Arsip Kategori: Kedokteran

bedah toraks kardiovaskular

Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular, Biasa Menangani Penyakit Apa?

Bedah Toraks Kardiovaskular – Dalam dunia kedokteran, spesialis bedah terbagi lagi menjadi banyak subspesialis. Salah satunya adalah subspesialis bedah toraks, kardiak dan vaskular. Terdengar masih asing, namun dokter bedah ini sering melakukan tindakan-tindakan operasi penting yang terbilang darurat untuk menyelamatkan nyawa pasiennya. Yuk kenali lebih dalam seputar dokter bedah ini!

Mengenal Dokter Bedah Toraks Kardiovaskular

Dokter bedah toraks dan kardiovaskular merupakan dokter subspesialis yang menangani penyakit di organ dalam rongga dada, terutama jantung dan paru-paru. Dokter ini juga memiliki keahlian dalam mendiagnosis, memberi obat, sampai dengan melakukan penanganan dengan cara operasi.

Pendidikan subspesialis ini bisa ditempuh kurang lebih dalam 10 semester atau jangka waktu 5 tahun sampai akhirnya bisa mendapatkan gelar (Sp.BTKV).

Penyakit yang Bisa Ditangani Dokter Bedah Toraks dan Kardiovaskular

Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular dilatih untuk bisa menangani berbagai kondisi berikut:

  • Gangguan pada jantung, seperti penyakit katup jantung, gagal jantung, penyakit jantung, tamponade jantung, dan kardiomiopati
  • Serangan jantung yang butuh tindakan operasi jantung
  • Penyakit jantung bawaan
  • Aritmia atau gangguan pada irama jantung
  • Syok kardiogenik yang disebabkan oleh komplikasi jantung koroner
  • Aneurisma Aorta yang disebabkan melemahnya otot-otot pada dinding aorta
  • Kanker di area dada, seperti kanker paru-paru atau juga esofagus.
  • Pneumothoraks akibat penumpukan udara yang mengakibatkan paru-paru kempis
  • Emfisema berat yang merupakan kerusakan pada alveolus
  • Hernia hiatus yang merupakan kondisi perut mendorong otot diafragma
  • Gangguan menelan seperti akalasia.

Baca juga: Sering Disamakan dengan Ahli Gizi, Ini Peran Penting Dokter Spesialis Gizi

Dalam proses mendiagnosis pasien, dokter bedah toraks dan kardiovaskular akan butuh melakukan serangkaian pemeriksaan seperti mulai dari riwayat penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, pemeriksaan fisik pasien sampai dengan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes darah dan urine
  • Foto Rontgen dada, CT scan, MRI, dan angiografi
  • EKG (elektrokardiogram)
  • Ekokardiografi
  • USG Doppler
  • Biopsi jantung

Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan

Seorang dokter subspesialis bedah pasti akan sering melakukan tindakan pembedahan. Nah untuk subspesialis bedah toraks dan kardiovaskular ini akan biasa melakukan berbagai macam prosedur, seperti:

1.    Angioplasti

Prosedur ini merupakan prosedur darurat yang sangat penting guna mengatasi penyumbatan pada pembuluh darah di arteri jantung pasien akibat penumpukan plak. Tindakan ini akan diawali dengan membuat sayatan di arteri utama yakni di selangkangan atau pergelangan tangan, kemudian dokter akan memasukkan kateter atau pipa khusus dengan ujung balon dan diarahkan ke jantung di mana penyumbatan ditemukan.

Setelah itu, balon dipompa dan dikempeskan beberapa kali untuk mendorong plak yang menumpuk ke arah dinding arteri. Beberapa kasus angioplasti juga disertai dengan pemasangan ring jantung atau stent yang gunanya membantu menjaga arteri tetap terbuka.

2.    Operasi Bypass koroner

Bypass koroner disebut juga CABG (Coronary Artery Bypass Graft) yang merupakan tindakan untuk membuat jalur baru guna melancarkan aliran darah yang disebabkan karena pembuluh darah arteri yang sudah rusak parah. Tindakan angioplasti bahkan tidak mampu memperbaiki kerusakan tersebut, sehingga dokter akan membuat pencangkokan vena sehat yang bisa didapatkan dari bagian tubuh lain.

3.    Kardiomioplasti

Tindakan kardiomiplasti merupakan tindakan untuk menangani masalah jantung yang melemah. Padahal jantung menjadi organ utama yang harus memompa darah setiap saat. Ketika terjadi kerusakan atau jaringan otot melemah, maka pasien membutuhkan penguatan untuk memacu kembali jantung supaya bisa memompa darah dengan normal.

Kardiomioplasti ini adalah tindakan pembungkusan dengan otot-otot yang berasal dari perut atau punggung untuk menguatkan otot-otot yang sudah lemah di jantung.

4.    Transplantasi

Transplantasi juga menjadi tindakan yang sering dilakukan oleh dokter bedah ini. Translplantasi sendiri adalah prosedur penting ketika organ vital seperti jantung dan paru-paru telah mengalami kegagalan. Untuk organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru biasanya akan diperoleh dari orang-orang yang sudah meninggal dan organnya cocok dengan pasien.

5.    Operasi Invasif Minimal

Tindakan lainnya adalah operasi invasif minimal yang hanya akan dilakukan penyayatan kecil dalam tindakan operasi. Prosedur ini juga ada yang dibantu robot seperti sistem Da Vinci.

Demikianlah informasi seputar dokter subspesialis bedah toraks kardiovaskular. Untuk bisa menjadi dokter ini butuh waktu pendidikan yang cukup lama namun pasti akan sebanding dengan prospek kerja dan penghasilannya. Bagaimana, tertarik?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter spesialis gizi

Sering Disamakan dengan Ahli Gizi, Ini Peran Penting Dokter Spesialis Gizi

Dokter Spesialis Gizi – Dokter spesialis gizi merupakan dokter dengan gelar SpGK yang didapatkan dari pendidikan magister di bidang spesialis ilmu gizi klinik. Dokter ini akan menangani pasien dengan kondisi medis yang berkaitan dengan gizi, karena keterampilan utamanya adalah tentang asupan makanan dan korelasinya dengan penyakit-penyakit tertentu.

Sering dikira sama dengan ahli gizi dan ahli diet, dokter gizi berperan lebih karena tidak hanya memberikan konseling seputar asupan gizi dan pola makan. Dokter gizi bisa memberikan penanganan berupa terapi gizi yang menyesuaikan dengan kondisi pasien, riwayat, serta masalah gizi yang mungkin akan dimbul akibat suatu penyakit. Dokter spesialis ini juga akan memiliki wewenang untuk memberikan resep obat-obatan maupun suplemen.

