Arsip Kategori: Kedokteran

Kedokteran nuklir adalah

Kedokteran Nuklir Adalah Terobosan Penting di Dunia Medis Modern, Apa Itu?

Kedokteran Nuklir Adalah – Saat mendengar kata “nuklir”, sebagian besar orang mungkin langsung membayangkan sesuatu yang berbahaya, seperti bom atau senjata pemusnah massal. Namun, di balik reputasi mengerikannya, teknologi nuklir ternyata memiliki manfaat besar dalam dunia kedokteran. Salah satu bidang yang mengaplikasikannya adalah kedokteran nuklir, sebuah cabang radiologi modern yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit, terutama kanker.

Jadi kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan bahan radioaktif berdosis kecil untuk digunakan dalam mendiagnosis dan juga mengobati berbagai penyakit. Teknologi nuklir ini menggunakan isotop radioaktif yang nantinya akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien sehingga bisa menghasilkan gambar maupun informasi yang dibutuhkan untuk mendiagnosis seperti seputar organ atau jaringan tubuh.

Selain itu teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk mengobati kondisi penyakit tertentu seperti kanker dan hipertiroid dengan cara yang sangat spesifik dan minimal invasif. Prosedur ini menggabungkan dua bidang ilmu sekaligus: radiologi, yang memanfaatkan radiasi untuk melihat bagian dalam tubuh, dan tenaga nuklir, yang berasal dari reaksi pemecahan atom.

Bagaimana Prosedur Ini Bekerja?

kedokteran nuklir adalah

Dalam konteks pengobatan kanker, kedokteran nuklir bekerja dengan cara yang sangat terarah. Pertama-tama, pasien akan menjalani prosedur pencitraan untuk mendeteksi lokasi dan penyebaran sel kanker. Setelah itu, dokter akan menentukan jenis dan dosis radioisotop, yaitu obat yang mengandung senyawa radioaktif, yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.

Obat radioisotop ini kemudian disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Dalam hitungan menit, zat tersebut akan menuju ke sel target (misalnya, sel kanker) dan mulai bekerja menghancurkan jaringan yang rusak secara selektif tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Prosedur ini umumnya tidak menyakitkan dan hanya memerlukan waktu singkat.

Setelah terapi, pasien biasanya diisolasi di ruang khusus di rumah sakit hingga kadar radioaktivitas dalam tubuh turun ke tingkat aman. Selama masa ini, mereka mungkin perlu memakai pelindung atau masker serta dianjurkan untuk banyak minum agar zat radioaktif dapat keluar dari tubuh melalui urine, keringat, atau feses.

Baca juga: Profil Fakultas Kedokteran Gigi UI: Visi Misi, Program Studi, Mata Kuliah dan Fasilitasnya

Aplikasi Kedokteran Nuklir

Kedokteran nuklir tidak hanya terbatas pada kanker. Beberapa aplikasi medis lainnya antara lain:

  • Diagnosis penyakit jantung: Melalui MIBI scan atau PET scan untuk memeriksa aliran darah dan kerusakan otot jantung.
  • Deteksi kanker dan monitoring terapi: PET scan membantu mendeteksi kanker dan memantau efektivitas pengobatan.
  • Fungsi ginjal: Renal scan digunakan untuk menilai fungsi ginjal dan mendeteksi sumbatan saluran kemih.
  • Pemeriksaan tulang: Bone scan mendeteksi penyebaran kanker ke tulang dan infeksi tulang.
  • Evaluasi tiroid: Scan tiroid dan tes uptake iodin untuk menilai fungsi kelenjar tiroid dan mendeteksi nodul atau kanker.
  • Terapi tambahan lainnya: Seperti radioimmunoterapi untuk kanker jenis tertentu.

Meskipun melibatkan radiasi, prosedur dalam kedokteran nuklir secara umum aman. Dosis radiasi yang digunakan sangat kecil dan telah disesuaikan untuk meminimalkan risiko. Semua prosedur dilakukan oleh tenaga medis terlatih, dan protokol keamanan selalu diterapkan dengan ketat.

Baca juga: Apa Itu Ospek? Ini List Kegiatan yang Dilakukan Saat Ospek dan Manfaatnya

Jika dibandingkan dengan pengobatan kemoterapi, setiap terapi akan memiliki manfaat dan risiko masing-masing. Jadi biasanya dokter akan memberikan pilihan kepada pasien dan menjelaskan dampaknya dalam sesi konsultasi.

Jadi kedokteran nuklir adalah terobosan penting dalam dunia medis modern. Dengan kemampuan untuk mendeteksi penyakit sejak dini dan memberikan terapi yang sangat spesifik dan efektif, bidang ini menjadi harapan baru dalam pengobatan berbagai kondisi medis serius, khususnya kanker.

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

 

fakultas kedokteran gigi UI

Profil Fakultas Kedokteran Gigi UI: Visi Misi, Program Studi, Mata Kuliah dan Fasilitasnya

Fakultas Kedokteran Gigi UI – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) merupakan salah satu institusi pendidikan kedokteran gigi tertua dan terkemuka di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1960, FKG UI memulai perjalanannya dengan 71 mahasiswa angkatan pertama. Saat itu, Indonesia hanya memiliki dua institusi pendidikan dokter gigi, dan rasio antara dokter gigi dengan jumlah penduduk masih sangat rendah, yaitu 1:200.000. Keberadaan FKG UI menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas dan jumlah tenaga kesehatan gigi di tanah air.

Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Gigi UI

Fakultas Kedokteran Gigi UI

Dari segi visi dan misinya, FKG Universitas Indonesia adalah sebagai berikut:

Visi Fakultas Kedokteran Gigi:

Mewujudkan Fakultas Kedokteran Gigi yang unggul dan berdaya saing dalam bidang pendidikan dan pelayanan kedokteran gigi, berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga berkontribusi bagi pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia.

Misi Fakultas Kedokteran Gigi:

  1. Menyediakan pendidikan kedokteran gigi dan pengajaran yang berkualitas.
  2. Menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tingi yang bermutu dan relevan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut nasional serta global.
  3. Menghasilkan lulusan yang unggul, beretika dan profesional serta mampu bersaing secara global.
  4. Menciptakan iklim akademik yang mampu mewujudkan visi FKGUI
  5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas sebagai pusat rujukan.

