana, kamu tertarik?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter spesialis ortopedi dan traumatologi

Kenalan dengan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi – Dalam rumpun kedokteran, jenis-jenis spesialis sangat beragam karena sudah memfokuskan pada setiap jenis penyakit. Salah satunya yang akan kita bahas adalah spesialis ortopedi dan traumatologi. Mungkin masih sangat asing di telinga, namun biasanya spesialis ini juga dikenal juga dokter ahli ortopedi dan ahli tulang.

Dokter spesialis ini berfokus pada sistem muskuloskeletal yang terdiri dari otot, sendi, tulang, saraf, ligamen, dan jaringan tendon. Biasanya akan menangani kondisi yang terjadi karena olahraga maupun berbagai aktivitas fisik lain, sehingga terhindar dari risiko cacat. 
Penyakit yang Ditangani oleh Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi akan memiliki gelar Sp.OT dan berfokus pada perawatan sistem kerangka dan bagian-bagian yang saling berhubungan seperti: tulang, sendi, otot, tendon dan juga ligamen.

Saat terjadi cedera, tidak jarang akan terjadi trauma ortopedi yang bisa langsung terlihat. Contohnya seperti cedera yang membuat tulang menonjol, harus mendapatkan penanganan supaya tidak terjadi komplikasi serius bagi area itu sendiri maupun bagian lain yang berhubungan.

Baca juga: Calon Dokter Wajib Kumpul! Catat 6 Persiapan Masuk Kedokteran Ini

Beberapa kondisi yang bisa ditangani oleh spesialis ortopedi dan traumatologi, antara lain:

  • Nyeri sendi, tulang, dan otot yang tidak kunjung hilang setelah beberapa hari.
  • Pembengkakan otot, jaringan lunak, maupun sendi dengan rasa nyeri dan panas saat disentuh.
  • Cedera fisik yang bisa memicu nyeri, kesulitan bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang.
  • Nyeri lutut yang tidak juga membaik atau justru semakin memburuk.
  • Mengalami kesemutan/mati rasa di bagian tubuh tertentu setelah mengalami cedera.
  • Terjadi perubahan bentuk tulang atau sendi yang membuat tubuh susah digerakkan.
  • Infeksi tulang atau jaringan di sekitarnya
  • Kelainan sendi, seperti: robek ligamen, radang sendi, bursitis, nyeri sendi dan dislokasi sendi.
  • Tumor, infeksi, dan kanker pada jaringan lunak.

Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan

Dokter ortopedi dan traumatologi bertugas mendiagnosis untuk kondisi kesehatan seputar kelainan tulang, otot, dan jaringan tubuh sesuai tingkat keparahannya. Terutama biasanya cedera. Selain itu, dokter spesialis ini berwenang untuk melakukan pemeriksaan fisik maupun aspek lainnya yang menunjang pemeriksaan, seperti urine, darah, CT-scan, MRI, rontgen dan USG. Nah untuk tindakan-tindakan yang bisa dilakukan antara lain:

1.    Pemberian obat

Tindakan pertama yang bisa dokter berikan setelah mendiagnosa adalah memberikan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pemberian obat dilakukan untuk meringankan keluhan pasien, seperti memberikan obat anti nyeri, antibiotik, suplemen kalsium dan vitamin D untuk mempercepat proses penyembuhan.

2.    Operasi

Dokter juga bisa melakukan tindakan bedah jika dibutuhkan untuk mengatasi cedera pada jaringan ikat, sendi, atau tulang. Jenis-jenis operasi yang umum dilakukan antara lain:

  • Operasi untuk mengganti sendi yang rusak.
  • Operasi fiksasi internal untuk membetulkan jaringan tulang yang rusak dengan memasang pelat, sekrup, atau pin dari bahan logam.
  • Penggabungan atau fusi jaringan tulang, biasanya dilakukan saat menjalani bedah tulang belakang dan bagian leher.
  • Operasi bedah osteotomi untuk memperbaiki bentuk, posisi, dan kelainan tulang.
  • Bedah memperbaiki jaringan lunak, ligamen, otot, atau tendon yang mengalami kerusakan parah.
  • Operasi bedah angkat tumor pada tulang dan jaringan lunak.
  • Bedah yang berkaitan dengan rekonstruksi di arteri dan juga vena.
  • Bedah artroskopi untuk kasus kelainan sendi.

Selain itu, tindakan bedah amputasi untuk memutus bagian anggota tubuh yang mengalami kerusakan, contohnya jika bagian tulang pasien setelah cedera mengalami kerusakan parah dan tidak bisa diperbaiki dengan tindakan bedah lain.