Peran Dokter Spesialis Gizi

Tentunya peran dokter spesialis ini dalam menangani pasien memiliki banyak rincian yang tidak bisa diremehkan. Perannya juga sangat penting akan perkembangan kondisi kesehatan pasien. Lebih jelasnya, peranannya antara lain:

  • Melakukan pemeriksaan fisik dan wawancara medis seputar riwayat penyakit pasien
  • Mengedukasi pasien dan masyarakat umum seputar gizi dan kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit
  • Memantau status gizi, metabolisme dan saluran pencernaan pasien
  • Memenuhi kebutuhan gizi dan cairan pada pasien
  • Memberikan terapi nutrisi dan meresepkan pola makan tertentu, seperti jumlah kalori, protein, karbohidrat dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh pasien
  • Menentukan metode pemberian nutrisi pada pasien, baik oral (melalui mulut) maupun makanan yang dikonsumsi seperti biasa, memberikan makanan melalui selang lambung atau pipa nasogastrik, atau juga melalui infus
  • Menentukan penilaian status gizi dan kesehatan pasien secara keseluruhan setelah perawatan gizi

Baca juga: Mengenal Tugas dan Peran Dokter Hewan, Bisa Kerja Dimana Saja?

Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Ahli Gizi

Dokter gizi memiliki kewenangan memberikan penanganan nutrisi dalam berbagai masalah kesehatan, seperti

1.    Masalah Status Gizi

Banyak sekali masalah kesehatan yang disebabkan karena gangguan gizi, yang mulai menyerang bayi, anak-anak, remaja, wanita hamil dan menyusui, sampai dengan lansia. Beberapa masalah gizi yang banyak menyerang antara lain seperti obesitas, stunting, marasmus, kwashiorkor, anemia, skorbut dan yang lainnya.

2.    Gangguan Fungsi Organ dan Metabolisme

Peran lainnya adalah mempersiapkan nutrisi bagi pasien yang mengalami gangguan saluran cerna, gangguan fungsi hati dan pankreas, dan juga gangguan metabolisme dan kelenjar endoktrin, contohnya pada penyakit diabetes. Masalah paru dan pernapasan, penyakit saraf, gangguan ginjal dan saluran kemih, serta masalah jantung dan pembuluh darah.

3.    Penyakit Terkait Sistem Imun dan Penyakit Ganas

Masalah sistem imun dan penyakit ganas juga bisa membutuhkan peran dokter gizi, contohnya kasus alergi makanan, nutrisi pasien HIV/AIDS, serta juga pada penderita penyakit kanker. Pemberian nutrisi ini akan dilakukan secara intensif kepada pasien-pasien tadi mengingat penyakitnya adalah penyakit ganas yang butuh penanganan khusus.

4.    Perawatan Gizi pada Kasus Luka Berat

Peran dokter gizi juga sangat dibutuhkan dalam menangani kebutuhan nutrisi pada pasien yang mengalami luka berat, contohnya luka tusuk, luka bakar las, atau juga pasien yang mengalami cedera yang membutuhkan tindakan operasi.

5.    Perbaikan Gizi pada Gangguan Makan

Anoreksia nervosa dan bulimia nervosa adalah contoh gangguan makan yang memerlukan penanganan khusus, karena penderita masalah tersebut lama kelamaan akan mengalami malnutrisi dan dehidrasi berat yang tentunya berbahaya bagi kesehatan. Gangguan ini membutuhkan peran dan bantuan dokter gizi serta psikiater.

Nah, peran dokter spesialis gizi memang sangat penting untuk menangani masalah-masalah serius yang dialami oleh para pasien. Jadi bagaimana, berminat untuk melanjutkan sampai jadi spesialis gizi?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

peran dokter hewan

Mengenal Tugas dan Peran Dokter Hewan, Bisa Kerja Dimana Saja?

Peran Dokter Hewan – Dokter hewan menjadi dokter yang bertugas khusus dalam menangani masalah/penyakit pada berbagai jenis hewan. Di sisi lain, dokter hewan juga harus memberikan edukasi kepada para pemilik hewan, tentang bagaimana cara mencegah dan penanganan daruratnya.

Jadi meskipun secara penanganan dokter hewan akan berbeda dengan dokter pada umumnya, namun dokter hewan harus tetap memiliki keterampilan untuk menyakinkan orang lain. Di samping itu, peran dokter hewan juga masih banyak sekali. Buat kamu yang sedang menargetkan ingin jadi dokter hewan, yuk simak selengkapnya!

Mengenal Dokter Hewan

Medik veteriner adalah sebutan lain dari dokter hewan, yang memiliki tugas pencegahan, pemeriksaan, pengobatan dan melakukan perawatan pada hewan yang terjangkit penyakit. Dokter hewan juga bisa melakukan tindakan operasi jika ada hewan yang mengalami masalah serius seperti patah tulang atau luka serius lainnya.

Hewan peliharaan, hewan ternak, hewan di kebun binatang sampai dengan satwa liar bisa ditangani oleh dokter hewan. Contoh jenis hewan yang ditangani untuk hewan besar mulai dari sapi, kuda, kerbau, babi, kambing. Untuk hewan-hewan kecil ada anjing dan kucing. Lalu untuk unggas ada ayam, itik, bebek, angsa, puyuh.

Hewan eksotik mulai dari ular, kura-kura, iguana, hamster. Ada juga satwa liar seperti reptil dan primata, satwa harapan seperti rusa dan kelinci. Satwa yang hidup dalam perairan ada ikan, dan juga hewan-hewan pengerat (redentia).

Dokter akan mendukung dan mengoptimalkan kemampuan tubuh hewan agar bisa menyembuhkan diri sendiri. Jadi ketika dokter melakukan pemeriksaan dari gejala yang dialami hewan tersebut, nantinya akan dikendalikan permasalahannya dengan memberikan obat.

Baca juga: Dokter Spesialis Pulmonologi Menangani Penyakit Apa Saja?

Contohnya ketika seekor anjing mengalami infeksi bakteri, maka medik veteriner akan memberikan antibiotik untuk melawan infeksinya. Fungsi antibiotik sendiri adalah sebagai penghambat pertumbuhan bakteri, sehingga sistem kekebalan tubuh anjing itu bisa melawan infeksi dengan lebih optimal.