Baca juga: Apa Itu Ospek? Ini List Kegiatan yang Dilakukan Saat Ospek dan Manfaatnya

Program Studi Fakultas Kedokteran Gigi UI

Sebagai fakultas yang berfokus di bidang kedokteran gigi, FKG ini sudah membuka berbagai program studi terutama program spesialisnya yang beragam. Berikut daftar program studinya:

  • S1 Kedokteran Gigi
  • S1 Kelas Khusus Internasional Kedokteran Gigi
  • Spesialis Ortodonti
  • Spesialis Periodonsia
  • Spesialis Prostodontik
  • Spesialis Konservasi Gigi
  • Spesialis Penyakit Mulut
  • Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial
  • Spesialis Kedokteran Gigi Anak
  • Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi
  • Spesialis Odontologi Forensik
  • Magister Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas
  • Magister Ilmu Kedokteran Gigi Dasar
  • Pendidikan Doktor Ilmu Kedokteran Gigi

Prodi Sarjana Kedokteran Gigi UI

Dalam pembelajarannya, mahasiswa program Sarjana Kedokteran Gigi UI akan menggunakan metode Student Centered Learning, dengan pembelajaran mandiri untuk mencari informasi sesuai learning issues materi dengan melalui bacaan, diskusi antar teman, dan juga narasumber.

Pembelajaran ini ditujukan agar mahasiswa bisa memahami lebih mendalam, dan juga mengingat berbagai informasi yang diperolehnya. Mahasiswa juga akan belajar dengan Problem Based Learning agar terbiasa menghadapi kasus-kasus dan lebih bisa berinisiatif.

Jenjang Sarjana Kedokteran gigi akan menjalani pendidikan dalam waktu 4 tahun atau 8 semester, dengan beban studi 145 SKS. Dan lulusannya akan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi (S.K.G).

Baca juga: 5 Keuntungan Cumlaude Saat Lulus Kuliah, Mahasiswa Wajib Tahu!

Lalu apa saja yang akan dipelajari mahasiswa Kedokteran Gigi UI? Berikut beberapa mata kuliah yang akan didapatkan:

  • Ilmu Biomedik Dasar (IBD)
  • Etika dan Hukum dalam bidang kesehatan
  • Komunikasi Kesehatan
  • Biologi Oral Dasar (BOD)
  • Praktikum BOD dan Paparan Dini
  • Praktek Klinik
  • Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (IKGD)
  • Praktikum IKGD
  • Ilmu Kedokteran Gigi Klinik (IKGK)
  • Teori dan Skill Lab IKGK
  • Psikologi Kesehatan
  • Metodologi Penelitian Kesehatan
  • Pengelolaan Bencana
  • Teknik Lab Penunjang Penelitian
  • IPTEKDOKGI Mutakhir
  • Biostatistik
  • Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat dan Pencegahan IKGMP)
  • Skills Lab IKGMP
  • Forensik Kedokteran Gigi
  • Skills Lab Praktik Klinik Komprehensif

Fasilitas Penunjang Pendidikan

Sebagai salah satu FKG tertua di Indonesia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia menghadirkan pendidikan berkualitas unggul yang didukung oleh fasilitas modern dan berstandar tinggi. Berikut beberapa sarana dan prasarananya:

  • Ruang kelas metode PBL (Problem Based Learning)
  • Ruang praktikum
  • Ruang skills lab
  • Perpustakaan
  • Laboratorium komputer
  • Laboratorium riset biologi oral dan material kedokteran gigi
  • Dental simulation / clinic
  • Klinik integrasi untuk mahasiswa program profesi dan spesialis
  • Puskesmas untuk mahasiswa program profesi bekerja di komunitas (Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat)
  • Asrama mahasiswa di Serpong
  • Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) FKG UI
  • Lapangan bulu tangkis
  • Kantin
  • Mushola
  • Student lounge atau ruang santai

Demikian informasi seputar fakultas Kedokteran Gigi UI. Untuk kamu yang berharap untuk melanjutkan di Kedokteran Gigi UI, kamu bisa mempersiapkan diri di jalur undangan, jalur UTBK atau SIMAK UI. Semoga sukses!

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

apa itu Ospek

Apa Itu Ospek? Ini List Kegiatan yang Dilakukan Saat Ospek dan Manfaatnya

Apa Itu Ospek – Setiap tahun ajaran baru di bangku perkuliahan, akan ada kegiatan pembuka yang biasa dikenal dengan ‘Ospek’. Ospek sendiri merupakan akronim dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus, dan saat ini setiap kampus rata-rata menggunakan nama yang beragam. Contohnya UGM yang menggunakan nama Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB).

4 Kegiatan yang Dilakukan Saat Ospek

apa itu Ospek

Sumber: FISIP UNAIR

Tujuan diadakannya masa orientasi atau ospek ini adalah memperkenalkan dunia kampus pada para mahasiswa baru. Akan ada beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan saat ospek di setiap kampus, yaitu:

1.    Orientasi Kehidupan Kampus

Sebagai awal pengenalan, para mahasiswa baru akan dikenalkan dengan kehidupan kampus yang akan menjadi rumah kedua. Bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat bertumbuh, berinteraksi.

Orientasi kampus ini akan mengumpulkan semua mahasiswa, dari semua jurusan dan fakultas. Panitia pelaksananya adalah dari BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa, yang akan mengenalkan hal-hal umum kampus seperti visi misi kampus sampai dengan sistem akademiknya selama 2 hari.

Di kegiatan ini biasanya juga akan membuat atraksi tulisan atau membentuk logo kampus dari kumpulan mahasiswa baru.

Baca juga: 5 Keuntungan Cumlaude Saat Lulus Kuliah, Mahasiswa Wajib Tahu!

2.    Orientasi Fakultas

Ospek Fakultas merupakan rangkaian orientasi yang dilakukan di tingkat fakultas untuk menyambut mahasiswa baru. Berbeda dengan ospek kampus yang berskala besar, kegiatan ini diikuti oleh lebih sedikit peserta karena hanya melibatkan mahasiswa dari satu fakultas. Kamu akan bertemu dan berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai jurusan yang berada di bawah naungan fakultas yang sama.

Pelaksanaan ospek ini dikoordinasi oleh BEM Fakultas, dibantu oleh panitia ospek yang telah dipersiapkan. Selama kegiatan, kamu akan dikenalkan pada berbagai hal penting seputar fakultas, seperti struktur organisasi (termasuk dekan dan stafnya), daftar jurusan, fasilitas perkuliahan seperti ruang kelas dan laboratorium, serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat fakultas.

3.    Orientasi Jurusan

Orientasi jurusan adalah kegiatan pengenalan lingkungan akademik yang lebih spesifik, karena dilakukan di tingkat program studi atau jurusan. Di sinilah kamu akan mulai lebih akrab dengan teman-teman seangkatan dari jurusan yang sama dan mengenal lebih dalam tentang dunia perkuliahan yang akan kamu jalani.

Kegiatan ini biasanya diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) atau organisasi serupa, dibantu oleh panitia dari angkatan atas. Selama orientasi jurusan, kamu akan dikenalkan pada dosen-dosen pengajar, mata kuliah inti jurusan, kurikulum, sistem perwalian, serta hal-hal teknis seperti penggunaan sistem akademik, laboratorium, dan fasilitas lainnya tergantung bidang studimu.