3.    Fisioterapi

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi juga memiliki kewenangan untuk merekomendasikan pasien yang mengalami cedera untuk melakukan fisioterapi yang merupakan terapi gerak. Tujuan dari fisioterapi ini adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan kerja sendi, tulang, dan otot yang bermasalah karena cedera.

Namun fisioterapi ini bisa dilakukan setelah pasien dinyatakan sudah pulih setelah menjalani operasi. Sedangkan untuk pasien yang terpaksa harus diamputasi, dokter akan menyarankan menggunakan prostetik atau alat bantu.

Jadi demikianlah informasi seputar dokter spesialis ortopedi dan traumatologi. Sudah lebih paham kan mengenai peran dan kewenangannya. Bagaimana, tertarik?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

persiapan masuk kedokteran

Calon Dokter Wajib Kumpul! Catat 6 Persiapan Masuk Kedokteran Ini

Persiapan Masuk Kedokteran – Membayangkan menjadi dokter pasti jadi hal menyenangkan buat kamu yang bercita-cita menjadi seorang dokter. Memakai jas putih dengan stetoskop yang dikalungkan di leher, kemudian bisa merawat pasien sampai sehat, pasti sangat diidam-idamkan. Namun sebelum itu, kamu harus mulai mempersiapkan diri untuk menggapai cita-cita dengan masuk pendidikan kedokteran. Kira-kira apa saja yang perlu dipersiapkan, ya?

Persiapan Masuk Kedokteran

Calon mahasiswa kedokteran membutuhkan banyak persiapan yang matang dan harus disiapkan dari jauh-jauh hari. Berikut beberapa persiapannya:

1.    Mempelajari Bahasa Inggris

Mulai mempelajari kosa kata baru dan mulai menekuni bahasa Inggris akan sangat berguna dalam pendidikan kedokteran nanti. Pasalnya akan ada banyak hal yang menggunakan bahasa Inggris. Menjalani pendidikan kedokteran juga seringkali membutuhkan banyak sumber referensi. Bahkan banyak juga yang diwajibkan untuk menyantumkan referensi dari jurnal internasional dengan bahasa Inggris.

Baca juga: Apa Itu Otopsi dalam Kedokteran dan Bagaimana Langkah-Langkahnya?

2.    Latihan Memanajemen Waktu

Saat menjadi mahasiswa kedokteran, kamu akan sangat disibukkan dengan banyak tugas, praktek dan hafalan. Tidak jarang mahasiswa yang belajar over time karena dituntut untuk memahami dan menghafal materi. Pembelajaran materinya sangat luas dan mendalam.

Contohnya dengan menghafal organ-organ dalam tubuh, penyakit dan lainnya. Maka dari itu memiliki kemampuan manajemen waktu jadi hal wajib supaya kamu tetap bisa menjaga kesehatan dan kewarasan diri.

3.    Persiapkan Nalar dan Logika yang Kuat

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, mahasiswa kedokteran akan mempelajari banyak hal secara luas dan mendalam. Dosennya pun tentunya merupakan dokter ahli, dan kamu akan mempelajari bagian-bagian dalam tubuh. Kamu harus bisa memahami sistem terkecil sampai keseluruhannya supaya bisa menganalisa dengan baik. Karena kesalahan yang dilakukan oleh seorang dokter bisa berakibat fatal bagi kesehatan pasiennya.

4.    Nilai Rapor yang Unggul

Kalau persiapan ini seharusnya bisa kamu persiapkan sejak jauh-jauh hari. Memiliki nilai yang bagus akan menguntungkan kamu untuk bisa memasuki pendidikan kedokteran nantinya. Jadi kamu bisa mulai belajar giat, mengerjakan tugas-tugas dengan baik, dan melewati ujian dengan mendapat nilai yang bagus akan bisa menjadi bekal kamu masuk kedokteran nantinya.

Karena materi-materi dalam perkuliahan kedokteran masuk dalam pelajaran IPA, kamu juga harus memahami banyak hal sedini mungkin untuk bisa memudahkan kamu dalam menjalani perkuliahan nantinya. Contohnya di mata pelajaran biologi, ada materi saluran pernapasan, pencernaan, dan lainnya.

5.    Persiapkan Mental dan Finansial

Rata-rata mahasiswa kedokteran saat menjalani perkuliahan pasti akan mengalami stress akademik karena tugas yang menumpuk, hafalan, praktek dan banyak lagi lainnya. Maka dari itu kamu harus mulai mempersiapkan mental, dengan memulai untuk mempelajari materi-materi pengantar kedokteran supaya kamu tidak terlalu kaget nantinya.