Peran Dokter Hewan

Sama seperti penyakit pada manusia, penyakit pada hewan juga sangat beragam, dan bahkan banyak yang bisa menular ke manusia (zoonotik). Contohnya seperti rabies, antraks, flu burung, dan juga leptospirosis. Dokter hewan juga memegang peran penting dalam proses pengembangbiakan hewan. Berikut peran lengkapnya:

  • Ikut serta dalam mengembangkan teknologi di bidang kesehatan
  • Menjadi aktivis dalam menangani kasus mengenai satwa liar dan satwa yang dilindungi
  • Mendiagnosis secara klinis, patologis, laboratorium mikrobiologi, laboratorium imunologi, laboratorium parasitologi, dan lainnya.
  • Melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem pada hewan pangan.
  • Melakukan pemeriksaan kehamilan hewan, penanganan kebidanan, dan penanganan gangguan reproduksi pada hewan.
  • Mengukur dan melakukan pengawasan kesejahteraan hewan.
  • Melindungi kehidupan dan kesehatan hewan dan risiko yang ditimbulkan.
  • Melindungi kesehatan manusia dari risiko yang ditimbulkan oleh bahan tambahan, kontaminan, racun atau organisme penyebab penyakit dalam.
  • Mendiagnosis penyakit dan memberikan pengobatan pada hewan.
  • Menangani penyakit menular (zoonotik) dan non-zoonotik dengan melakukan terapi, eradikasi, dan tindakan lainnya.
  • Melakukan pencegahan agar hewan tidak terinfeksi penyakit.
  • Mencegah penularan penyakit zoonosis
  • Menjamin kualitas ternak
  • Menjamin mutu dan kualitas makanan yang berasal dari hewan yang akan dikonsumsi masyarakat
  • Menjaga nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik pada hewan.

Prospek Kerja Dokter Hewan

Untuk menjadi dokter hewan, kamu harus mengikuti program pendidikan S1 selama kurang lebih 4 tahun atau 8 semester. Pastinya orientasi kamu adalah untuk bisa menjadi dokter hewan yang bisa menangani berbagai penyakit pada hewan. Lalu di mana saja prospek kerjanya?

Sebagai dokter hewan, ada beberapa pilihan tempat yang bisa kamu pilih, seperti:

  • Laboratorium
  • Rumah sakit dan klinik hewan
  • Kebun binatang
  • Universitas

Dokter hewan juga memungkinkan untuk menjadi pegawai negeri yang berdinas di pusat karantina, pusat pemeriksaan sanitasi daging hewan, dan juga pusat kesehatan hewan. Prospek lainnya, dokter hewan juga bisa membuka praktik mandiri dengan membuka klinik kesehatan hewan.

Demikian peran dokter hewan beserta prospek kerjanya yang ternyata cukup luas. Jadi bagaimana, berminat melanjutkan di jurusan kedokteran hewan nantinya?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter spesialis Pulmonologi

Dokter Spesialis Pulmonologi Menangani Penyakit Apa Saja?

Dokter Spesialis Pulmonologi – Dokter Pulmonologi adalah dokter spesialis yang menangani sistem pernapasan pada pasien yang mengalami gangguan, seperti organ paru-paru atau juga organ lain yang masih berkaitan. Biasanya pasien yang ditangani dokter Pulmonologi ini merupakan rujukan dari dokter umum, setelah gejalanya tidak kunjung membaik setelah diobati oleh dokter umum.

Jadi dokter Pulmonologi ini juga biasa disebut sebagai dokter paru, dan sebelumnya menjalani pendidikan spesialis selama 8 semester. Simak penjelasan lebih lengkapnya sampai habis!

Penyakit yang Ditangani oleh Dokter Spesialis Pulmonologi

Dokter spesialis penyakit dalam ini bisa mengobati berbagai jenis penyakit pada paru-paru dan organ pernapasan lain, di antaranya:

  • Asma, yakni penyakit yang mempersempit saluran udara yang masuk ke dalam tubuh akibat peradangan, dan membuat tubuh sulit bernapas.
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), beberapa penyakit paru-paru yang mencakup emfisema dan bronkitis kronis.
  • Fibrosis kistik, kondisi menumpuknya lendir lengket di paru-paru akibat perubahan gen.
  • Emfisema, yang merusak kantung udara di paru-paru.
  • Penyakit paru-paru interstisial, kondisi-kondisi yang melukai dan membuat paru-paru jadi keras.
  • Kanker paru-paru, sejenis kanker yang menyebar dan berkembang di paru-paru.
  • Sleep apnea obstructive, kondisi yang menyebabkan jeda berulang pada pernapasan saat tidur.
  • Hipertensi pulmonal, tekanan darah tinggi yang terjadi di arteri paru-paru.
  • Tuberkulosis, penyakit akibat adanya infeksi bakteri pada paru-paru.
  • Bronkiektasis, penyakit yang merusak saluran udara sehingga melebar dan menjadi lembek dan meninggalkan bekas luka.
  • Bronkitis, kondisi dimana saluran udara meradang, disertai batuk dan lendir berlebih yang bisa menyebabkan infeksi
  • Pneumonia, infeksi yang membuat kantung udara di paru-paru meradang dan berisi nanah.
  • Pneumonia COVID-19, penyakit yang dapat menyebabkan masalah pernapasan parah dan gagal napas.

Baca juga: Apa Itu Visum Dokter? Ini Pengertian dan Prosedur Pemeriksaannya

Tindakan Medis yang Bisa Dilakukan oleh Dokter Spesialis Pulmonologi

Seorang pulmonologi atau dokter paru dapat melakukan tindakan medis khusus seperti:

  • Pulmonary hygiene, prosedur membersihkan cairan dan lendir di dalam paru-paru.
  • Airway ablation, melancarkan saluran udara yang tersumbat. 
  • Biopsi, mengambil sampel jaringan pada organ untuk mendiagnosis penyakit.
  • Bronkoskopi, cara untuk melihat paru-paru dan saluran udara dalam tubuh untuk mendiagnosis penyakit.

Kondisi yang Harus Mengunjungi Dokter Pulmonologi

Ada beberapa kondisi yang mengharuskan pasien untuk memeriksakan diri langsung ke dokter Pulmonologi, contohnya ketika batuk dan flu yang berjalan lebih dari 3 minggu atau bahkan kondisinya semakin parah. Beberapa kondisi yang menandakan kamu harus segera ke dokter Pulmonologi antara lain:

  • Nyeri dada atau sesak.
  • Pusing, sakit kepala ringan, atau bahkan pingsan.
  • Sulit bernapas, terutama saat beraktivitas olahraga.
  • Kelelahan.
  • Mengi atau keluarnya suara siulan saat bernapas
  • Bronkitis atau pilek yang berulang atau kronis, dan mempengaruhi sistem pernapasan.
  • Asma yang tidak terkontrol dengan baik, dengan pemicu yang tidak diketahui.

Divisi-Divisi dalam Pulmonologi

Bidang pulmonologi terbagi menjadi beberapa divisi, yaitu:

1.    Divisi Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas

Divisi ini akan mendiagnosis dan memberikan tindakan medis yang tidak memerlukan tindakan pembedahan untuk menangani masalah pada saluran pernapasan yang bersifat darurat. Kondisi-kondisinya antara lain: efusi pleura, batuk berdarah, henti napas, sumbatan di saluran napas bawah karena benda asing, tumor, dan pneumothorax.