4.    Pameran UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa

Dalam masa ospek, mahasiswa juga akan dikenalkan dengan berbagai pilihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Intra yang ada di kampus. Setiap UKM akan memperkenalkan diri dan membuka stand untuk membagikan informasi dan juga untuk perekrutan anggota baru.

Kamu bisa mencari UKM yang sesuai dengan minat dan bakat kamu. Bergabung dengan UKM bukan hanya sekadar menyalurkan hobi, tetapi juga bisa menjadi sarana yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan soft skill, membangun relasi, dan memperluas pengalaman di luar kegiatan akademik. Melalui UKM, kamu bisa belajar bekerja dalam tim, mengelola program, bahkan memimpin sebuah organisasi, hal-hal yang akan sangat berguna untuk bekal masa depan, baik di dunia kerja maupun kehidupan sosial.

Baca juga: 6 Pilihan Jurusan di Poltekkes Jogja, Prodi Turunannya, dan Fasilitas Penunjang Pembelajarannya

Manfaat Kegiatan Ospek

Ospek memberikan banyak manfaat penting bagi mahasiswa baru yang sedang beradaptasi dengan dunia perkuliahan. Salah satu manfaat utama adalah kesempatan untuk membangun relasi dengan teman-teman baru dari berbagai latar belakang, baik di tingkat jurusan maupun kampus. Selain itu, Ospek membantu mahasiswa mengenal lingkungan kampus, memahami fasilitas yang tersedia, serta memperkenalkan sistem akademik yang sangat berbeda dari masa sekolah, termasuk istilah seperti IPK, dekan, kaprodi, hingga sistem perwalian.

Tak hanya soal pengenalan, Ospek juga menjadi ajang pengembangan diri. Mahasiswa baru dilatih untuk lebih disiplin, percaya diri, serta mampu bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif dalam kelompok. Berbagai aktivitas dan tugas selama Ospek dirancang untuk mengasah mental, meningkatkan tanggung jawab, serta membiasakan diri menghadapi tantangan baru di dunia kampus. Pengalaman ini akan menjadi bekal yang berharga untuk menjalani kehidupan perkuliahan ke depannya.

Jadi setelah paham apa itu Ospek, apakah kamu sudah siap untuk menjadi mahasiswa baru di bangku perkuliahan?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

dokter konsulen adalah

Jarang Diketahui, Dokter Konsulen Adalah? Ini Peran Pentingnya

Dokter Konsulen adalah salah satu dokter yang memegang peranan penting dalam dunia medis. Kemampuan dokter konsulen ini sudah tinggi, dan sering dibutuhkan untuk melakukan penanganan medis yang rumit. Nah bagi masyarakat awam atau pejuang jas putih, istilah dokter konsulen ini mungkin belum terlalu dimengerti. Jadi yuk kita kupas apa itu dokter konsulen!

Apa Itu Dokter Konsulen?

dokter konsulen adalah

Dalam dunia medis, terdapat istilah dan peran dokter konsulen. Tapi tentunya bagi orang awam, istilah ini jarang diketahui. Jadi, dokter konsulen adalah dokter spesialis yang sudah menempuh pendidikan sub-spesialis, dan memiliki keahlian di bidang keilmuan yang spesifik. Ditambah lagi, peran seorang dokter konsulen ini adalah membantu pendidikan dokter muda seperti para koas dan dokter residen.

Dalam perannya, dokter konsulen ini akan sering dihubungi di situasi-situasi kompleks yang membutuhkan penanganan spesialis mendalam. Tugasnya hampir sama seperti dokter spesialis, namun dokter konsulen yang sekaligus dokter sub-spesialis ini memiliki keahlian yang lebih spesifik.

Dokter sub-spesialis ini biasanya akan bertugas di fasilitas layanan kesehatan tingkat tersier, seperti rumah sakit rujukan tipe A. Rumah sakit rujukan tipe A ini biasanya ada di kota-kota besar, contohnya untuk di Jakarta adalah RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan. Di Jogja ada RSUP Dr. Sardjito, di Bandung ada RSUP dr. Hasan Sadikin.

Terkadang dokter konsulen juga bisa bertugas di layanan kesehatan sekunder, tergantung kebutuhan suatu daerah.

Baca juga: Sama-sama Ada di Rumah Sakit, Ini Perbedaan Dokter Residen dan Koas

Contoh Gelar Dokter Konsulen

Dalam dunia kedokteran, dokter spesialis adalah dokter umum yang memiliki keahlian spesifik di salah satu bidang. Contohnya spesialis anak. Sedangkan dokter sub-spesialis, akan mempelajari lebih dalam mengenai satu bidang tersebut. Contohnya spesialis anak, dengan fokus Nutrisi & metabolisme.

Contoh gelar dokter spesialis:

  • A: Spesialis Anak
  • An: Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi
  • And: Spesialis Andrologi
  • B: Spesialis Bedah
  • BA: Spesialis Bedah Anak
  • KK: Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin
  • M: Spesialis Mata
  • PD: Spesialis Penyakit Dalam
  • S: Spesialis Saraf

Untuk gelar dokter sub-spesialis/konsultan akan ditambahkan gelas (K) di akhir gelar spesialis yang berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis. Contohnya Sp.A (K): Spesialis Anak Konsultan.

Contoh gelar yang bisa ditambahkan untuk spesialis jantung dan spesialis bedah:

  • FACC: Fellow of the American College of Cardiologists
  • FACP: Fellow of the Amirican College of Physicians
  • FACS: Fellow of the Amirican College of Surgeons

Sub-spesialis Ilmu Penyakit Dalam:

  • Geriatri (Sp. PD-KGer)
  • Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)
  • Pulmonologi (Sp.PD-KP)

Sub-spesialis Ilmu Kesehatan Anak:

  • Alergi Imunologi
  • Endokrinologi
  • Kardiologi
  • Nefrologi
  • Neurologi
  • Gasthrohepatologi

Sub-spesialis THT-KL:

  • Rinologi
  • Plastik Rekonstruksi
  • Bronkoesofagologi
  • Alergi Imunologi
  • THT Komunitas

Dan banyak lagi lainnya gelar sup-spesialis di berbagai bidang lainnya.

Baca juga: Berapa Lama Kuliah Kedokteran? Ini Tahapan-Tahapan Pendidikannya yang Wajib Diketahui

Dokter sub-spesialis ini juga akan memberikan saran atau konsultasi kepada dokter lainnya dalam menangani kasus medis yang kompleks. Dokter sub-spesialis ini harus mendapat pengakuan dari kolegium atau pengampu cabang keilmuan yang berisi para guru besar, ketua program studi, dan para ahli dalam bidang pendidikan kedokteran.

Peran Penting Dokter Konsulen

Seperti yang sudah dibahas di atas, dokter konsulen ini memegang peranan penting. Berikut rinciannya:

1.    Menangani Kasus Medis yang Rumit

Tugas dokter ini jauh lebih berat dibandingkan dokter umum maupun dokter spesialis. Jika ada pasien yang memiliki kondisi kesehatan buruk dan sulit ditangani, contohnya masalah jantung yang sangat serius maka dokter konsulen akan turun tangan dan memberikan perawatan maksimal.