Kemudian selain persiapan mental kamu juga harus siap secara finansial, karena rata-rata pendidikan kedokteran menerapkan biaya yang cukup mahal. Belum lagi dengan biaya praktek, ujian, uang pangkal kampus dan juga untuk sumber-sumber referensinya. Kamu juga harus tau kalau pendidikan kedokteran membutuhkan proses yang panjang, jadi kamu bisa mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari.

6.    Siapkan Diri Menghadapi Ujian Masuk

Hal terakhir yang harus kamu persiapkan adalah ujian masuk perguruan tinggi. Karena seleksinya akan sangat berat. Biasanya setiap kampus memiliki kuota peserta yang terbatas untuk jurusan kedokteran ini. Nah, hal-hal yang harus kamu persiapkan tentunya dengan belajar giat dan rajin mengerjakan contoh-contoh soal ujian masuk.

Bagaimana, sudah siap jadi calon dokter? Demikian beberapa persiapan masuk kedokteran yang wajib kamu siapkan sejak masih sekolah. Semoga informasi ini membantu!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

apa itu otopsi

Apa Itu Otopsi dalam Kedokteran dan Bagaimana Langkah-Langkahnya?

Apa itu Otopsi – Otopsi atau Autopsi merupakan salah satu tindakan medis yang pasti sudah sering didengar di kalangan orang awam sekalipun. Seringkali tindakan ini diiringi dengan peristiwa yang tidak mengenakkan, dan sering muncul di berita kriminal. Tapi sebenarnya apa sih otopsi itu? Lalu bagaimana langkah-langkah dalam melakukan otopsi ini?

Mengenal Apa Itu Otopsi

Autopsi atau yang sama dengan otopsi, merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani. Artinya adalah “lihat dengan mata sendiri”. Jadi apa yang harus dilihat dengan mata sendiri itu? Kata otopsi dalam kedokteran ini menjadi istilah yang berarti tindakan penyidikan yang akan memeriksa sebab kematian di tubuh seseorang yang sudah meninggal.

Saat melakukan proses otopsi ini, dokter forensik sebagai ahli yang akan memeriksa harus memikirkan segala kemungkinan yang bisa terjadi supaya mendapatkan hasil yang bahkan mungkin di luar nalar. Proses otopsi ini bisa sangat membantu pihak keluarga jenazah maupun aparat penegak hukum yang sedang menyelidiki kasus kejahatan.

Baca juga: Apa Itu Onkologi? Ini Definisi, Jenis-Jenis, dan Perannya

Jenis-jenis autopsi jenazah sendiri ada 3, antara lain:

  • Autopsi Klinis: untuk mendiagnosis dan menyimpulkan penyebab kematian (biasanya meninggal tanpa sebab/penyakit genetik)
  • Autopsi Anatomis: untuk keperluan pendidikan di bidang ilmu kedokteran.
  • Autopsi Forensik: karena adanya perintah dari pihak berwajib untuk kepentingan hukum, contohnya pada kasus kematian akibat tindak kriminal.

Langkah-Langkah Melakukan Otopsi

Karena otopsi ini dilakukan dengan adanya tujuan, yakni menemukan sumber/penyebab kematian, maka dokter forensik yang akan memeriksa akan melakukan banyak prosedur sampai menemukan penyebabnya. Sebab langkah-langkah otopsi cukup rumit meskipun yang akan diperiksa adalah jenazah. Berikut langkah-langkahnya:

1.    Pemeriksaan Fisik

Langkah yang paling pertama tentunya adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik yang paling luar. Pemeriksaan ini juga harus cermat, meliputi:

  • Mengukur tinggi tubuh.
  • Mencatat karakteristik mata, panjang rambut, sidik jari dan kulit.
  • Mengetahui usia dan jenis kelamin.
  • Menyelidiki bekas luka di sekitar tubuh

Proses ini tidak selalu menghasilkan akar permasalahan yang menyebabkan meninggalnya jenazah, namun bisa jadi bahan penyelidikan barangkali jenazah merupakan korban dari pelaku kejahatan yang harus ditindak hukum.

2.    Pemeriksaan Organ Dalam

Apabila pemeriksaan fisik dirasa tidak membuahkan hasil, dokter forensik akan melanjutkan ke tahap pemeriksaan organ dalam. Mereka akan melihat kondisi organ dalam di tubuh jenazah, meliputi paru-paru, jantung, ginjal, pankreas, hati, lambung, dan otak jika dirasa perlu. Dokter akan melihat apakah ada kejanggalan berupa kerusakan yang tidak wajar di organ dalam, yang menjadi penyebab kematian.