2.    Divisi Asma dan PPOK

Divisi ini, dokter paru akan berfokus pada pasien yang mengalami penyempitan saluran. Penyakit yang menyebabkan penyempitan saluran biasanya seperti asma, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

3.    Divisi Paru dan Lingkungan

Selanjutnya ada divisi yang secara khusus menangani penyakit paru yang diakibatkan oleh paparan senyawa kimia atau partikel berbahaya lain, seperti di lingkungan rumah maupun di lingkungan kerja. Contohnya dari serat asbes dan debu silika yang bisa menyebabkan penyakit asbestosis dan silikosis.

4.    Divisi Imunologi dan Penyakit Interstitial

Divisi pulmonologi ini akan berfokus menangani penyakit paru interstisial dan juga masalah saluran pernapasan bagian bawah, termasuk paru-paru, dan bisa disebabkan oleh penyakit autoimun seperti rheumatoid artritis.

5.    Divisi Infeksi Paru

Lalu untuk divisi ini akan berfokus pada penanganan gangguan saluran pernapasan bagian bawah yang diakibatkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit dan jamur. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi dalam paru-paru antara lain: Tuberculosis Paru, Bronkitis, Pneumonia dan Covid-19.

6.    Divisi Onkologi Toraks

Divisi onkologi toraks berfokus menangani masalah temor dan kanker di saluran pernapasan bawah. Untuk penanganannya, pasien akan diberikan pengobatan menggunakan metode bedah dan kemoterapi. Tentunya divisi ini akan selalu berada di bagian tim dokter di rumah sakit.

Demikian informasi mengenai dokter spesialis pulmonologi beserta dengan kondisi dan tidakan apa saja yang bisa ditangani oleh dokternya. Bagaimana, tertarik untuk menggeluti spesialis ini?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

apa itu visum dokter

Apa Itu Visum Dokter? Ini Pengertian dan Prosedur Pemeriksaannya

Apa Itu Visum Dokter – Upaya penegakan keadilan saat terjadinya tindak kekerasan biasanya akan melalui proses visum. Tapi sebenarnya apa itu visum? Yang pasti, pihak penegak hukum akan membutuhkan bantuan tenaga medis yakni dokter untuk pemeriksaan. Pemeriksaan ini tentunya bisa menjadi bukti yang bisa digunakan dalam proses pengadilan. Jadi sebenarnya apa visum itu? Bagaimana prosesnya?

Mengenal Apa Itu Visum Dokter

Visum merupakan proses pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter terkait dengan kasus kekerasan fisik, mental maupun skesual yang dialami seseorang. Tujuan dilakukannya visum ini adalah sebagai penilaian kebutuhan perawatan korban, baik fisik maupun mentalnya.

Pemeriksaan ini juga menjadi salah satu langkah kepolisian untuk menegakkan hukum, yakni dengan mengumpulkan bukti-bukti yang bisa digunakan untuk menempuh jalur hukum. Jadi hasilnya bisa dijadikan bukti yang sah selama proses penyelidikan dan penuntutan. Namun proses visum ini sebelumnya hanya bisa dilakukan berdasarkan adanya permintaan resmi dari penyidik atau pihak kepolisian dan bahkan hakim.

Baca juga: Selain Kedokteran, Ini 5 Jurusan Bidang Kesehatan yang Banyak Dibutuhkan

Prosedur Pemeriksaan Visum

Pemeriksaan visum umumnya dilakukan di rumah sakit atau di klinik kesehatan yang sudah ditunjuk oleh pihak berwenang atau kepolisian. Nah untuk lamanya waktu pemeriksaan akan berbeda-beda pada setiap korban tergantung pada tingkat keparahan kasus, dan rata-rata akan berlangsung selama 1,5 jam sampai dengan 4 jam.

Karena visum ini adalah pemeriksaan tubuh, maka tubuh menjadi salah satu bukti penting yang sangat perlu dijaga supaya hasil pemeriksaannya sesuai. Pemeriksaan juga harus dilakukan segera dengan waktu maksimal 72 jam setelah tindakan kekerasan dialami. Sebaiknya pasien yang akan divisum tidak melakukan beberapa hal ini yang berpotensi merusak barang bukti, seperti:

  • Mandi.
  • Berendam.
  • Mengganti pakaian.
  • Menyisir rambut.
  • Membersihkan area yang mengalami kekerasan.

Visum bukanlah tindakan yang bisa dilakukan sembarangan, begitu juga dengan langkah-langkah pemeriksaannya yang juga memiliki prosedur tertentu, seperti:

1.    Pemeriksaan Kondisi Kesehatan Korban Secara Umum

Saat pertama kali datang ke lokasi pelayanan kesehatan, dokter akan melakukan pemeriksaan secara keseluruhan, termasuk juga pada kondisi mental korban, contohnya ketika korban datang dalam keadaan sadar namun takut dan gelisah.

Jika korban mengalami kondisi yang terluka parah serta kondisi psikisnya tidak terkendali, maka petugas medis akan memberikan penanganan terlebih dahulu supaya visum bisa berjalan lancar sampai akhir.

2.    Pemeriksaan Kondisi Fisik Korban

Selanjutnya, dokter akan memeriksa tubuh korban dengan mengecek beberapa hal berikut:

  • Tekanan darah.
  • Denyut nadi.
  • Laju pernapasan.
  • Bekas tindak kekerasan.
  • Tanda-tanda dari infeksi atau penyakit menular seksual.
  • Luka yang tampak pada bagian tubuh manapun (contohnya di mulut, payudara, paha, perineum, selaput dara, vulva, vagina, atau anus).
  • Benda asing pada tubuh, seperti noda, rambut, kotoran, cairan, dan lain-lain.

Korban juga akan diminta untuk menceritakan kronologi kejadian, supaya bisa membantu dokter dalam pemeriksaan dan membuat laporan akan kesaksian korban. Laporan visum akan mencakup ukuran, sifat dan derajat keparahan luka pada tubuh korban. Pastinya setiap luka akan ada keterangan mengenai analisisnya.

3.    Pemeriksaan Internal

Setelah pemeriksaan fisik, dokter juga akan mengecek bagian dalam tubuh untuk mengecek apakah ada luka dalam. Dengan begini, dokter bisa memastikan apakah korban mengalami cedera internal atau tidak, contohnya patah tulang atau kehamilan dengan melakukan pemeriksaan USG atau rontgen.

4.    Analisis Forensik

Prosedur selanjutnya, dokter akan melakukan analisis forensik untuk mengidentifikasi pelaku tindak kekerasan. Dokter akan melakukan prosedur ini jika masih ada jejak DNA pelaku di tubuh korban, contohnya darah, helai rambut bahkan cairan ejakulasi.

Untuk pemeriksaan DNA akan dilakukan di laboratorium untuk mengidentifikasi identitas pelaku tindak kekerasan. Dengan begitu hasil pemeriksaannya bisa dijadikan bahan bukti di pengadilan.