2.    Memberikan Panduan dan Pelatihan kepada Dokter Muda

Dokter konsulen ini bisa dibilang jadi puncak karier kedokteran, yang tentunya sudah memiliki keahlian mendalam dan banyak pengalaman praktis. Maka dari itu dokter konsulen akan membantu dokter muda agar lebih siap dan lebih maksimal dalam menangani berbagai kondisi pasien.

3.    Memberikan Pendapat Ahli

Sebagai seorang ahli, dokter konsulen akan sangat dibutuhkan untuk membantu dokter lain untuk memberikan saran, pendapat bahkan membantu memberikan diagnosis agar pasien bisa mendapatkan penanganan atau pengobatan yang tepat.

4.    Melakukan Penelitian Medis

Dokter ini juga akan berperan aktif dalam melakukan penelitian kesehatan. Mereka akan menemukan cara baru yang lebih efektif untuk menyembuhkan suatu penyakit atau membuat inovasi pengobatan.

Sudah paham kan, dokter konsulen adalah dokter sub-spesialis yang sering menangani tindakan penting dalam dunia medis. Bagaimana, tertarik untuk melanjutkan pendidikan sampai di tahap sub-spesialis?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

perbedaan dokter residen dan koas

Sama-sama Ada di Rumah Sakit, Ini Perbedaan Dokter Residen dan Koas

Perbedaan Dokter Residen dan Koas – Dalam dunia pendidikan kedokteran, banyak masyarakat yang masih belum memahami perbedaan dokter residen dan koas. Padahal, keduanya berada di tahapan yang sangat berbeda dalam proses menjadi tenaga medis profesional. Maka dari itu agar tidak salah paham lagi, yuk kita bahas lebih rinci perbedaan antara dokter koas dan dokter residen dari berbagai aspek!

Apa Itu Dokter Koas?

perbedaan dokter residen dan koas

Dokter koas, atau yang sering disebut juga dokter muda (co-assistant), adalah mahasiswa kedokteran (lulusan S1) yang tengah menempuh pendidikan klinis. Tahap ini merupakan bagian dari program kuliah profesi dokter, di mana mahasiswa mulai mempraktikkan ilmu kedokteran secara langsung di rumah sakit atau fasilitas kesehatan di bawah bimbingan dokter spesialis.

Dokter koas bertugas membantu dokter senior dalam kegiatan medis, seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pendampingan pasien, namun tidak memiliki tanggung jawab hukum secara langsung atas tindakan medis yang dilakukan. Masa koas adalah tahap akhir sebelum seseorang diangkat menjadi dokter umum setelah lulus uji kompetensi. Dokter koas juga belum mengantongi gelar dokter (dr.) meskipun sudah lulus Sarjana Kedokteran.

Siapa Itu Dokter Residen?

Berbeda dari koas, dokter residen adalah dokter yang sudah lulus program profesi dan telah mengantongi gelar “dr.” di depan namanya. Mereka juga melanjutkan pendidikan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sebagai bagian dari pelatihan pascasarjana untuk menjadi spesialis di bidang tertentu, contohnya spesialis penyakit dalam, bedah, anak, dan lain sebagainya.

Dokter residen juga sudah secara resmi menjadi dokter, yaitu dokter umum dan tentunya sudah memiliki pengalaman praktik dan memiliki tanggung jawab klinis yang lebih besar dibandingkan dokter koas. Dokter residen secara aktif terlibat dalam diagnosis, perawatan pasien, hingga tindakan medis lanjutan, meski tetap berada di bawah pengawasan dokter spesialis.

Baca juga: Berapa Lama Kuliah Kedokteran? Ini Tahapan-Tahapan Pendidikannya yang Wajib Diketahui

Perbedaan Dokter Residen dan Koas Secara Lebih Rinci

Jika kamu masih bingung, berikut perbedaan keduanya secara lebih rinci:

1.    Jenjang Pendidikan

  • Dokter Koas: Masih berstatus mahasiswa kedokteran (profesi) yang sedang menjalani tahap pendidikan klinis.
  • Dokter Residen: Sudah menyelesaikan pendidikan dokter umum (bergelar dr.) dan sedang menjalani pendidikan lanjutan untuk menjadi spesialis.

2.    Ujian yang Diikuti

  • Koas: Mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) sebanyak 4 kali setahun (Februari, Mei, Agustus, dan November). Ujian terdiri dari CBT (Computer-Based Test) dan OSCE (Objective Structured Clinical Examination).
  • Residen: Menjalani ujian kompetensi nasional yang diatur oleh kolegium masing-masing spesialisasi, yang umumnya melibatkan ujian tulis daring dan OSCE.

3.    Gelar yang Diperoleh

  • Koas: Setelah lulus, mendapatkan gelar “dr.” di depan nama. Contoh: dr. Reisa Broto Asmoro.
  • Residen: Setelah lulus pendidikan spesialis, menyandang gelar “Sp.” sesuai bidangnya. Contoh: dr. Reisa Broto Asmoro, Sp.A (dokter spesialis anak).

Baca juga: Program Pendidikan Super Lengkap! Yuk Kenalan dengan Fakultas Kedokteran UNAIR

4.    Pembimbing atau Supervisor

  • Koas: Dibimbing oleh dokter spesialis atau konsulen, sering kali dengan bantuan dari dokter residen.
  • Residen: Dibimbing langsung oleh dokter konsulen atau dokter spesialis senior sesuai bidang keilmuannya.

5.    Tanggung Jawab dan Beban Kerja

  • Koas: Bertugas menjalankan tindakan medis berdasarkan arahan dan tidak bertanggung jawab secara hukum atas tindakan medis.
  • Residen: Memiliki beban kerja lebih besar, termasuk melakukan visit pasien, pemeriksaan lanjutan, diagnosa, tindakan klinis, penyusunan case report, serta penelitian ilmiah. Mereka memiliki tanggung jawab medis lebih tinggi meskipun masih di bawah pengawasan.

Jadi perbedaan dokter residen dan koas tidak hanya terletak pada jenjang pendidikan saja. Memahami perbedaan ini sangat penting, sehingga kamu tidak salah paham dan lebih tahu alur pendidikan dokter di Indonesia.

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

berapa lama kuliah kedokteran

Berapa Lama Kuliah Kedokteran? Ini Tahapan-Tahapan Pendidikannya yang Wajib Diketahui

Berapa Lama Kuliah Kedokteran? Pertanyaan ini pasti banyak ditanyakan oleh calon-calon dokter maupun orang awam. Menjadi seorang dokter masih menjadi pilihan yang menarik, mengingat prospek kerjanya yang menjanjikan, dengan gaji yang terbilang menggiurkan, dan tentunya memiliki nama baik. Namun perjuangan untuk menjadi dokter tidak mudah, kamu harus melanjutkan pendidikan dengan jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan jurusan-jurusan lain.