3.    Pembedahan Organ Dalam

Dalam kasus tertentu yang dinilai rumit, dokter forensik akan perlu untuk melakukan bedah organ dalam dengan tujuan untuk mengumpulkan sampel kecil jaringan organ dalam jenazah untuk diperiksa lebih lanjut menggunakan mikroskop. Metode pembedahannya akan mengharuskan untuk mengeluarkan semua organ dalam.

4.    Pengangkatan Otak

Selain organ dalam badan jenazah, pengangkatan otak juga terkadang bisa diperlukan mengingat otak juga menjadi bagian vital yang sensitif. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk melihat kondisi penyakit yang dialami jenazah. Hal ini juga bisa dilakukan dalam jenis otopsi klinis dan anatomis untuk pengetahuan kedokteran.

5.    Pengembalian Organ Tubuh

Setelah selesai melakukan pembedahan organ dalam tubuh, organ-organ akan dikembalikan lagi ke dalam tubuh jenazah dengan cara dijahit dengan posisi utuh. Namun jika organ dalam sudah dalam kondisi yang tidak layak, biasanya dokter forensik akan meminta persetujuan keluarga untuk disimpan di tempat tertentu.

6.    Menunggu Hasil Lab

Dalam tindakan otopsi yang membutuhkan penelitian lebih lanjut, nantinya akan diujikan di laboratorium dan setelah selesai hasilnya baru bisa diputuskan. Tindakan ini akan menguji sampel dari jaringan organ jenazah termasuk cairan tubuh seperti darah.

Lalu berapa lama hasil otopsi keluar? Untuk hasilnya akan keluar menyesuaikan dengan proses yang dibutuhkan. Jika otopsi tidak membutuhkan banyak tahapan, bisa langsung keluar 1-2 jam atau rata-rata dalam 24 jam. Namun tidak jarang juga yang keluar dalam seminggu bahkan berminggu-minggu karena kasus yang rumit.

7.    Proses Pemakaman

Jika semua proses sudah selesai, jenazah akan dikembalikan ke pihak keluarga untuk dilakukan prosesi pemakaman atau kremasi. Biasanya lamanya proses otopsi juga akan menyesuaikan dengan kesepakatan keluarga. Karena proses otopsi tidak akan dilakukan tanpa persetujuan dari pihak keluarga.

Jadi itu dia pembahasan mengenai apa itu otopsi dan bagaimana langkah-langkah melakukannya. Yang pasti tidak semua dokter bisa melakukan ini. Bagaimana, sudah lebih paham, kan?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

apa itu onkologi

Apa Itu Onkologi? Ini Definisi, Jenis-Jenis, dan Perannya

Apa Itu Onkologi – Kanker menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Bahkan di Indonesia ini, kanker payudara menjadi jenis kanker yang paling banyak memakan korban jiwa. Nah dalam konteks ini, Onkolog dibutuhkan. Apakah sudah mulai tergambar apa itu onkologi? Kalau belum, kamu bisa simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.

Mengenal Apa itu Onkologi

Sesuai gambaran tadi, onkologi adalah semacam ilmu kedokteran yang mempelajari proses terjadinya kanker. Sedangkan untuk Onkolog sendiri, adalah sebutan bagi dokter spesialis kanker, atau tenaga medis yang mendalami ilmu kanker. Untuk subspesialisasinya ada radiasi, ginekologi, bedah, hematologi, medis dan ada juga khusus anak.

Jadi jika kamu merasakan mengalami gejala-gejala seperti adanya benjolan, penurunan berat badan drastis di waktu yang singkat tanpa disengaja, sering mengalami mimisan, dan juga gejala lainnya, kamu bisa mencoba menemui dokter spesialis Onkologi di rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Ragam Hal Seputar Dokter Spesialis Anak yang Perlu Kamu Tahu

Jenis-jenis Subspesialisasi Onkologi

Onkologi terbagi menjadi 6 jenis subspesialisasi mulai dari radiasi, ginekologi, bedah, hematologi, medis dan juga pediatri (khusus anak). Berikut ini penjelasan singkatnya:

1.    Onkologi Radiasi

Onkolog radiasi akan berperan membantu perawatan radiasi bagi pasien kanker yang menjalani perawatan pengobatan kanker. Dokter akan menggunakan sinar-X untuk membunuh sel kanker dan mencegah kambuhnya penyakit kanker.