5.    Pemeriksaan Psikiatri

Terakhir, dokter spesialis kejiwaan akan mengambil peran untuk memeriksa kondisi psikis korban. Hal ini ditujukan untuk mengidentifikasi gejala gangguan kesehatan mental akibat kejadian yang sudah dialami. Biasanya banyak korban yang mengalami depresi, trauma atau juga PTSD.

Setelah semua prosedur sudah lengkap, hasil visum akan disimpulkan dan diserahkan pada penyidik atau juga pihak berwenang untuk dijadikan bukti sah di pengadilan.

Demikianlah pembahasan mengenai apa itu visum dokter, beserta prosedur melakukan visum. Bagaimana, sudah bisa dipahami? Semoga informasinya bermanfaat!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

jurusan biidang kesehatan yang banyak dibutuhkan

Selain Kedokteran, Ini 5 Jurusan Bidang Kesehatan yang Banyak Dibutuhkan

Jurusan Bidang Kesehatan yang Banyak Dibutuhkan – Saat memasuki puskesmas, rumah sakit ataupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, biasanya orang-orang akan cenderung memperhatikan dokternya saja. Padahal dalam bidang kesehatan ada banyak posisi yang juga penting, bahkan saling berkaitan. Nah, untuk kamu yang ingin melanjutkan kuliah di bidang kesehatan tapi tidak ingin jadi dokter, ini jurusan yang kami rekomendasikan!

Jurusan Bidang Kesehatan yang Banyak Dibutuhkan

Bidang kesehatan memiliki banyak sekali cabang ilmu yang berguna untuk setiap aspek dalam kesehatan. Jadi tidak hanya jurusan kedokteran saja yang banyak dibutuhkan. coba simak 5 jurusan yang kami rekomendasikan berikut:

1.    Keperawatan

Di urutan pertama ada jurusan Keperawatan, yang perannya hampir setara dengan dokter. Selama pendidikannya, mahasiswa keperawatan akan diajarkan keterampilan klinis sampai dengan menerapkan kode etika untuk menghadapi pasien. Mereka akan diharuskan menghafal serta memahami dengan praktik secara langsung, contohnya dalam merawat luka ataupun menyuntik pasien.

Baca juga: 5 Profesi Dokter Spesialis yang Banyak Diminati, Bonus Gajinya Fantastis!

Untuk menjadi seorang perawat, calon perawat diharuskan memiliki empati yang tinggi, serta harus bisa memiliki kesabaran, ketelatenan serta kepedulian yang tinggi. Jurusan keperawatan juga akan mempelajari banyak sub topik, mulai dari Keperawatan Jiwa, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas (Melahirkan), Keperawatan Medikal Bedah, sampai dengan Keperawatan Masyarakat.

2.    Radiologi

Untuk jurusan radiologi ini, tergolong banyak ditakuti dan sedikit peminatnya. Namun untuk perannya sangat dibutuhkan. Jurusan radiologi ini akan mempelajari tentang proses diagnosis gelombang elektromagnetik di dalam tubuh manusia, seperti sinar-X, CT scan, MRI, dan lain sebagainya yang sangat membantu di bidang kesehatan.

Jadi untuk berkuliah di jurusan radiologi nanti, mahasiswanya akan mempelajari tentang cara-cara mengoperasikan alat-alat pencitraan medis, termasuk dalam memahami gambaran radiologi. Profesi yang dibutuhkan biasanya adalah untuk posisi radiografer, ahli terapis radiologi, teknisi radiologi medis, akademisi, ahli teknologi pengobatan nuklir, sampai dengan menjadi seorang peneliti.

3.    Farmasi

Pasti kamu sudah tidak asing mendengar jurusan ini. Beberapa sekolah menengah kejuruan juga sudah ada yang mengajarkan aspek farmasi ini. Farmasi sendiri merupakan jurusan yang akan berfokus pada obat dan juga pengobatan. Hal-hal yang akan dipelajari adalah mengenai macam senyawa obat, cara kerja obat, efek samping obat serta manajemen apotek.

Namun selain di bidang obat-obatan, ahli farmasi juga bisa meneliti makanan dan juga kosmetik. Ahli farmasi juga tidak bisa sembarang asal meracik obat, karena semuanya akan diawasi oleh lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

4.    Teknik Biomedik

Jurusan Teknik Biomedik merupakan perpaduan antara ilmu teknik dan ilmu medis. Mahasiswa Teknik biomedik ini akan belajar membuat alat kesehatan yang akan sangat berguna karena bisa mempermudah proses diagnosis, rehabilitasi, pengobatan dan juga penyembuhan pasien. Peran teknik biomedik nantinya diharuskan untuk bisa memasang, menggunakan, merawat dan juga memperbaiki alat-alat medis seperti mesin MRI, CT-Scan dan lainnya.

5.    Fisioterapi

Selanjutnya jurusan fisioterapi juga lulusannya banyak dibutuhkan dalam membantu pasien yang mengalami penyakit tertentu yang membuat gerak tubuh terbatas, dan berlaku juga untuk pasien yang mengalami cedera akibat kecelakaan.

Terapi yang diberikan bisa membantu pasien meringankan rasa sakit dan kekakuan gerak, mempercepat pemulihan, dan meningkatkan kualitas hidup. Untuk kebutuhan fisioterapis biasanya lebih banyak di rumah sakit, serta banyak juga yang membuka pelayanan secara mandiri.

Demikian jurusan bidang kesehatan yang banyak dibutuhkan selain kedokteran. Kira-kira yang paling menarik minat kamu jurusan yang mana?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter spesialis yang banyak diminati

5 Profesi Dokter Spesialis yang Banyak Diminati, Bonus Gajinya Fantastis!

Dokter Spesialis yang Banyak Diminati – Dokter spesialis merupakan tingkat lanjutan yang lebih spesifik dari dokter umum. Hal ini didasari pada perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin mengetahui secara rinci setiap gejala penyakit. Maka dari itu dokter spesialis muncul dengan fokus yang lebih spesifik, yang menangani masalah penyakit dalam, kulit, gigi, tulang, dan masih banyak lagi lainnya.

Nah dari banyaknya spesialisasi dokter, kira-kira profesi dokter spesialis apa saja yang paling banyak diminati sekaligus memiliki prospek kerja yang paling menjanjikan? Yuk kita bahas!

Dokter Spesialis yang Banyak Diminati

Dalam pendidikannya, dokter spesialis tentu membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan untuk menjadi dokter umum. Namun tahapan untuk menjadi dokter spesialis memang diharuskan memiliki pemahaman menyeluruh seputar kesehatan. Baru setelah itu bisa mengambil fokus yang lebih serius akan satu aspek.