Berapa Lama Kuliah Kedokteran?

berapa lama kuliah kedokteran

Ada beberapa tahapan yang harus kamu tempuh untuk sampai menjadi Dokter. Beberapa tahapan pendidikan ini menyita waktu yang cukup lama, berikut di antaranya:

1.    Kuliah Jenjang Sarjana

Sebagai tahapan pertama, sebagai calon dokter kamu harus menjalani kuliah sarjana dengan waktu kurang lebih selama 3,5 tahun. Dalam perkuliahan sarjana, kamu akan belajar interaktif, diiringi dengan praktikum, dan dengan metode pembelajaran problem-based learning.

Nah kuliah kedokteran juga sedikit berbeda dengan kuliah jurusan lainnya yang menerapkan SKS. Di jurusan kedokteran tidak ada SKS, melainkan menggunakan sistem Blok. Contohnya Blok Neurologi, Blok Kulit, Blok Pediatri, dan banyak lagi lainnya.

Nantinya di kuliah sarjana ini mahasiswa akan menghadapi ujian tulis seperti OSCE (Objective Structured Clinical Examination) dan SOCA (Student Oral Case Analysis. OSCE adalah ujian di mana mahasiswa harus menebak diagnosa penyakit yang diderita pasien simulasi. Sementara SOCA adalah uji pemahaman mahasiswa akan kasus penyakit tertentu, yang dilakukan secara lisan di harapan 2-3 orang dosen penguji.

Baca juga: Program Pendidikan Super Lengkap! Yuk Kenalan dengan Fakultas Kedokteran UNAIR

2.    Kuliah Profesi

Setelah lulus, Sarjana Kedokteran bisa melanjutkan ke jenjang Profesi yang membutuhkan waktu 2 tahun pendidikan. Dari teori yang sudah didapatkan di kuliah S1, mahasiswa bisa mulai mengimplementasikannya ke pasien di fasilitas kesehatan yang disediakan oleh kampus.

Lulusan Sarjana belum bisa langsung menjadi dokter, di jenjang profesi ini mahasiswa akan praktik langsung untuk menangani pasien namun tetap di bawah pengawasan dokter senior. Sebutannya adalah Dokter Ko-assisten (Koas).

3.    UKMPPD

Setelah selesai koas, kamu masih harus mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter yang ditujukan untuk menjamin kompetensi lulusan pendidikan dokter, memastikan mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan standar nasional, serta melindungi masyarakat dari pelayanan medis yang tidak kompeten.

UKMPPD ini dilaksanakan 4 kali dalam satu tahun, dan ujiannya terdiri dari ujian (computer based test) CBT dan OSCE. Ujian CBT akan terdiri dari 150 soal pilihan ganda dengan waktu 200 menit pengerjaan. Kamu butuh nilai minimal 66 untuk lulus CBT.

Dan untuk ujian OSCE, adalah ujian praktik yang dilakukan oleh fakultas kedokteran kampus. Ada 12 station dengan topik berbeda yang harus dilewati mahasiswanya. Dan setiap station, diberikan waktu 15 menit.

4.    Sumpah Dokter

Setelah lolos dari ujian UKMPPD, kamu akan disumpah untuk nantinya memperoleh gelar Dokter (dr) dan juga mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). Dalam sumpah dokter ini kamu akan menyatakan komitmennya untuk menjalankan tugas kedokteran dengan etika dan profesionalisme.

Baca juga: 6 Tips Menjadi Mahasiswa Produktif Selama Bulan Puasa, Anti Loyo

5.    Magang

Masih belum selesai, kamu masih harus mengikuti internship atau magang selama kurang lebih 1 tahun di rumah sakit atau di fasilitas kesehatan lainnya. Pilihan tempat faskesnya akan diberikan oleh pemerintah, nantinya kamu bisa memilih dari list yang tersedia.

Nanti kamu masih akan diawasi oleh dokter senior, namun kamu sudah bisa mendapatkan gaji. Setelah itu kamu akan mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP) yang bisa digunakan untuk membuka praktik sendiri atau bekerja di instansi kesehatan lainnya.

Setelah itu kamu akan menjadi dokter umum, jika ingin menjadi dokter spesialis kamu masih harus melanjutkan pendidikan di program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Jadi sudah ada gambaran kan berapa lama kuliah kedokteran?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

fakultas kedokteran UNRI

Kenalan dengan Fakultas Kedokteran UNRI, Apa Saja Pilihan Jurusannya?

Fakultas Kedokteran UNRI pada awalnya bernama Program Pendidikan Dokter Universitas Riau (PPD Unri), yang mulai proses pembelajaran sejak diterbitkan Surat Keputusan Izin Penyelenggaraan Program Pendidikan Dokter Unri No.3082/D/T/2001 dan diakui secara resmi sebagai sebuah institusi penyelenggara pendidikan kedokteran pada 25 September 2001.

Kemudian pada 15 Desember 2004, PPD Unri ini berubah secara resmi menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Riau dengan berdasarkan pada Surat Keputusan Rektor Universitas Riau Nomor 190/J19/AK/2004.

Perkembangannya berlanjut, pada tahun 2006, FK Unri sudah terakreditasi C oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dan terus mengadakan berbagai perbaikan mutu, sarana dan prasarana pendidikan.

Pada tahun 2011, FK Unri mengalami peningkatan nilai akreditasi dengan mendapatkan akreditasi B. Lalu Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 350/E/O/2013 tanggal 29 Agustus 2013, fakultas ini mulai menyelenggarakan dua program studi yaitu jurusan Kedokteran dan Prodi Profesi Dokter. Setelah itu di tahun 2018, jurusan Kedokteran Unri memperoleh akreditasi Unggul dari LAM-PTKes.

Visi dan Misi Fakultas Kedokteran UNRI

fakultas kedokteran Unri

Visi

Menjadi fakultas riset yang unggul bermartabat di bidang Saintek kedokteran dan kesehatan di kawasan Asia Tenggara tahun 2035

Misi

  • Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang unggul dalam bidang Saintek Kedokteran dan Kesehatan
  • Menyelenggarakan tata kelola fakultas kedokteran yang bermartabat
  • Mengembangkan potensi keunggulan mahasiswa kedokteran dan kesehatan
  • Mengembangkan pusat informasi yang andal dan menerapkan inovasi di bidang kedokteran dan kesehatan bagi kepentingan masyarakat.