2.    Onkologi Ginekologi

Selanjutnya subspesialisasi ginekologi berfokus dalam kanker yang menyerang wanita, seperti kanker rahim, serviks, kanker ovarium, vagina dan vulva. Secara khususnya semua itu masuk dalam organ reproduksi wanita. Namun selain kanker, dokter spesialis ginekologi juga biasa menangani penyakit endometriosis dan tumor fibroid.

3.    Onkologi Bedah

Ketika dokter menyatakan bahwa untuk pengobatannya memerlukan pembedahan, maka spesialis bedah diperlukan untuk menanganinya. Dokter akan melakukan tindakan operasi untuk pengangkatan tumor atau kanker di dalam tubuh pasiennya. Biasanya untuk tindakan awal, dokter melakukan biopsi dengan mengambik sebagian kecil jaringannya untuk diperiksa secara lebih lanjut.

4.    Onkologi Hematologi

Subspesialis ini khusus mengobati pasien dengan penyakit kanker darah. Jadi dokter hematologi sudah terlatih dalam melakukan penanganan dalam sistem darah, sistem limfatik, sumsum tulang dan juga kanker. Sakit kanker yang biasa ditangani adalah leukimia dan limfoma, serta kelainan darah seperti anemia sel sabit, gangguan pembekuan darah seperti hemofilia, von Willebrand dan Thalasemia.

5.    Onkologi Medis

Onkologi medis mengkhususkan diri dalam pengobatan kanker dengan metode kemoterapi, terapi biologi, terapi hormonal, dan perawatan lainnya. Spesialis ini membantu pasien kanker untuk mendapatkan perawatan pengobatan sekaligus mengelola efek samping dari pengobatan itu dan tentunya akan melakukan pemantauan kesehatan kesehatan.

6.    Onkologi Pediatrik

Terakhir ada spesialisasi pediatrik yang merupakan spesialis kanker untuk usia anak-anak sampai dengan usia 18 tahun. Dengan spesialisasi ini, tidak jarang juga dokter yang mengkhususkan diri lagi pada jenis kanker tertentu. Dokter juga memiliki peran penting untuk memberikan edukasi terhadap keluarga dari anak-anaknya yang sedang menjalani perawatan kanker.

Tindakan Medis yang Dilakukan Spesialis Onkologi

Dalam masalah penyakit kanker, setiap dokter akan memberikan tindakan pengobatan untuk para pasiennya. Pilihan pengobatannya sendiri masing-masing, tergantung dari tingkat stadium dan resiko komplikasi setiap pasien. Jadi sebelum itu dokter akan memerlukan pemeriksaan dan observasi.

Beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan oleh onkolog untuk menangani pasien kanker antara lain:

  • Diagnosa kanker: melakukanpengujian pertumbuhan atau benjolan yang tidak biasa dengan pemeriksaan fisik, tes darah, tes urine, tes pencitraan (CT Scan, MRI, PET Scan), sampai dengan biopsi.
  • Terapi radiasi untuk memperlambat pertumbuhan tumor tanpa menyebabkan kerusakan pada jaringan yang sehat.
  • Pembedahan untuk mengangkat tumor 
  • Terapi untuk membatasi penyebaran tumor ke area lain di tubuh pasien
  • Transplantasi sumsum tulang
  • Perawatan kemoterapi untuk menghancurkan sel kanker
  • Upaya pencegahan diri dengan membantu pasien pengontrolan rutin atau vaksinasi dan tes lainnya.
  • Perawatan pasca kanker untuk menghindarkan kanker muncul kembali pada pasien pasca kanker 

Kondisi Medis yang Ditangani Onkologis

Spesialis onkologi memiliki banyak spesialisasi jenis kanker. Mengingat sekarang sudah banyak sekali jenis kanker yang menyerang manusia. Nah beberapa kondisi penyakit kanker yang bisa ditangani dokter onkologi antara lain:

  • Kanker tulang
  • Kanker darah
  • Kanker otak
  • Kanker payudara
  • Kanker serviks
  • Kanker kepala dan leher
  • Kanker hati
  • Kanker paru-paru
  • Kanker prostat
  • Kanker kulit
  • Kanker testis

Jadi sudah cukup jelas bukan mengenai pembahasan apa itu onkologi? Kesimpulannya onkologi adalah ilmu kedokteran yang khusus menangani masalah kanker di tubuh manusia. Apakah kamu berminat untuk mendalaminya?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.