1.    Dokter Ortopedi

Profesi Dokter spesialis ortopedi menjadi spesialisasi pertama yang memiliki banyak peminat. Dokter ini merupakan spesialisasi yang berfokus pada masalah tulang, sendi, ligamen dan juga otot. Untuk kondisi yang biasa ditangani dokter ini rata-rata karena kecelakaan dalam berkendara, aktivitas fisik seperti olahraga yang bisa menyebabkan risiko cacat.

Baca juga: Dokter Spesialis Bedah Digestif: Pengertian dan Kondisi Medis yang Bisa Ditangani

Permintaan terhadap dokter ortopedi ini rata-rata tidak menurun jauh dari tahun ke tahun, karena perannya sangat dibutuhkan terutama di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

2.    Dokter Bedah Saraf

Neurosurgeon adalah sebutan lain dari dokter spesialis bedah saraf ini, yang biasa menangani perawatan sistem saraf, termasuk otak, sumsum tulang belakang, dan seluruh saraf yang memanjang dari sumsum tulang belakang.

Spesialis ini tidak kalah populer karena sampai saat ini banyak sekali peminatnya. Meskipun pembelajarannya cukup sulit dan harus paham secara mendetail, namun tentu usaha tidak akan menghianati hasil. Karena gaji yang ditawarkan juga sangat fantastis, pasiennya juga lebih sedikit sehingga waktu bekerjanya lebih santai.

3.    Dokter Bedah Plastik

Obsesi para wanita yang biasanya mendominasi sekaligus perkembangan zaman yang semakin maju, membuat para wanita ingin selalu tampil cantik dan menarik. Di sinilah peran dokter bedah plastik sangat dibutuhkan dan menjadi peluang karir yang sangat menjanjikan. Waktu praktik dokter spesialis bedah plastik ini juga cenderung fleksibel, lho. Gaji yang ditawarkan juga besar pastinya, apalagi jika hasilnya memuaskan.

4.    Dokter THT

Dokter THT atau telinga, hidung dan tenggorokan juga menjadi salah satu profesi dokter spesialis yang menjanjikan. Banyak yang tertarik untuk mengambil spesialis ini karena cukup banyak kondisi kesehatan yang berdampak pada kesehatan bagian telinga, hidung dan juga tenggorokan. Waktu kerja dokter THT juga bahkan cenderung stabil dibanding dokter lainnya, jadi sangat banyak yang minat dengan spesialis ini.

5.    Dermatologi

Dermatologi atau dikenal juga sebagai dokter kulit, akan bertugas untuk menangani masalah kulit dan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan kulit. Kebutuhan akan dokter kulit ini juga cukup besar, karena masalah kulit cenderung dialami oleh banyak orang.

Spesialisasi ini menawarkan waktu kerja yang tetap sehingga dokter tidak perlu bekerja dalam waktu yang panjang. Selain work-life balance yang baik, dokter kulit juga memiliki gaji yang substansial atau bisa dikatakan memiliki pendapatan maksimum sehingga menarik minat banyak orang.

Demikianlah 5 profesi dokter spesialis yang banyak diminati. Untuk kamu yang sedang mencari referensi atau menentukan tujuan spesialis kedokteran, mungkin 5 spesialis tadi bisa kamu pikirkan baik-baik. Semoga informasinya bermanfaat!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter spesialis bedah digestif

Dokter Spesialis Bedah Digestif: Pengertian dan Kondisi Medis yang Bisa Ditangani

Dokter Spesialis Bedah Digestif – Sebagian orang pasti sudah banyak yang tau mengenai dokter bedah yang ada di rumah sakit. Tapi sudahkah kamu tau bahwa ada spesialis bedah yang bernama bedah digestif? Dari namanya saja sudah terdengar asing, kira-kira apa bedanya dengan dokter bedah biasanya? Yuk kita bahas!

Apa Itu Dokter Spesialis Bedah Digestif?

Dokter bedah digestif merupakan spesialis yang mendiagnosis dan menangani masalah pada sistem pencernaan, baik dengan memperbaiki ataupun menghilangkan gangguan tersebut. Salah satu prosedur penanganannya adalah dengan metode laparoskopi, yang mana dokter akan membuat lubang sebesar lubang kunci dan menggunakna alat khusus tanpa membuka lapiran atau dinding perut.

Metode ini menjadi alternatif karena proses penyembuhannya terbilang lebih cepat dibandingkan dengan melakukan operasi terbuka yang dilakukan pada umumnya. Gangguan yang biasa ditangani oleh dokter bedah ini antara lain adalah kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hati, rektum, kantung empedu sampai dengan pankreas.

Baca juga: Apa Itu Spesialis Andrologi? Ini Peran dan Penyakit yang Diatasinya

Perbedaannya dengan dokter umum, dokter bedah digestif ini merupakan spesialisasi dari dokter bedah umum yang memiliki kapasitas untuk memberikan penanganan operasi pada saluran cerna dan organ pada sistem pencernaan. Dokter spesialis ini akan memiliki gelar Sp.B-KBD.

Kondisi Medis yang Ditangani oleh Dokter Bedah Digestif

Dokter bedah digestif terbiasa menangani penyakit-penyakit tertentu, yang sedari masa pendidikannya sudah berfokus pada bagian dalam yakni organ pencernaan manusia. Nah kira-kira penyakit apa saja yang bisa ditangani dokter bedah digestif? Berikut rinciannya:

  • Radang usus buntu. 
  • Kanker usus besar dan kanker pencernaan lainnya.
  • Penyakit divertikular.
  • Penyakit kantong empedu.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD).
  • Hernia hiatus.
  • Hernia.
  • Radang usus (penyakit crohn dan kolitis ulserativa).
  • Prolaps rektum.
  • Penurunan berat badan.
  • Batuk kronis.
  • Pankreatitis.  
  • Gangguan pada organ hati.

Tindakan Medis yang Dilakukan Dokter Bedah Digestif

Dokter spesialis ini bisa melakukan beberapa tindakan pembedahan mulai dari mendiagnosa, merawat sampai dengan pembedahan itu sendiri. Beberapa tindakan yang biasa dilakukan antara lain:

1.    Kolonoskopi dan Sigmoidoskopi

Kolonoskopi adalah prosedur untuk mendeteksi kanker pada usus besar. Dokter akan memasukkan kamera CCD atau kamera serat optik melalui anus, yang dipasang pada tabung fleksibel untuk melihat bagian usus besar secara keseluruhan. Sementara sigmoidoskopi hanya memungkinkan untuk memeriksa rektum dan usus besar bagian bawah saja. 

Selama prosedur ini, dokter akan menyelidiki beberapa hal berikut:

  • Tanda-tanda awal kanker usus besar atau rektum.
  • Penyebab perubahan kebiasaan buang air besar.
  • Penyebab gejala tertentu, seperti: sakit perut, pendarahan di anus, atau penurunan berat badan tanpa alasan.