Baca juga: Punya Ciri Khas Kedokteran Herbal, Yuk Kenalan dengan Fakultas Kedokteran IPB

Pilihan Program Studi FK UNRI

FK UNRI memiliki beragam program pendidikan, mulai dari jenjang Sarjana, Profesi, Magister, sampai dengan Program Spesialis. Berikut rinciannya:

1.    Sarjana Kedokteran

Sama seperti jurusan kedokteran lainnya, mahasiswa jurusan ini akan belajar ilmu kedokteran, dengan mendalami tentang diagnosis, pengobatan, dan perawatan kesehatan serta mempersiapkan mereka untuk menjadi dokter yang berkualitas dan berkompeten.

2.    Sarjana Kedokteran Hewan

Mahasiswa jurusan kedokteran hewan ini akan mendalami ilmu kedokteran yang khusus diterapkan pada hewan, dengan pengetahuan dan keterampilan untuk merawat, mendiagnosis, dan mengobati penyakit pada berbagai jenis hewan.

3.    Profesi Kedokteran

Terdapat 2 pilihan program, yaitu Profesi kedokteran dan profesi kedokteran hewan.

4.    Program Pendidikan Dokter Spesialis

  • Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi: mempelajari penyakit dan gangguan pada paru-paru serta sistem pernapasan, seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta melakukan tindakan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang sesuai.
  • Obstetri & Ginekologi: mempelajari manajemen kehamilan, persalinan, dan masalah kesehatan reproduksi wanita.
  • Anestesiologi: mempelajari manajemen nyeri, kehilangan kesadaran, dan relaksasi otot selama prosedur medis.
  • Ilmu Bedah: mengkaji teknik bedah dan manajemen pascaoperasi, mempelajari prosedur operatif untuk memperbaiki, mengganti, atau menghilangkan jaringan yang terpengaruh oleh penyakit atau cedera, dengan tujuan mengembalikan fungsi normal tubuh.

5.    Magister – Biomedis

Program Studi Magister Biomedis akan mengeksplorasi secara menyeluruh konsep dan aplikasi ilmu biomedis, memberikan pengetahuan mendalam tentang riset laboratorium, teknologi medis, dan pemahaman klinis untuk meningkatkan diagnosis dan pengobatan berbasis ilmiah.

Baca juga: 7 Program Studi Fakultas Kedokteran UNNES dan Prospek Kerja Lulusannya

Fasilitas & Prasarana

Fakultas kedokteran Universitas Riau sudah memiliki fasilitas penunjang pendidikan yang cukup lengkap, di antaranya:

  • Perpustakaan
  • Ruang Kuliah Siak
  • Auditorium
  • Laboratorium Fisiologi – Parasitologi
  • Ruang Studio
  • Laboratorium Anatomi
  • Laboratorium Biokimia
  • Mushola
  • Laboratorium Histologi
  • Ruangan CBT Center

Demikianlah informasi seputar fakultas kedokteran UNRI dengan pilihan program studinya. Jadi apakah kamu tertarik lanjut pendidikan di FK UNRI ini?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

fakultas kedokteran IPB

Punya Ciri Khas Kedokteran Herbal, Yuk Kenalan dengan Fakultas Kedokteran IPB

Fakultas Kedokteran IPB merupakan fakultas baru yang dibuka pada 2023 lalu. FK IPB hadir dengan pendekatan unik dan berbeda, dengan ciri khas “Kedokteran Herbal” dan kurikulumnya dikemas dengan konsep One Health (kesehatan Semesta).

Program studi Dokter di FK IPB adalah kedokteran agromaritim dengan pendekatan One Health. Nantinya dokter lulusannya akan memiliki kompetensi tambahan dalam memahami ketertarikan antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan, serta akan mengarah pada solusi yang lebih komprehensif dalam menjaga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan sektor agromaritim.

Visi dan Misi Fakultas Kedokteran IPB

fakultas kedokteran IPB

Visi

Menghasilkan dokter yang profesional, kompeten, beretika, serta memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan melalui proses terstandar sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat primer yang memiliki keunggulan Kedokteran Herbal.

Misi

  1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi dokter layanan primer melalui proses terstandar untuk menghasilkan lulusan dokter yang profesional, kompeten, beretika, serta memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan dengan keunggulan kedokteran herbal.
  2. Melaksanakan riset dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di bidang kedokteran dengan keunggulan kedokteran herbal.
  3. Melaksanakan pengabdian masyarakat melalui kolaborasi Academic Health System di wilayah Bogor, Cianjur dan Sukabumi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
  4. Melaksanakan kegiatan kemitraan di bidang kedokteran dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung keberhasilan Tri Dharma perguruan tinggi.

Baca juga: 7 Program Studi Fakultas Kedokteran UNNES dan Prospek Kerja Lulusannya

Pilihan Program Studi

Fakultas Kedokteran IPB memiliki 2 program studi, yaitu Sarjana dan Profesi Dokter. Kurikulumnya menggunakan kurikulum pendidikan dokter yang resilien dengan keunggulan Kedokteran Herbal. Dalam pendidikannya, Sarjana Kedokteran akan terdiri dari 154 SKS (8 semester) dan untuk pendidikan profesi dokter akan terdiri dari 56 SKS (4 semester).

Pada semester 1 dan 2, mahasiswa akan memperoleh dasar pendidikan tinggi bidang kesehatan. Kemudian di semester 3-8 mahasiswanya akan mendapatkan tahap ilmu kedokteran terintegrasi. Setelah lulus, sarjana dokter diharuskan menempuh tahapan ke-3 yaitu tahap profesi yang mana mahasiswa akan belajar kedokteran klinis.

Mata Kuliah Sarjana Kedokteran

 Semester 1
Pendidikan Pancasila
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
Agama/Kepercayaan
Bahasa Indonesia
Ekonomi
Pertanian Inovatif
Statistika dan Analisis Data
Berpikir komputasional
Matematika dan Berpikir Logis
Semester 2
Ilmu Kedokteran Dasar
Keterampilan Klinis Dasar 1
Sel dan Genetika
Sistem Hemato Onko Imunologi
Kulit dan Muskuloskeletal
Semester 3
Keterampilan Klinis Dasar 2
Prinsip Kedokteran Herbal
Sistem Kardiovaskular
Endokrin Metabolik
Sistem Respirasi
Semester 4
Keterampilan Klinis Dasar 3
Sistem Gastrointestinal
Ginjal dan Saluran Kemih
Sistem Reproduksi
Semester 5
Keterampilan Klinis Dasar 4
Siklus Kehidupan
Neuropsikiatri
Sistem Indera
Semester 6
Keterampilan Klinis Dasar 5
Infeksi Tropis
Kesehatan Masyarakat
Metodologi Penelitian Kesehatan
Biofarmaka
Gizi Medis
One Health
Semester 7
Forensik dan Medikolegal
Manajemen Bencana
Kegawatdaruratan Medik dan Traumatologi
Interprofesional Education
Project Herbal
Semester 8
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Skripsi
Seminar
Dasar praktek klinik dan keselamatan pasien

Baca juga: Apa Saja Mata Kuliah Kedokteran Gigi? Ini 5 Poin Penting yang Akan Dipelajari