2.    Polipektomi

Polipektomi merupakan prosedur pengangkatan jaringan non-kanker bernama polip yang bisa berkembang di usus besar. Polip bisa tumbuh semakin besar dan berkembang menjadi kanker jika tidak ditangani dengan benar. Dalam penanganannya, dokter akan mengangkat polip dengan menggunakan penjepit kawat atau menggunakan alat dengan arus listrik untuk membakarnya selama kolonoskopi.

3.    Prosedur Laparoskopi

Tindakan yang sudah kita bicarakan sebelumnya merupakan tindakan laparoskopi, yang mana dokter bedah ini akan membuat sayatan kecil sebesar lubang kunci untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul.

Berikut beberapa jenis prosedur yang menggunakan teknik laparoskopi oleh dokter bedah digestif:

  • Kolesistektomi: bertujuan mengangkat kantung empedu yang menyebabkan batu empedu.
  • Adrenalektomi: berguna untuk menghilangkan pertumbuhan abnormal di kelenjar adrenal.
  • Operasi bariatrik: operasi ini merupakan operasi pemotongan lambung dengan tujuan mengecilkan ukuran lambung.
  • Nefrektomi: menjadi prosedur yang ditujukan untuk mengangkat ginjal bagi para pengidap gagal ginjal atau kanker ginjal.
  • Operasi retroperitoneum: merupakan prosedur operasi untuk mengatasi masalah di area belakang perut.
  • Operasi foregut: Operasi ini biasa digunakan untuk mengobati masalah pada kerongkongan, lambung, atau usus kecil bagian atas.
  • Perbaikan hernia hiatal: ditujukan untuk mengobati hernia hiatus dan hernia paraesofagus.

4.    Pelebaran Esofagus

Esofagus merupakan kerongkongan, yang berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Untuk tindakan pelebaran esofagus ini terjadi karena area esofagus menyempit dan membuat pasien tidak bisa menelan makanan.

Jadi dokter akan melakukan pelebaran dengan menggunakan dilator plastik atau dengan menggembungkan balon. Beberapa masalah yang bisa menyebabkan penyempian esofagus antara lain: lapisan jaringan berlebih, kanker kerongkongan, dan jaringan parut akibat pengobatan radiasi. 

5.    Prosedur Operasi Terbuka (laparotomi)

Memiliki nama yang mirip dengan laparoskopi (sayatan lubang kunci), laparotomi ini merupakan operasi terbuka untuk melihat dan merasakan organ dalam dalam membuat diagnosa. Beberapa masalah yang membutuhkan tindakan ini, antara lain:

  • Operasi lambung. 
  • Adrenalektomi: pembedahan untuk mengangkat satu atau kedua kelenjar adrenal.
  • Apendektomi: prosedur pengangkatan usus buntu.
  • Nissen fundoplikasi: memperkuat otot antara lambung dan saluran kerongkongan bagi pengidap GERD.
  • Roux-en-Y: pemotongan atau menghubungkan usus untuk menangani obesitas atau GERD parah.
  • Prosedur Whipple (pancreaticoduodenectomy): prosedur pembedahan untuk menangani kanker atau tumor pankreas. 

Demikianlah informasi seputar dokter spesialis bedah digestif. Jadi dokter ini merupakan spesialis bedah yang berfokus pada masalah organ pencernaan. Bagaimana, berminat untuk menjadi dokter spesialis ini?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

apa itu spesialis andrologi

Apa Itu Spesialis Andrologi? Ini Peran dan Penyakit yang Diatasinya

Apa Itu Spesialis Andrologi – Sudah pernahkah kamu mendengar istilah dokter andrologi? Banyak sekali orang yang belum mengenal peran dokter andrologi ini. Padahal perannya sangat penting, terutama untuk para pria. Dokter andrologi sendiri merupakan spesialisasi yang berarti bukan merupakan dokter umum, melainkan ada pendidikan khusus tersendiri. Daripada lama-lama dalam kebingungan, yuk simak penjelasan mengenai dokter spesialis Andrologi ini!

Mengenal Apa Itu Spesialis Andrologi

Berdasarkan asal katanya, Andros dari bahasa Yunani berarti laki-laki. Dokter andrologi sendiri berarti adalah dokter spesialis yang akan menangani masalah sistem reproduksi pada pria, terutama dalam gangguan kesuburan atau juga gangguan fungsi seksual. Dalam pendidikannya, spesialis andrologi akan mendapatkan gelar Sp.And.

Nah karena ini merupakan spesialisasi yang berfokus pada satu masalah gangguan, proses pendidikannya pun lebih lama dibandingkan dokter umum. Nantinya dokter umum yang sudah menyelesaikan pendidikan S1 harus melanjutkan pendidikan lagi selama kurang lebih 6 semester di bidang andrologi.

Baca juga: Masih Bingung Sama Koas Kedokteran? Ini Tugas Koas di Rumah Sakit

Masalah Sistem Reproduksi Pria yang Bisa Ditangani Dokter Andrologi

Ilmu andrologi modern mengaplikasikan kemajuan dalam bidang kedokteran dan disiplin ilmu lainnya seperti biologi molekuler, mikroskopis, dan genetika. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu hidup dan mengatasi masalah yang timbul dalam sistem reproduksi pria.

Beberapa kondisi pada organ reproduksi pria yang dapat ditangani oleh dokter andrologi meliputi:

1.    Infertilitas Pria

Dalam kasus kesuburan sepasang suami istri, faktor ketidaksuburan pria memiliki prosentase 50%. Meski begitu masih banyak yang hanya berfokus pada sang istri dalam hal ini. Maka dari itu penting mendapatkan edukasi masalah hal ini, dan mencari bantuan dengan datang ke dokter spesialis andrologi untuk memberikan perawatan tepat untuk masalah ketidaksuburan faktor pria.

2.    Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi, yang mengacu pada kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual, merupakan masalah yang mungkin membuat pria merasa tidak nyaman. Namun, dengan penanganan yang tepat oleh ahli andrologi, kondisi ini dapat diatasi melalui pengobatan yang sesuai.

3.    Gangguan Prostat

Gangguan prostat biasanya sering terjadi pada pria yang sudah berusia di atas 50 tahun. Prostat sendiri adalah kelenjar yang berhubungan dengan produksi sperma pada pria. Masalah-masalah umum yang berhubungan dengan kelenjar ini antara lain: Pembesaran Kelenjar Prostat, Prostatitis, dan kanker prostat.

4.    Kekurangan Hormon Pria

Ketika ada kekurangan hormon atau androgen pada pria, yang memiliki peran utama dalam memberi mereka ciri-ciri khas laki-laki, ini dapat menghasilkan berbagai masalah kesehatan tambahan. Menghubungi dokter ahli andrologi bisa menjadi langkah yang berguna untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan menemukan solusi yang efektif terhadap masalah kesehatan yang sedang dialami.

Untuk memberikan perawatan terbaik kepada pasiennya, seorang dokter spesialis andrologi memiliki keterampilan dalam melakukan berbagai prosedur medis. Di antara tindakan medis yang dapat dilakukan oleh dokter andrologi adalah:

  • Pemeriksaan sperma dan air mani
  • Kriopreservasi, yaitu teknik untuk menyimpan dan membekukan sel sperma
  • Pengobatan untuk mendukung proses pembuahan dan spermatogenesis
  • Penyediaan kontrasepsi bagi pria
  • Terapi hormon
  • Pelaksanaan prosedur bayi tabung (in vitro fertilization)

Perbedaan Andrologi dan Urologi

Walaupun keduanya terlibat dalam bidang kesehatan reproduksi, andrologi dan urologi memiliki fokus yang berbeda. Andrologi menitikberatkan pada permasalahan sistem reproduksi pria, sedangkan urologi mencakup penyakit dan gangguan pada saluran kemih serta sistem reproduksi pada pria maupun wanita.

Dokter urologi menangani berbagai kondisi kesehatan seperti gangguan prostat, penyakit ginjal (seperti batu ginjal atau gagal ginjal), masalah disfungsi ereksi, infeksi saluran kemih, inkontinensia, serta prolaps pada wanita.

Demikianlah informasi seputar apa itu spesialis andrologi pada kedokteran. Untuk menjadi dokter spesialis ini, kamu harus menempuh pendidikan spesialis lagi dengan waktu yang lebih lama. Bagaimana, tertarik?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

tugas koas di rumah sakit

Masih Bingung Sama Koas Kedokteran? Ini Tugas Koas di Rumah Sakit

Tugas Koas di Rumah Sakit – Pasti kamu sudah pernah dengar bahwa ada istilah dokter koas. Dokter koas sendiri adalah dokter yang masih harus menjalani praktik di bawah pendampingan dokter senior dan masih dalam tahap pengawasan. Koas ini akan dilaksanakan setelah lulus dari studi kedokteran. Tapi karena mereka masih dalam pengawasan, sebenarnya apa sih yang dilakukan dokter koas di rumah sakit?

Mengenal Koas atau Co-Ass

Pendidikan Formal kedokteran ada 3 macam, yakni kedokteran umum, kedokteran hewan dan juga kedokteran gigi.

1.    Kedokteran Umum

Kedokteran umum akan mendapatkan general practitioner yang akan berfokus pada kesehatan manusia. Mulai dari pencegahan, diagnosis, dan juga pengobatan umum untuk berbagai kondisi medis yang dialami pasien. Beberapa kondisi yang bisa ditangani dokter umum adalah dengan merawat pasien yang mengalami kondisi flu, pilek, infeksi dan juga masalah lain yang tidak memerlukan perawatan spesialis.

Baca juga: Tidak Cuma Merawat Pasien! Ini Jenis-Jenis Tugas Kuliah Kedokteran

2.    Kedokteran Hewan

Selanjutnya kedokteran hewan (veterinary medicine) merupakan ilmu kedokteran yang akan berkaitan dengan perawatan dan pengobatan hewan. Berbagai macam hewan bisa ditangani, mulai dari hewan peliharaan, hewan ternak sampai dengan hewan liar. Yang biasa dilakukan sendiri adalah mulai dari pemeriksaan kesehatan, pemberian vaksinasi, operasi, sampai dengan pemberian nasihat pemeliharaan kesehatan hewan bagi pemilik hewan.

3.    Kedokteran Gigi

Kedokteran gigi (dentistry) merupakan ilmu kedokteran yang akan menangani masalah kesehatan gigi, mulut dan juga rahang. Beberapa kondisi medis yang biasa ditangani antara lain mulai dari karies gigi, penyakit gusi, infeksi, sampai dengan trauma pada gigi dan rahang.

Nah ketiga macam pendidikan kedokteran tadi akan butuh melakukan koas yang merupakan bagian dari pendidikan kedokteran sebelum dilantik sebagai dokter. Seperti yang kita tau, pendidikan kedokteran membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding jurusan lainnya. Jadi bukan berarti sudah menyelesaikan pendidikan, bisa langsung dilantik menjadi dokter.

Apa Tugas Koas di Rumah Sakit?

Koas merupakan kerja praktik dokter spesialis atau program residensi yang menjadi program pelatihan lanjutan untuk dokter setelah lulus dari sekolah kedokteran dan mendapatkan gelar dokter. Program koas ini ditujukan untuk menjadi pelatihan klinis dan membentuk pengetahuan lebih mendalam di bidang spesialisasi tertentu.

Contohnya di bidang onkologi, bedah, kardiologi atau yang lainnya. Selama mengikuti program koas, calon dokter akan berada di bawah supervisi atau pengawasan dokter spesialis yang sudah berpengalaman di bidang tersebut.

Beberapa tugas yang diberikan adalah sebagai berikut:

  • Melakukan pemeriksaan fisik dan mendiagnosis penyakit pasien
  • Menyusun rencana pengobatan dan memberikan perawatan medis pada pasien
  • Ikut melakukan tindakan medis seperti operasi atau prosedur diagnostik tertentu
  • Memegang tanggung jawab atas pasien dengan kondisi medis yang kompleks dan memerlukan perawatan intensif
  • Melakukan tugas administratif seperti merekam catatan medis, membuat laporan dan termasuk juga mengkoordinasikan perawatan pasien dengan tim medis lainnya.
  • Berpartisipasi dalam penelitian medis atau proyek pengembangan klinis dalam bidang spesialisasi tertentu
  • Mempelajari serta mengikuti perkembangan terbaru di bidang spesialisasi dengan melalui pelatihan dan partisipasi dalam konferensi, seminar atau diskusi lainnya

Selain berinteraksi dengan pasien, calon dokter juga mendapat tugas berupa analisis penyakit. Setelah itu, hasilnya dipresentasikan di hadapan dokter senior. Jadi bisa dibilang koas ini adalah ujian praktik secara langsung.

Untuk secara umumnya, dokter koas akan mewawancara pasien, membaca hasil rontgen, mengikuti operasi dan juga memeriksa bangsal. Setelah selesai masa koas, mereka akan menjalani uji kompetensi.

Durasi mengikuti program koas sendiri bervariasi, tergantung pada spesialisasinya. Rata-rata durasinya antara 1,5 tahun sampai dengan 2 tahun. Nantinya setelah menyelesaikan program koas, dokter akan memperoleh sertifikasi.

Demikianlah tugas koas di rumah sakit yang harus dijalani oleh calon dokter untuk mendapatkan sertifikasi. Jadi sudah paham kan mengenai koas ini? Semoga informasinya bermanfaat!


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.