Fasilitas Pendidikan

  • Ruang Kuliah Besar
  • Ruang Kuliah Kecil
  • Ruang Tutorial
  • Ruang Skill Lab
  • Ruang Rapat Besar
  • Ruang Rapat Kecil
  • Ruang Dekan
  • Ruang Wakil Desan
  • Ruang Ketua Program Studi
  • Ruang Dosen
  • Ruang Tata Usaha
  • Ruang Administrasi Kemahasiswaan
  • Ruang Tamu Dekan
  • Ruang Tunggu dan Sekretaris
  • Lobby
  • Ruang Asisten Dosen
  • Ruang Belajar Mandiri/Ruang Baca
  • Ruang Peralatan
  • Perpustakaan Pusat Universitas
  • Ruang Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan
  • Ruang Auditorium
  • Laboratorium Anatomi
  • Laboratorium Mikrobiologi
  • Laboratorium Parasitologi
  • Laboratorium Biokimia
  • Laboratorium Patologi Klinik
  • Laboratorium Fisiologi
  • Laboratorium Farmakologi
  • Laboratorium Histologi
  • Laboratorium Patologi Anatomi
  • Laboratorium Biologi
  • Laboratorium Keterampilan Klinis/Skill Lab
  • Fasilitas Teknologi Informasi (CBT)*
  • Laboratorium Kedokteran Komunitas dan Agro-Herbal

Demikianlah informasi seputar fakultas kedokteran IPB yang meskipun merupakan fakultas baru namun sudah memiliki pendidikan dan fasilitas yang lengkap. Bagaimana, tertarik untuk melanjutkan pendidikan dokter di IPB?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

fakultas kedokteran UNNES

7 Program Studi Fakultas Kedokteran UNNES dan Prospek Kerja Lulusannya

Fakultas Kedokteran UNNES – UNNES atau Universitas Negeri Semarang sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia, terutama di Jawa Tengah secara resmi membuka Fakultas Kedokteran pada 2023 lalu. Tujuannya adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan tenaga medis yang berkualitas. Nah, ada program studi apa saja yang dibuka di fakultas baru ini? ufabet เว็บตรง

Program Studi Fakultas Kedokteran UNNES

fakultas kedokteran Unnes

Meskipun baru, FK ini sudah membuka berbagai pilihan program studi mulai dari program Sarjana, profesi sampai dengan S2 dan S3. Berikut rinciannya:

1.    S1 Kedokteran

Program pertama adalah program Kedokteran, yang mendapatkan akreditasi minimum dari LAM-PTKes No. 0023/LAM-PTKes/Akr PSB.PTN-BH/Sar/VII/2023 yang berlaku sampai 28 Juli 2025.

2.    S1 Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya ada prodi Kesehatan Masyarakat yang juga banyak diminati oleh calon mahasiswa. Prodi ini sudah terakreditasi Unggul dengan berdasarkan LAM-PTKes No. 0538/LAM-PTKes/Akr/Sar/VII/2024 yang akan berlaku sampai 25 Juli 2025.

Baca juga: Apa Saja Mata Kuliah Kedokteran Gigi? Ini 5 Poin Penting yang Akan Dipelajari

3.    S1 Gizi

Program studi Gizi UNNES memiliki program unggulan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang menggunakan nama program Internship Gizi di bidang Gizi Olahraga, Gizi Institusi, Gizi Klinik, dan Gizi Masyarakat di berbagai institusi kesehatan (Rumah Sakit, Dinas Kesehatan dan Puskesmas) dan institusi olahraga di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Program studi ini sudah mendapatkan akreditasi B dengan No. 0735/Lam-PTKes/Akr/Sar/XII/2020 dengan tanggal berakhirnya pada 08 Desember 2025.

4.    S1 Farmasi

Prodi ini sudah mendapatkan akreditasi Baik oleh LAM-PTKes No. 0077/LAM-PTKes/Akr/Sar/II/2022 dan berakhir pada 28 Januari 2027.

5.    S2 Kesehatan Masyarakat

Prodi pascasarjana Kesmas ini sudah mendapatkan akreditasi Unggul dengan Nomor 1062/LAM-PTKes/Akr/Mag/XII/2022 dan berakhir pada 27 Desember 2027.

6.    S3 Kesehatan Masyarakat

Selain program S2, ada juga program S3 Kesmas yang merupakan program studi baru yang berdiri dengan SK No: 7/E/O/2022.

7.    Profesi Dokter

Program terakhir di fakultas kedokteran UNNES adalah profesi Dokter, yang dalam pendidikannya sudah dirancang sesuai standar untuk bisa menghasilkan dokter dengan profil lulusan sebagai care provider, decision maker, communicator, community worker, manager, dan health promoter.

Prospek Kerja Lulusan Setiap Program

Setiap program studi FK UNNES memiliki prospek kerja yang luas dan beragam, berikut rincian untuk setiap program studinya:

1.    S1 Kedokteran

Selain menjadi dokter umum, lulusan prodi kedokteran juga berkesempatan untuk berkarier menjadi:

  • Care Provider
  • Decision maker
  • Communicator
  • Community leader
  • Manager
  • Digital medicine technologist

2.    S1 Kesehatan Masyarakat

  • Epidemiolog Kesehatan
  • Promotor / Penyuluh Kesehatan
  • Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja/Health, Safety, and Environment (HSE) Perusahaan/ BUMN,
  • Ahli Kesehatan Lingkungan (Sanitarian)
  • Administrator Kesehatan
  • Ahli Gizi Kesehatan Masyarakat/Rumah Sakit/Puskesmas
  • Entomolog Kesehatan
  • Ahli Biostatistik dan Kependudukan
  • Peneliti
  • Pendidik/ Dosen

Baca juga: Daya Tampung UB di Setiap Jurusannya dan Daftar Peminatnya di Tahun 2024

3.    S1 Gizi

  • Nutrition care provider
  • Food Safety Manager
  • Community nutritionist manager
  • Diet and dietary plans
  • Researcher
  • Enterpreneur

4.    S1 Farmasi

  • Apotek
  • Industri Farmasi
  • Industri Obat Tradisional
  • Rumah Sakit
  • Pedagang Besar Farmasi
  • Peneliti Kefarmasian
  • Puskesmas
  • Medical Representative
  • UMOT/UKOT
  • BPJS
  • Pendidik SMK Farmasi
  • Bisnis Kefarmasian

5.    S2 Kesehatan Masyarakat

  • Manajer Kesehatan Masyarakat
  • Peneliti Kesehatan
  • Advokator Kesehatan
  • Pendidik Kesehatan Masyarakat
  • Konsultan bidang Kesehatan Masyarakat

6.    S3 Kesehatan Masyarakat

  • Sebagai Pendidik/Akademisi
  • Manajer/pengambil kebijakan
  • Pengembang keilmuan/peneliti

7.    Profesi Dokter

  • Care provider
  • Decision maker
  • Communicator
  • Community worker
  • Manager
  • Health promoter

Jadi sudah tahu kan apa saja program studi di Fakultas Kedokteran UNNES dan bagaimana prospek kerja lulusannya? Bagaimana, kamu berminat untuk melanjutkan pendidikan di program studi yang mana?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

mata kuliah kedokteran gigi

Apa Saja Mata Kuliah Kedokteran Gigi? Ini 5 Poin Penting yang Akan Dipelajari

Mata Kuliah Kedokteran Gigi – Mau kuliah kedokteran gigi tapi belum ada gambaran apa saja yang akan dipelajari nanti dalam perkuliahannya? Kuliah kedokteran jadi salah satu yang paling berat, termasuk untuk kedokteran gigi itu sendiri. Nah supaya kamu punya gambaran untuk mempersiapkan diri, berikut beberapa contoh mata kuliah yang akan kamu dapatkan di jurusan kedokteran gigi.

Daftar Mata Kuliah Kedokteran Gigi

mata kuliah kedokteran gigi

Sebelum memilih untuk melanjutkan di jurusan kedokteran gigi, kamu harus tahu mata kuliah apa saja yang akan kamu pelajari dalam perkuliahan nanti. Berikut referensi mata kuliah dari S1 Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada:

  • Blok 1 : Komunikasi, Etika, Hukum dan Profesionalisme
  • Blok 2 : Ilmu Kedokteran Dasar 1
  • Blok 3 : Ilmu Kedokteran Dasar 2
  • Skills Lab 1
  • MKDU : Agama
  • MKDU : Pancasila
  • MKDU : English for Academic Purposes
  • Blok 4 : Sistem Stogmatognasi
  • Blok 5 : Biologi Mulut, Immunologi, dan Pemeriksaan Dasar
  • Blok 6 : Demografi Kesehatan
  • Skills Lab 2
  • MKDU : Ibadah dan muamalah
  • MKDU : Standardized test preparation
  • Blok 7 : Pemeriksaan Klinis dan Penunjang Kedokteran Gigi
  • Blok 8 : Dental Material dan Teknologi Kedokteran Gigi
  • Blok 9 : Tumbuh Kembang Kedokteran Gigi
  • Skills Lab 3
  • MKDU : Islam dan IPTEKS
  • Blok 10 : Diagnosis Penyakit Pulpa, Periapikal dan Periodontal
  • Blok 11 : Perawatan Kedokteran Gigi 1
  • Blok 12 : Diagnosis Penyakit Mulut
  • Skills Lab 4
  • MKDU : Bahasa Indonesia
  • MKDU : Kemuhammadiyahan
  • Blok 13 : Perawatan Kedokteran Gigi 2
  • Blok 14 : Farmasi Kedokteran Gigi
  • Blok 15 : Epidemiologi dan Promosi Kesehatan
  • Blok 16 : Metodologi Penelitian dan Biostatistik
  • Blok 17 : Bahan Alam dalam Kedokteran Gigi
  • Skills Lab 5
  • Blok 18 : Perawatan Kedokteran Gigi 3
  • Blok 19 : Estetik Kedokteran Gigi
  • Blok 20 : Manajemen Kedokteran Gigi dan Keselamatan Kerja
  • Skripsi 1
  • Skills Lab 6
  • Blok 21 : Gerodontologi dan Rehabilitasi Kedokteran Gigi
  • Blok 22 : Bedah dan Kegawatdaruratan Kedokteran Gigi
  • Blok 23 : Forensik Kedokteran Gigi
  • Skripsi 2
  • Skills Lab 7
  • Elektif : 1) Public Speaking
  • Elektif : 2) Kewirausahaan
  • MKDU : Life Skills
  • MKDU : Kewarganegaraan

Baca juga: Daya Tampung UB di Setiap Jurusannya dan Daftar Peminatnya di Tahun 2024

Poin Penting yang Dipelajari di Jurusan Kedokteran Gigi

Dari rincian mata kuliah tadi mungkin kamu belum sepenuhnya memiliki gambaran, untuk lebih jelasnya berikut beberapa poin penting yang akan kamu pelajari nantinya:

1.    Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi Dasar

Mahasiswa kedokteran gigi di semester awal akan mempelajari seputar dasar-dasar ilmu kedokteran secara umum dan juga kedokteran gigi secara khusus. Hal ini ditujukan agar mahasiswa bisa memiliki gambaran umum seputar tubuh manusia secara umum, khususnya tentang gigi dan mulut. Jadi mahasiswa akan mempelajari anatomi tubuh dan fisiologi, serta anatomi oral, biologi dan juga oral biologi.

2.    Penyakit Mulut dan Kesehatan Gigi Masyarakat

Sama seperti jurusan kedokteran umum, jurusan kedokteran gigi juga akan mempelajari seputar penyakit yang sering menyerang manusia, tepatnya tentang penyakit mulut dan kesehatan gigi. Kamu akan juga akan diajarkan mulai dari apa penyebabnya sampai dengan bagaimana perawatannya.

3.    Bedah Mulut dan Konservasi Gigi

Pembelajaran ini jadi pelajaran inti yang akan dipelajari mahasiswa kedokteran gigi. Pembedahan mulut dan konservasi gigi akan dilakukan untuk mengatasi masalah gigi, rahang, atau gusi. Contoh kasusnya adalah saat impaksi gigi bungsu, atau ada masalah keretakan pada tulang rahang.

Baca juga: Jadwal Pendaftaran IUP Kedokteran UGM 2025, Dokumen Pendaftaran, Ketentuan dan Skema Tesnya

4.    Kedokteran Gigi Anak

Menjadi calon dokter gigi berarti juga akan menangani pasien anak-anak. Kamu tidak hanya akan belajar seputar permasalahan gigi pada anak, tapi juga bagaimana cara menangani pasien anak. Hal ini karenakan mayoritas pasien anak akan takut berhadapan dengan dokter gigi, sehingga kamu perlu melakukan penanganan khusus yang berbeda dengan pasien dewasa.

5.    Prostodonsia, Ortodonsia, dan Periodonsia

Prostodonsia merupakan cabang ilmu yang mempelajari pembuatan gigi tiruan untuk penggantian gigi atau jaringan mulut yang rusak atau hilang. Ortodonsia akan mempelajari masalah gigi yang tidak sejajar atau maloklusi, pembuatan kawat gigi dan penggunaannya. Dan periodonsia akan mempelajari jaringan-jaringan yang ada di rongga mulut, seperti masalah gigi dan jaringan penyangga gigi.

Jadi itu dia mata kuliah kedokteran gigi dan juga poin-poin penting yang akan dipelajari mahasiswa kedokteran gigi. Bagaimana, semakin tertarik untuk melanjutkan pendidikan di jurusan ini?

Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.